Harriet Brooks
Harriet Brooks (2 Juli 1876-17 April 1933)[1] adalah fisikawan nuklir wanita Kanada pertama. Ia terkenal karena penelitiannya tentang transmutasi nuklir dan radioaktivitas. Ernest Rutherford, yang membimbing pekerjaan pascasarjananya, menganggapnya setara dengan Marie Curie dalam hal bakatnya. Ia termasuk orang-orang pertama yang menemukan radon dan mencoba menentukan massa atomnya.[2] Kehidupan awalHarriet Brooks lahir di Exeter, Ontario, dalam sebuah keluarga dengan sembilan anak. Ayahnya adalah seorang penjual tepung komersial. Ia menghabiskan masa kecilnya bepergian di sekitar Quebec dan Ontario bersama keluarganya. Ia bersekolah di Seaforth Collegiate Institute di Seaforth, sebuah kotamadya kecil di Huron East County.[3] Dari sembilan anak keluarga Brooks, hanya Harriet dan saudara perempuannya, Elizabeth, yang menempuh pendidikan di universitas.[2] PendidikanHarriet Brooks mulai menempuh pendidikan di Universitas McGill pada tahun 1894, enam tahun setelah McGill meluluskan wanita pertama (gelar sarjana pertama yang diraih wanita Kanada adalah pada tahun 1875 oleh Universitas Mount Allison). Sebagai mahasiswa yang luar biasa, Harriet Brooks lulus dari McGill dengan gelar B.A. kehormatan dalam matematika dan filsafat alam (ilmu pengetahuan) pada tahun 1898, di tahun yang sama Ernest Rutherford, kelahiran Selandia Baru (kemudian Sir Ernest Rutherford dan Lord Rutherford), pindah dari Inggris ke McGill.[1] Setelah menyelesaikan gelar BA-nya, Harriet Brooks menjadi mahasiswa pascasarjana pertama di Kanada yang bekerja di bawah bimbingan Ernest Rutherford, yang dianggap sebagai “bapak fisika nuklir.” Pekerjaan pascasarjana Brooks berfokus pada elektromagnetisme, di mana ia mempelajari perilaku elektron.[1] Pada tahun 1899, bahkan sebelum tesisnya selesai, karyanya tentang redaman osilasi listrik diterbitkan dalam Transactions of the Canadian Section of the Royal Society. Pada tahun yang sama, Brooks menerima penunjukan sebagai tutor non-residen di Royal Victoria College, sekolah wanita yang baru dibentuk di Universitas McGill. Pada tahun 1901, ia menjadi wanita pertama di Universitas McGill yang menerima gelar master.[4] Pada tahun 1901, Brooks mendapatkan beasiswa untuk belajar doktor fisika di Bryn Mawr College di Pennsylvania. Selama setahun di sana, Brooks memenangkan Beasiswa Eropa Bryn Mawr yang bergengsi.[5] Rutherford mengatur agar Brooks mengambil beasiswa ini di laboratorium lamanya di Universitas Cambridge, di mana dia menjadi wanita pertama yang belajar di Laboratorium Cavendish.[6] Meskipun penelitiannya di Cambridge tentang peluruhan radioaktif radium dan torium berhasil,[5] pengawasnya, J.J. Thomson, sibuk dengan penelitiannya sendiri dan tidak memperhatikan perkembangannya.[1] Ia menilai bahwa gelar lanjutan tidak terlalu penting dalam konteks Inggris.[7] Karya-karyaSetelah meraih gelar master pada tahun 1901, ia melakukan serangkaian eksperimen untuk menentukan sifat emisi radioaktif dari torium. Eksperimen ini menjadi salah satu dasar pengembangan ilmu nuklir. Makalah oleh Rutherford dan Brooks pada tahun 1901 dan 1902 diterbitkan dalam Royal Society Transactions dan di Philosophical Magazine.[1] Pada tahun 1903, Brooks kembali ke posisinya di Royal Victoria College dan bergabung kembali dengan kelompok Rutherford, melakukan penelitian yang diterbitkan pada tahun 1904.[1] Di McGill, ia menemukan sebuah "emanasi" dari torium yang sangat berbeda dari sinar alfa dan beta yang biasa diamati oleh para peneliti seperti Rutherford dan Thomson. Brooks berspekulasi bahwa emanasi dari torium dapat dibelokkan oleh aliran udara dan, menggunakan metode difusi, ia menyimpulkan bahwa itu adalah gas radioaktif dengan berat molekul yang secara signifikan lebih rendah daripada berat molekul unsur induknya, torium. Gagasan baru dari Brooks ini sangat penting bagi seluruh perkembangan fisika dan kimia nuklir dan mengarah pada hipotesis Rutherford dan Frederick Soddy bahwa radioaktivitas dihasilkan dari disintegrasi atom. Pada tahun 1908, Rutherford dianugerahi Hadiah Nobel Kimia. Soddy memenangkan Nobel pada tahun 1921.[8] Kehidupan pribadiPada tahun 1907, di usia 31 tahun, Brooks menikah dengan seorang insinyur kaya dari Montreal Power and Water Company, mantan instruktur fisika McGill, Frank Pitcher, dan menetap di Montreal. Ia tetap aktif dalam organisasi wanita universitas, tetapi tidak lagi melakukan pekerjaan di bidang fisika.[5] Referensi
|