Hipdut
Hipdut atau hip-hop dangdut merupakan sebuah genre yang menggabungkan konsep hip-hop dan dangdut. Istilah hipdut pertama kali diperkenalkan lewat lagu berjudul Garam dan Madu yang dirilis pada akhir tahun 2024.[1] Genre ini merupakan representasi dari subkultur skena di Indonesia yang umumnya memiliki ciri seperti rambut berantakan, memakai celana longgar, kupluk, sepatu kets, dan aksesoris seperti kalung atau kacamata.[2][3] Sejarah singkatGenre hip-hop dangdut sebenarnya telah berkembang sejak lama pasca 2010an, namun belum memiliki istilah yang menggambarkannya dengan jelas. Kemudian grup musik NDX AKA mengenalkan istilah "hip-hop dangdut" ini lewat lagu-lagu berbahasa Jawanya yang lekat dengan tabuhan gendang, alunan suling serta iringan musik elektronik yang menyerupai irama dangdut.[4] Inovasi serupa juga pernah dilakukan oleh grup musik White Chorus yang memadukan genre hiperpop dan dangdut serta mengenalkan istilah "hyperdangdut". Pada penghujung tahun 2024 lagu berjudul Garam dan Madu oleh Tenxi, Naykilla, dan Jemsii mejadi viral bahkan merentasi mancanegara. Penggunaan bahasa Indonesia yang mendominasi dalam lagu ini membuat genre ini lebih bisa dinikmati oleh berbagai orang di Indonesia. Selanjutnya, penyanyi F4dli bahkan mengenalkan lagu hipdut dengan perpaduan bahasa Melayu lewat lagunya yang berjudul Aku Dah Lupa yang juga sempat populer.[5] Hipdut menjadi genre yang merebak dan berhasil memperkaya identitas musik Indonesia. KontraKomposisi genre Hipdut serta fungsinya yang mempresentasikan subkultur skena sering kali menuai kecaman dan disebut sebagai "menjijikan" atau "sampah" oleh banyak orang. Lihat pulaRujukan
|