Energi di SwediaEnergi di Swedia diatur kebijakan pengelolaannya oleh Pemerintah Swedia. Pada awal abad ke-21 M, Pemerintah Swedia telah mengadakan transisi energi dari sumber energi berupa bahan bakar fosil menjadu energi terbarukan. Jenis sumber energi terbarukan di Swedia terutama berupa biomassa dan energi dari pembakaran sampah. Bauran energiPada tahun 2014, biomassa telah memenuhi sebesar 14% dari total penyediaan enegi di Swedia.[1] Pada tahun 2015, Swedia menjadi salah satu negara penandatangan Persetujuan Paris yang mengharuskan transisi energi bagi tiap negara yang menandatanganinya. Proses transisi energi disesuaikan dengan kemampuan masing-masing negara. Pemerintah Swedia menjadi salah satu negara di kawasan Skandinavia yang menargetkan sepenuhnya menggunakan energi baru dan terbarukan serta tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil pada tahun 2030. Energi terbarukan yang diusahakan ialah energi surya dengan mengandalkan panel surya, energi angin dengan kincir angin dan energi air dengan pembangkit listrik tenaga air.[2] