Fahmi Muhammad Hanif
Fahmi Muhammad Hanif atau lebih dikenal dengan Mas Fahmi (lahir 2 September 1996) adalah seorang politikus dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjabat sebagai Bupati Purbalingga sejak 20 Februari 2025 untuk masa periode 2025–2030.[1][2] Kehidupan pribadiFahmi lahir di Tangerang, Banten pada 2 September 1996 sebagai anak kedua dari 5 bersaudara dari Rofik Hananto dan Fidloh Threeyati. Ia menikah dengan Syahzani Syasya Tsania pada 19 Agustus 2017 dan memiliki dua orang anak.[3] Pendidikan dan Perjalanan AkademikPendidikan awal Fahmi ditempuh di SMAIT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Selanjutnya, ia melanjutkan studinya di program studi Teknik Mesin di Universitas Brawijaya dan Teknik Industri di Bursa Technical University, tapi tidak menamatkan studi di perguruan tinggi tersebut.[4] Karir Bisnis dan Pengalaman KewirausahaanFahmi mendirikan PT Erdigma Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan teknologi digital. Selain itu, ia juga mendirikan sejumlah usaha seperti Erha Idea Cipta Karsa, Kulakin dan Herbatech serta menjabat sebagai Direktur Erhanesia Grup.[4] Karier PolitikBupati Purbalingga (2025–2030)Fahmi merupakan seorang politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mencalonkan diri dalam Pilkada 2024. Fahmi memilih Dimas Prasetyahani sebagai wakilnya dalam Pemilihan umum Bupati Purbalingga 2024 yang didukung oleh tujuh partai, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Bulan Bintang dan Partai Ummat.[5] Mereka melawan Dyah Hayuning Pratiwi yang merupakan petahana yang berpasangan dengan Mahendra Farizal. Pasangan Tiwi-Hendra kemudian diusung dan didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Persatuan Indonesia dan Partai Hati Nurani Rakyat.[6] Ia berhasil terpilih berdasarkan hasil pemungutan suara pada 27 November 2024 yang direkapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) dengan perolehan 61,47% atau 342.913 suara, sedangkan lawannya 38,53% atau 214.932 suara.[7] Kemenangan ini sesuai dengan prediksi PolMark Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas terus meroket menuju hari pemilihan. Mereka mengalami kenaikan 12,7 persen sementara lawannya justru mengalami penurunan hingga 15,3 persen pada survey 20-29 Oktober 2024 dibandingkan survey 11-23 September 2024.[8] Referensi
|