Hermeneumata (bahasa Yunani Koine: Ἑρμηνεύματα, translit. Hermēnéu̯mata; juga dikenal sebagai Hermeneumata Pseudodositheana) adalah kitab pedoman pengajaran anonim yang ditulis pada abad ketiga Masehi untuk mengajarkan bahasa Yunani kepada para penutur bahasa Latin di Kekaisaran Romawi. Kata ini kemudian mengalami peluasan makna yang juga berarti pengajaran bahasa Latin kepada penutur bahasa Yunani. "Hermeneumata" secara harfiah berarti "terjemahan" atau "penafsiran".
Sejarah
Hermeneumata disusun sebagai kitab sekolah Yunani-Latin pada zaman kuno akhir, mungkin sekitar abad ketiga Masehi. Karya tersebut awalnya disusun untuk membantu orang Yunani belajar bahasa Latin, tetapi di Eropa Barat pada abad pertengahan, karya tersebut digunakan secara luas sebagai sumber bagi penulis yang melek huruf Latin untuk belajar tentang bahasa Yunani.
Pada abad ke-20, nama Hermeneumata mengilhami para sarjana untuk memberi nama "gaya hermeneutik pada gaya tulisan Latin yang ditemukan pada Zaman Kuno akhir dan awal Abad Pertengahan Barat yang dicirikan oleh penggunaan luas kata-kata serapan dari bahasa Yunani.[1]
Hermeneumata bertahan dalam sembilan naskah, sebagian besar dari Abad Pertengahan,[2][3] salah satunya menghubungkan karya tersebut dengan Dositheus Magister.[4] Untuk alasan ini, naskah-naskah tersebut sering dikenal sebagai Hermeneumata Pseudodositheana, karena tidak ada cukup bukti untuk mengaitkannya dengan Dositheus.[5] Naskah-naskah yang sering disebut sebagai "Hermeneumata" adalah Anglo-Saxon Brussels, Bibliothèque Royale MS 1828-30.[3]
Isi
Isinya sangat beragam dari satu naskah ke naskah lainnya, tetapi catatan tersebut sepenuhnya terdiri dari:[3]
Glosarium alfabetis secara lengkap lebih dari 3000 entri.
Glosarium subjek. Glosarium tematik ini berisi sekitar 30.000 kata, termasuk nama dewa, rasi bintang, kuil, hari raya, busana, warna, burung, pohon, ketentaraan, hukum, dan keuangan. Glosarium tersebut tidak termasuk kosakata yang berkaitan dengan kematian atau penyakit. Kata-kata terkadang disajikan bersama dua atau tiga padanan terjemahan yang berbeda.[6]
Panduan percakapan. Dialog tersebut (dikenal sebagai colloquia dalam bahasa Latin) mengikuti kamus, dan menggunakan bahasa remaja untuk menceritakan kisah sehari dalam kehidupan seorang murid dan gurunya. Ada delapan bagian: Bangun, sekolah, kerja, kehidupan sosial, makan siang, pekerjaan rumah, mandi, makan malam, dan tidur.[6]
Pedagogi dialog didasarkan pada pemahaman langsung dari frasa yang sangat sederhana, paling sering terbatas pada subyek, kata kerja, dan pelengkap. Tidak ada penjelasan tata bahasa: Konjugasi hanya disebutkan dengan cara kalimat terputus yang menghadirkan ragam pada tema tata bahasa (misalnya pengganti kata ganti, bentuk kata kerja).
Primum saluto magistrum, qui me resalutavit. ave magister. avete condiscipuli. discipuli. condiscipuli, locum mihi date meum. scamnum. scamellum. sella. densa te.
Terjemahan
Pertama aku menyapa tuan, yang menyapaku secara bergiliran. halo, tuan. halo, teman sekolah. siswa. teman sekolah, beri aku tempatku. bangku. bangku kaki. kursi. berkumpul.