Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ernie Djohan

Ernie Djohan
Ernie Djohan pada surat majalah tahun 1968
LahirErnie Irawaty Djohan
6 April 1951 (umur 74)
Jakarta, Indonesia
Nama lainErnie Djohan
Pekerjaan
Tahun aktif1962–sekarang
Dikenal atasBrenda Lee Indonesia
Suami/istri
Dadang Rachmat Djumena
(m. 1971)
KerabatHanief Djohan (Kakak tiri)
Karier musik
Genre
Instrumen
Label
  • Canary Records
  • Remaco
  • Phillips Records Singapore
  • Musica Studio's
Artis terkait
Discogs: 2402331 Modifica els identificadors a Wikidata

Hj.Ernie Irawaty Djohan, atau lebih dikenal dengan Ernie Djohan (lahir 6 April 1951), adalah seorang penyanyi dan aktris Indonesia. Ia adalah putri ke 4 dari 8 bersaudara di keluarga diplomat H.M. Djohan Bakhaharudin & Siti Zanidar Djohan yang pernah bermukim di Den Haag, Belanda dan Singapura.

Rekaman pertama di Singapura pada tahun 1962 dilakukan di Phillips Recording Company. Sepanjang kariernya, Ernie Djohan banyak menelurkan albumnya di Singapura. Lagu Ernie Djohan yang paling dikenang selama ia bernyanyi adalah Teluk Bayur, Kau Selalu di Hatiku, Mutiara yang Hilang dan Senja di Batas Kota.

Albumnya yang berjudul Teluk Bajur (Teluk Bayur) masuk dalam daftar "150 Album Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone Indonesia di urutan ke-132. Bahkan Ernie Djohan termasuk dalam Indonesia 100 Greatest Singer dari majalah Rolling Stone Indonesia di urutan ke-29.

Karier

Sebagai anak dari seorang diplomat, Ernie banyak menghabiskan masa kecilnya di Belanda & Singapura. Pada usia 11 tahun di tahun 1962 Ernie yang gemar bernyanyi sudah tampil dan jadi juara pada acara Radio Talentime di Singapura.[butuh rujukan] Pada tahun itu juga, Ernie yang mewakili sekolahnya lagi-lagi menjadi juara pertama dalam All Singapore's School Talentime. Dia lalu diajak rekaman bersama label "Philips Singapura" menyanyikan lagu berbahasa Inggris dan Melayu,lagu pertama karya Sjaiful Bachri berjudul "Kalau Awak Seorang Kawan" bersama sang kakak Liesda Djohan-Howell dan membuat duo 'The Ernie Sisters[1] Namun, saat terjadi Konfrontasi, Ernie dan keluarga dipanggil Presiden Soekarno pulang ke Indonesia.

Saat di Indonesia, Ernie sering bernyanyi dengan iringan band "Medenazs" pimpinan Dimas Wahab dan sempat menelurkan sebuah lagu, Burung Gelatik di tahun 1964. Setelah itu, ia juga dikenal sebagai pelopor penyanyi cilik pertama di Indonesia yang sering diminta menghibur untuk tamu negara oleh Presiden RI Pertama, Bung Karno. Sepanjang kariernya, Ernie juga merupakan Penyanyi Indonesia Pertama yang mendapatkan Golden Record (Piringan Emas) dari Remaco Records lewat Lagu Ter-hits nya sepanjang masa yaitu 'Teluk Bayur', yang memecahkan penjualan Album Terlaris pada masa nya.[butuh rujukan] Nantinya, album tersebut yang berjudul Teluk Bajur (Teluk Bayur) masuk dalam daftar "150 Album Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone Indonesia di urutan ke-132.

Selain sebagai penyanyi, Ernie juga pernah tampil sebagai pelawak dan pemain film.

