Ia menetap selama 4 tahun di Sangihe Talaud dengan beberapa posisi seperti Kepala Kepolisian Sektor Siau Timur hingga Kepala Kesatuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Sangihe Talaud.[3]Kemudian pada tahun 2005, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resor Tangerang (Kapolres) setelah menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Biro Operasi Direktorat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) menggantikan Aan Suhanan.[4]Lalu, pada tahun 2007, dia sempat menjabat sebagai Direktorat Kepolisian Perairan (Dirpolair) Kapolda Metro Jaya dan terlibat dalam investigasi Kebakaran KM Levina I.[5]Ia juga sempat menjabat sebagai Kapolres Grobogan pada tahun 2008.[6] Sebelum dimutasi pada tanggal 19 Oktober 2009, ia sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Kota Besar Medan pada tahun 2009 sebelum dimutasi menjadi Direktur Kepolisian Air Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menggantikan Dani M Darmawan.[7] Pada tahun 2011, ia pernah menjabat Dirpolair Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan sebelum dimutasi pada tanggal 21 Oktober 2011 menjadi Dirpolair Kapolda Jawa Timur menggantikan Anang Syarif Hidayat[8] Selanjutnya, ia baru dimutasi kembali pada tahun 2011 untuk mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Sespim Lemdiklat Polri dan digantikan oleh Agoes Doea.[9]
Pada tahun 2015, ia sempat menjabat sebagai Kepala Subbidang Kerjasama ditpolair Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) sebelum dimutasi menjadi perwira menengah di Baharkam Kapolri.[10]Pada tahun 2017, ia menjabat sebagai pelaksana tugas Direktur Penelitian dan Pengembangan Badan Keamanan Laut (Bakamla)[11] sebelum dipromosi menjadi Kepala Unit Penindakan Hukum di lokasi yang sama.[12]Ia pun dipromosi menjadi Inspektur Jendral pada tahun 2018 saat menjabat sebagai Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla.[13] Lalu, ia kembali dimutasi pada 21 Juni 2019 menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Polair Baharkam Polri.[14]
Pengacara dan Ketua Ikatan Keluarga Toraja Nusantara
Setelah pensiun dari kepolisian pada Oktober 2022, ia mendirikan firma hukum bernama Duta Keadilan.[15] Selain itu, ia juga dikenal memimpin firma hukum JFK.[16] Ia juga terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara pada 2 Oktober 2022.[17] Ia juga terlihat menyoroti beberapa kasus pembunuhan[18][19]pencarian orang hilang[20] serta pemulangan jenazah yang semuanya merupakan warga Toraja.[21] Ia dikenal aktif mengadvokasi masyarakat Rante Balla[22] yang terlibat konflik pertanahan dengan PT Masmindo Dwi Area yang merupakan anak perusahaan dari Indika Energy[23].Ia juga mengadvokasi warga di Tikala[24] yang tidak setuju dengan beroperasinya tambang galian C di area yang berdekatan tongkonan leluhur milik warga Tikala.[25]
Frederik Kalalembang saat menjabat sebagai Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI