Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Mei 2025)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dengan bantuan mesin penerjemahan. Bahasanya masih belum bagus, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda bisa memperbaikinya, harap pertimbangkan untuk menyunting halaman ini menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Hukum Okun adalah hubungan empiris yang ditemukan oleh ekonom Arthur Okun pada tahun 1962, yang menggambarkan hubungan antara tingkat pengangguran dan output ekonomi suatu negara. Hukum ini menyatakan bahwa penurunan tingkat pengangguran sebesar 1% akan diikuti dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sekitar 2% di atas tingkat pertumbuhan potensialnya. Hubungan ini biasanya berlaku ketika tingkat pengangguran berada antara 3% hingga 7,5%.[1]
Versi Hukum Okun
Terdapat dua versi utama dari Hukum Okun:
Versi Gap
Versi ini menghubungkan perbedaan antara PDB aktual dan PDB potensial dengan perbedaan antara tingkat pengangguran aktual dan tingkat pengangguran alami. Rumusnya adalah:
\( c \) = faktor yang menghubungkan perubahan pengangguran dengan perubahan output
Versi Perbedaan
Versi ini menghubungkan perubahan tahunan dalam PDB dengan perubahan tahunan dalam tingkat pengangguran. Rumusnya adalah:
\[
\frac{\Delta Y}{Y} = k - c \Delta u
\]
Di mana:
\( \Delta Y \) = perubahan PDB aktual dari tahun ke tahun
\( \Delta u \) = perubahan tingkat pengangguran aktual dari tahun ke tahun
\( k \) = tingkat pertumbuhan tahunan PDB pada kondisi pengangguran penuh
\( c \) = koefisien yang menggambarkan sensitivitas output terhadap perubahan pengangguran
Penerapan dan Keterbatasan
Hukum Okun sering digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memperkirakan dampak perubahan tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, hukum ini memiliki keterbatasan, antara lain:
Perubahan Struktural: Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti kemajuan teknologi atau pergeseran industri, dapat mempengaruhi hubungan antara pengangguran dan PDB.
Keterlambatan Waktu: Terdapat jeda waktu antara perubahan dalam PDB dan dampaknya terhadap tingkat pengangguran.
Variasi Antar Negara: Koefisien Hukum Okun dapat bervariasi antar negara dan periode waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan pasar tenaga kerja dan fleksibilitas ekonomi.[1]
Relevansi dalam Kebijakan Ekonomi
Meskipun memiliki keterbatasan, Hukum Okun tetap menjadi alat yang berguna bagi pembuat kebijakan untuk memahami hubungan antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dinamika ekonomi saat merancang kebijakan yang efektif.[2]
^Okun, A. M. (1962). Potential GNP: Its Measurement and Significance. American Statistical Association, Proceedings of the Business and Economics Statistics Section.