Hilti
Hilti adalah sebuah perusahaan multinasional Liechtenstein yang mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk untuk industri konstruksi, pemeliharaan bangunan, energi dan manufaktur, terutama kepada pengguna akhir profesional. Hilti menyediakan berbagai produk, layanan, dan perangkat lunak yang digunakan dalam industri konstruksi profesional, termasuk power tools, sistem angkur (anchoring systems), firestop, sistem pengencang (fastening systems), serta perangkat lunak PROFIS Engineering. Hilti Indonesia berperan sebagai penyedia solusi konstruksi di pasar Indonesia dengan menawarkan kombinasi produk inovatif, konsultasi teknis, layanan perawatan peralatan, dan manajemen armada alat untuk kontraktor, insinyur, arsitek, serta perusahaan industri.[2] SejarahHilti Corporation didirikan pada tahun 1941 di Schaan, Liechtenstein, oleh saudara Martin Hilti dan Eugen Hilti dengan nama awal Maschinenbau Hilti oHG. Pada mulanya, perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan komponen mesin, sebelum kemudian fokus pada inovasi peralatan konstruksi. ![]() 1941–1946HPada tahun 1941, perusahaan Hilti bernama Maschinenbau Hilti OHG didirikan oleh Martin Hilti (1915–1997) dan Eugen Hilti (1911–1964) dengan membuka sebuah bengkel mekanik di Schaan, Liechtenstein. Martin Hilti menempuh pendidikan di bidang teknik mesin dan desain otomotif di Wismar Engineering College dan berusia 26 tahun saat mendirikan perusahaan tersebut. Ia juga pernah menjadi sukarelawan di Waffen-SS serta fungsionaris dalam Gerakan Nasional Jerman di Liechtenstein sebagai pemimpin redaksi Der Umbruch.[1][3] Sejak tahun 2003, seluruh saham terdaftar Hilti dimiliki oleh Martin Hilti Family Trus ![]() Segera setelah berdiri, Hilti menjadi pemasok bagi industri persenjataan Jerman.[4] Produk yang dipasok antara lain komponen mesin tank dan bagian dari sekering proyektil. Hilti memasok ke perusahaan senjata Jerman saat itu, termasuk Maybach-Motorenbau di Friedrichshafen dan Robert Bosch GmbH di Stuttgart. [5] 1947–1963Setelah perang berakhir, penjualan menurun drastis dan perusahaan hampir bangkrut. Untuk bertahan hidup, Martin Hilti menandatangani berbagai kontrak sub-kontrak, termasuk produksi komponen besi tuang untuk industri tekstil Swiss, pembuatan cetakan tatakan telur, pemantik rokok, hingga rautan pensil.[6] Pada akhir 1940-an, Martin Hilti menemukan teknologi yang memungkinkan pemasangan paku pada beton atau batu bata, dan ia memperoleh desain asli serta hak paten untuk alat pertama Hilti dalam teknologi Direct Fastening. Meski menjanjikan, teknologi ini masih belum matang dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut. ![]() Sementara itu, pada awal 1950-an Hilti memproduksi berbagai produk rumah tangga, termasuk pemantik rokok dan mixer dapur bertenaga air bernama Ello yang cukup sukses di pasaran. Pada 1952, Hilti meluncurkan produk konstruksi pertamanya, yaitu alat manual untuk memasang baut ulir pada baja. Pada 1953, Hilti memperkenalkan alat powder-actuated berkecepatan tinggi pertama yang memungkinkan pemasangan paku ke beton, bernama Perfix. Pada periode ini, Hilti membuka kantor di berbagai negara, termasuk Italia, Belgia, Polandia, Finlandia, Norwegia, Jerman, Denmark, Belanda, Portugal, Austria, Prancis, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1963, Hilti telah hadir di 23 negara dengan omzet lebih dari 400 juta franc Swiss. 1964–1994Pada tahun 1964, Hilti mulai memasarkan bor yang juga memiliki fungsi pahat, diproduksi oleh Kocher Company di Basel, dengan nama Torna 765. Setelah menerima masukan dari pelanggan, Hilti memulai proyek pengembangan produk dengan nama Torna Entwicklung (bahasa Jerman untuk “Pengembangan Torna”), disingkat TE, yang hingga kini menjadi penamaan standar untuk semua alat elektropneumatik Hilti. Pada tahun 1967, perusahaan memperkenalkan TE17, bor palu rotari elektropneumatik penuh yang dilengkapi kopling pengaman, dan dikirim ke pelanggan dengan kotak peralatan merah khas Hilti. Ekspansi global terus berlanjut sepanjang 1960-an dan pada tahun 1971 omzet global Hilti mencapai 376 juta franc Swiss di 45 negara, termasuk pabrik produksi baru di Austria dan Jerman. Pada 1974, Hilti mulai mengembangkan dan memasarkan baut angkur, dan pada 1977 meluncurkan lini produk angkur kimia pertama. Dua fasilitas produksi tambahan dibuka: pabrik plastik di Jerman (1975) dan pabrik di Inggris (1978). Pada 1979, Hilti membuka fasilitas produksi lain di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat, khusus untuk produksi angkur. Pada 1980-an, Hilti membentuk pusat wilayah pasar untuk Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia untuk memperkuat kedekatan dengan pelanggan. 1995–sekarangPada 1995, Hilti membuka pabrik pertamanya di Tiongkok (Zhanjiang), yang kemudian diperluas pada 2005 menjadi fasilitas produksi seluas 55.000 m². Pabrik kedua di Shanghai menyusul dibuka tahun 2004. Sejak 2000-an, Hilti fokus pada digitalisasi konstruksi, mengembangkan perangkat lunak seperti PROFIS Engineering Suite, serta memperkenalkan layanan Fleet Management untuk membantu perusahaan mengelola armada alat konstruksi. Saat ini Hilti hadir di lebih dari 120 negara dengan lebih dari 30.000 karyawan. Kepemilikan saham perusahaan berada pada Martin Hilti Family Trust (sejak 2003), yang memastikan kelangsungan jangka panjang Hilti sebagai perusahaan swasta. Produk dan LayananHilti Indonesia menawarkan beragam produk dan layanan, di antaranya:
Operasi di IndonesiaHilti Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan sejak 1995 telah melayani proyek konstruksi di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, gedung bertingkat, manufaktur, hingga industri energi. Fokus utama operasional Hilti di Indonesia meliputi:
Referensi
|