Erwin Prasetya
Erwin Prasetya (29 Januari 1972 – 2 Mei 2020) adalah produser musik, komposer dan penulis lagu yang juga mantan pemain bas serta pendiri grup musik Dewa 19.[1] Setelah meninggalkan Dewa 19 pada tahun 2002, Erwin bergabung dengan TIC band. Dan pada kurun waktu 2003 sampai 2006 ia juga pernah tergabung bersama Katon Bagaskara dan Adi Adrian dalam NuKLa yang merupakan kelanjutan dari KLa Project. Selepas dari NuKla, Erwin membentuk EVO Band bersama Ronald Fristianto dan Didit Saad. Pada tahun 2009, Erwin juga mendirikan grup musik Matadewa bersama Wawan Juniarso, penabuh drum pertama Dewa 19. Ketika masih aktif di Dewa 19, Erwin Prasetya memiliki andil dalam menciptakan lagu-lagu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, Kamulah Satu-Satunya, Still I'm Sure We'll Love Again, Dewa (Dan Si Mata Uang), Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta. Ari Lasso, mantan vokalis Dewa 19 pernah menyanyikan lagu hit Misteri Ilahi dan Relakan Aku Pergi yang diciptakan oleh Erwin Prasetya di album Sendiri Dulu (2001). Erwin Prasetya meninggal pada tanggal 2 Mei 2020 di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan karena infeksi lambung. KehidupanErwin Prasetya lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia sebagai anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Miroen Kuswandono dan Cut Mia Agustina. Ayahnya yang mengenalkan musik kepadanya. Ratusan kaset dari berbagai genre musik memengaruhi hari-hari masa kecil hingga remajanya. Alat musik pertama yang dikenalnya adalah trio tenor drum ketika menjadi anggota drum band di SDN Ketabang Surabaya. Gitar mulai dicobanya ketika pacar kakak perempuannya yang kedua yang juga aktif di grup musik mengajarkan kepadanya. Koleksi musik fusion seperti Chick Corea, Casiopea, John Patitucci dan Uzeb menjadi referensi awalnya. Karier bermusikDewa 19Bersama teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, yaitu Ahmad Dhani, Andra Junaidi dan Wawan Juniarso, Erwin membentuk grup musik Dewa tahun 1986. Kemudian berganti nama menjadi Down Beat pada tahun 1988 yang mengusung musik fusion. Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya. Pada tahun 1991, Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19. Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu. Erwin banyak berandil menciptakan lagu hits saat bergabung di Dewa 19. Antara lain Kirana yang menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba. Kamulah Satu-Satunya adalah ungkapan cintanya kepada kekasih hatinya yang dicintainya hingga kini. Kedua lagu tersebut ada dalam album keempat Pandawa Lima (1997). Restoe Boemi adalah lagu hits di dalam album ketiga Terbaik Terbaik (1995). Pada tanggal 1 Juli 2002, Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 karena ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19. Posisi Erwin kemudian digantikan oleh Yuke Sampurna (mantan bassist The Groove). TIC BandTidak bisa diam tanpa bermusik, Erwin kemudian menyibukkan diri dengan menjadi musisi tamu untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003). "Secara langsung, kami dan Erwin sudah sepakat. Tinggal digodok saja dengan persetujuan Musica Studios sebagai record company TIC Band," ungkap Rama, panggilan Bagus Ramadhani (drummer TIC Band). Keputusan untuk memakai Erwin disepakati TIC Band seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19. KLa ProjectKetika masa vakum bermusik setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara dan Adi Adrian. Album yang dirilis adalah New Chapter (2003). Tahun 2005, rilislah album repackaged New Chapter For Aceh dengan 2 lagu baru yaitu Dukamu Dukaku dan Kau Tak Pernah Sendiri. Pada tahun 2006, Erwin hengkang dari KLa Project karena perbedaan visi misi. EVO BandPada tahun 2006, Erwin memproduseri dan terlibat dalam grup musik yang dinamai EVO Band, yang dapat diartikan evolusi musik rock Indonesia. Band ini terdiri dari Erwin sendiri, Adnil Farsal (eks gitaris Base Jam), Didit Saad (eks gitaris Plastik), Angga Tarmizi (eks keyboardist Bullet) dan Ronald Fristianto (eks drummer GIGI dan Dr.PM). Grup ini merekrut vokalis, Elda Suryani (kini vokalis Stars and Rabbit), dengan cara audisi yang ditayangkan di televisi. Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan lagu pembuka dalam album ini. Kemudian, dilanjutkan dengan lagu hit Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound', Takkan Lagi, Stop & Kepala Batu. MatadewaErwin kemudian bergabung dengan Wawan Juniarso, kawan lamanya yang juga drummer pertama Dewa 19. Lalu, terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009. Di grup ini, selain Erwin Prasetya (bassist) dan Wawan Juniarso (drummer), personel Matadewa yang lain adalah Yudha Prasetyo (mantan gitaris Romeo) dan Roby Zoelky (vokalis). Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana, Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali Seperti Dulu, Nikmatilah Diriku & Tuhan Tolonglah. DiskografiBersama Dewa 19
Bersama Ari Lasso
Bersama TIC Band
Bersama Iwan Fals
Bersama Yovie & Nuno
Bersama Ian Yuliansyah
Bersama KLa Project
Bersama Nina Tamam
Bersama EVO Band
Bersama Ika Putri
Bersama Matadewa
Bersama Cinta Laura
Singel
Jinggel iklan televisi
FilmografiFilm
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar
Lihat pula |