Gallup, Inc. adalah sebuah perusahaan analisis dan penasehatan yang berkantor pusat di Washington, D.C., Amerika Serikat. Didirikan oleh George Gallup pada tahun 1935, perusahaan ini terkenal karena mengadakan jajak pendapat publik di seluruh dunia. Mulai dekade 1980-an, Gallup mengalihkan fokus bisnisnya ke penyediaan analisis dan konsultansi manajemen untuk organisasi di seluruh dunia.[10] Selain analisis, konsultansi manajemen, dan Gallup Poll, perusahaan ini juga menyediakan konsultansi pendidikan dan asesmen CliftonStrengths. Perusahaan ini juga menerbitkan buku bisnis dan manajemen melalui Gallup Press.
Organisasi
Gallup adalah sebuah perusahaan yang dimiliki oleh para pegawainya.[3][11] Perusahaan ini berkantor pusat di Gedung Gallup di Washington, D.C.[4] Perusahaan ini juga memiliki 30 hingga 40 kantor di seluruh dunia,[6] termasuk di London, Berlin, Sydney, Singapura, dan Abu Dhabi, dengan sekitar 1.500 orang pegawai.[12][13] Pada tahun 2022, Jon Clifton ditunjuk menjadi CEO Gallup, menggantikan Jim Clifton yang telah menjabat sebagai CEO sejak tahun 1998.[14]
Gallup, Inc. tidak terafiliasi dengan Gallup International, yang terkadang disebut sebagai Gallup International Association atau GIA.[15][16] Perusahaan ini pun telah menuntut Gallup International dan sejumlah organisasi lain yang menggunakan nama Gallup tanpa izin.[16][17][18]
Sejarah
Sejarah awal
George Gallup (1901–1984), pendiri perusahaan ini pada tahun 1935
George Gallup (1901–1984) mendirikan American Institute of Public Opinion, pendahulu dari Gallup Organization, di Princeton, New Jersey, pada tahun 1935.[19][20] Gallup berupaya menjadikan jajak pendapat yang diadakan oleh perusahaannya seadil mungkin dengan mengambil sampel sesuai demografi dari tiap negara bagian.[21] Gallup juga menolak untuk mengadakan survei atas biaya dari organisasi lain, seperti Partai Republik dan Partai Demokrat. Prinsip tersebut pun tetap dipertahankan hingga saat ini.[19][22]
Pada tahun 1935, George Gallup merilis jajak pendapat politik pertamanya. Pada bulan Maret 1936, TIME menulis bahwa data jajak pendapat Gallup “mungkin merupakan sampel sentimen publik terakurat yang tersedia,” yang meliputi tingkat kepuasan terhadap presiden.[23] Pada tahun 1936, Gallup berhasil memprediksi bahwa Franklin Roosevelt akan mengalahkan Alfred Landon dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, bertolak belakang dengan prediksi dari The Literary Digest, sehingga membuat perusahaan ini makin terkenal.[22][24] Pada tahun 1938, Gallup mulai mengadakan riset pasar untuk perusahaan perikanan dan industri film.[25]
Pada tahun 1948, Gallup mendirikan organisasi jajak pendapat di lusinan negara lain.[26] Jajak pendapat dari Gallup juga disindikasikan dalam koran di Amerika Serikat dan di luar Amerika Serikat.[27] Pada tahun 1958, George Gallup menggabungkan semua bisnis jajak pendapatnya ke Gallup Organization.[28]
1984-sekarang
George Gallup meninggal pada tahun 1984. Empat tahun kemudian, keluarga Gallup menjual perusahaan ini ke Selection Research, Inc (SRI), sebuah perusahaan riset asal Lincoln, Nebraska.[11][29] Walaupun begitu, keluarga Gallup tetap terlibat dalam perusahaan ini, dengan George Gallup Jr. dan Alec Gallup menjabat sebagai chairman dan direktur.[11] George Gallup Jr. (1930–2011) juga mendirikan George H. Gallup Foundation sebagai bagian dari kesepakatan penjualan perusahaan ini.[29] SRI, didirikan pada tahun 1969 oleh psikolog Don Clifton, fokus pada riset pasar dan pemilihan karyawan. SRI pun mempelopori penggunaan wawancara psikologi terstruktur berbasis talenta.[30]
Setelah dijual ke SRI, Gallup beralih menjadi perusahaan riset dan konsultansi manajemen yang bekerja untuk perusahaan lain guna mengidentifikasi dan menangani isu bersama pegawai dan konsumennya.[3] Walaupun begitu, Gallup tetap mengadakan dan merilis jajak pendapat publik.[8][7]
Pada dekade 1990-an, Gallup mengembangkan 12 pertanyaan yang mereka sebut sebagai Q12 (juga dikenal sebagai 12: The Elements of Great Managing) untuk membantu perusahaan lain dalam mengukur keterlibatan pegawainya.[31] Perusahaan ini juga bermitra untuk mengadakan jajak pendapat untuk USA Today dan CNN,[32] serta meluncurkan asesmen daring Clifton StrengthsFinder.[7] Pada tahun 1999, para analis Gallup menulis First, Break All the Rules, sebuah buku tentang manajemen yang sangat laris.[33]Fortune Small Business menulis bahwa kesuksesan buku tersebut pun meningkatkan reputasi dari bisnis konsultansi Gallup.[34]
^Staff reports (14 June 2022). "Gallup names Jon Clifton as CEO". Omaha World-Herald. Diarsipkan dari asli tanggal 30 March 2023. Diakses tanggal 21 August 2023.
^"Global Offices". Gallup.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 November 2023.
^"Gallup Announces New CEO". www.businesswire.com (dalam bahasa Inggris). June 14, 2022. Diakses tanggal August 6, 2022.
^Zeller, Shawn (June 23, 2006). "Lost in Translation". Congressional Quarterly Weekly. Diakses tanggal July 9, 2018. Witness the recent travails of one of the most venerable polling operations, the Gallup Organization. Washington-based Gallup is seeking legal protection against incursions on its brand from overseas polling operations, chiefly in Europe. The company says that these competitors are making unfair use of the Gallup name by unduly playing up their membership in a trade association launched in Europe in 1947 by the polling firm's eponymous founder, George Gallup.
^"JP,2001-090043,J7". Japan Platform for Patent Information. March 9, 2005. Diakses tanggal July 24, 2018.