Di Tahun 1968 Ernie menorehkan prestasi sebagai Penyanyi Indonesia Pertama Go International dikontrak rekaman di luar negeri Phillips Recording Holland dan diajak keliling Eropa untuk promosi bahkan menjadi salah satu cover Majalah Entertainment terkenal saat itu 'World Pop News'Edisi 1968 diterbitkan di Negeri Belanda, Inggris & Belgia.[butuh rujukan]

Ernie juga merupakan Artis penyanyi pertama di Indonesia yang mempunyai format video Klip debut di TVRI pada tahun 1972.[butuh rujukan]

Pada tahun 2025, prestasi diva legendaris Ernie Djohan semakin mengukuhkan posisinya sebagai ikon abadi musik Indonesia. Keterlibatannya dalam proyek spesial "SAVE OUR WORLD" yang digagas oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pencapaian monumental terbaru dalam kariernya yang sudah berjalan lebih dari enam dekade.

Keterlibatan Ernie dalam proyek "Save Our World" seolah menjadi simbol bahwa ia kini mewarisi tongkat estafet (torch bearer) dari mendiang Titiek Puspa, sang legenda yang sebelumnya menjadi suara hati dan nurani bangsa melalui lagu-lagu penuh makna. Seperti Almh. Titiek Puspa, Ernie kini bukan hanya dikenal karena suara emasnya, tapi juga karena keteguhan, kepedulian, dan konsistensinya dalam berkarya untuk kebaikan umat dan bangsa.

Dengan pencapaian ini, ditambah penghargaan dari AMI Awards dan Kementerian Kebudayaan pada akhir 2024 dan sorotan media di berbagai festival musik legendaris, Ernie Djohan di tahun 2025 benar-benar berdiri sebagai living legend dan ikon budaya bangsa—yang tak hanya dikenang karena kejayaan masa lalu, tapi juga karena kontribusi aktifnya pada masa kini.

Diskografi

Album

Album Duet

  • "Habis Manis Sepah Di Buang" bersama The Bees 5 di Malaysia (1967)
  • "Pok Ernie Dan Bang Oslan" bersama Oslan Husein (1971)
  • "Ernie Djohan Bersama Musik Koes Plus" bersama Koes Plus (1974)

Singel Hits

  • Kalau Awak Seorang Kawan (1963)
  • Burung Gelatik (1964)
  • Teluk Bajur (1966)
  • Kau Selalu di Hatiku (1967)
  • Mengapa Tiada Maaf (1968)
  • Sendja di Batas Kota (1967)
  • Kenangan Manis Mesti Berlalu (1967)
  • "Rato Denai" (1967)
  • Mutiara jang Hilang (1968)
  • Berikan Daku Djawaban (1968)
  • Djangan Biarkan Aku Sendiri (1969)
  • To Sir With Love (1969)
  • Hujan (1969)
  • Semau Gue (1970)
  • Denny (1970)
  • Salam Tempel (1971)
  • Hanya Sedjenak (1972)
  • Djauh Di Mata Dekat di Hati (1972)
  • Panggilan Desa (1973)
  • Sayang (1974)
  • Lonceng Angin (1975)
  • Alhamdullilah (2017)
  • Allahu Akbar (2023)
  • Save Our World (2025)

Filmografi

Film

Peran akting
Tahun Judul Peran Catatan
1966 Belaian Kasih Herni
1970 Honey, Money and Djakarta Fair
1973 Si Mamad
1974 Atheis
1975 Ateng Kaya Mendadak
Sebelum Usia 17 Rini
Tiga Sekawan Ernie
1976 Ateng Sok Tau
Si Doel Anak Modern

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2024 Anugerah Musik Indonesia Lifetime Achievement Award Penerima
2025 Radio Republik Indonesia Kartini Musisi Film Legendaris Paling Keren Award Penerima

Referensi

Pranala luar

http://poskotanews.com/2014/08/03/ernie-djohan-di-sisa-hidup-ingin-tetap-menghibur/[pranala nonaktif permanen]


Kembali kehalaman sebelumnya