Jalur Koto Baru /Jalur Barat Jalur Aie Angek Jalur Proklamator Batu Palano / Jalur Utara Jalur Tungku Tigo Pariangan / Jalur Selatan Jalur Salimpaung / Jalur Timur
Gunung Marapi, juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi (Gunuang Marapi dalam Bahasa Minang) dalam (Bahasa Jawi: ڬونوواڠ ماراڤي), adalah gunung berapi yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di sumatera. Terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, gunung berketinggian 2.891 mdpl ini dapat dilihat juga dari Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.
Mitologi
Menurut legenda, gunung ini merupakan tempat yang pertama kali dihuni oleh masyarakat Minangkabau setelah kapal mereka mendarat di gunung yang saat itu masih sebesar telur dan dikelilingi oleh air.[4] Ada sejumlah besar batu pemakaman tegak di wilayah ini yang berorientasi ke arah gunung, yang menunjukkan signifikansi budayanya.[5][6]
Catatan letusan
Gunung Marapi disinari cahaya senja setelah hujan, 2017
Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.[7]
Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.[7]
Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pernah diakhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin ratusan kilometer jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi pada letusan ini.
Tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 6.11 WIB. Saat Merapi Sumbar erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah. Padahal sebelumnya, para pendaki telah diimbau agar tidak mencapi puncak.
Pada tanggal 3 Desember 2023, gunung Marapi meletus, menyebabkan setidaknya 24 pendaki tewas.[8][9] Abu mencapai ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki) dan jatuh di wilayah terdekat yang menyebabkan hujan pasir dibeberapa daerah sekitar gunung serta polusi udara. Zona eksklusi seluas 3 kilometer (1,9 mil) diumumkan.[10][11] Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebut bahwa erupsi tersebut terjadi secara mendadak. Saat itu, tercatat tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan sejak awal tahun 2023.[12]
Banjir bandang 2024
Bencana galodo (banjir bandang) terjadi di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi pada 11 Mei 2024 malam. Sebanyak 63 orang tewas dan 10 orang hilang akibat kejadian ini.[12]
Letusan 2025
Sepanjang Juli 2025, Gunung Marapi sudah mengalami tujuh letusan dan sebelas kali embusan. Letusan terjadi pada 6 Juli (1 kali), 11 Juli (2 kali), 14 Juli (2 kali), 15 Juli (1 kali) dan 16 Juli (1 kali). Dari ketujuh letusan itu, hanya letusan pada Rabu, 16 Juli 2025 pukul 10.42 WIB yang terpantau ketinggian erupsinya, yaitu mencapai ketinggian kolom abu sekitar 1,2 kilometer di atas puncak gunung. Adapun letusan-letusan yang lain tak terlihat karena tertutup kabut.[12]
Misteri Gunung Merapi — Tayang di Indosiar, Produksi Genta Buana Pitaloka tahun 1998-2005. Dibagi dalam tiga musim, yakni musim pertama pada 1998—1999, musim kedua pada 1999—2000, dan musim terakhir pada 2000—2005
^Summerfield, Anne; Summerfield, John (1999). Walk in Splendor: Ceremonial Dress and the Minangkabau. UCLA. ISBN0-930741-73-0.
^Miksic, John (2004). "From megaliths to tombstones: the transition from pre-history to early Islamic period in highland West Sumatra". Indonesia and the Malay World. 32 (93): 191. doi:10.1080/1363981042000320134.
^Marapi, Mangaraja Gunung Sorik; Mangaraja Gunung Sorik Marapi; Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah (1979), Turi-turian ni Raja Gorga di Langit dohot Raja Suasa di Portibi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, diakses tanggal 4 December 2023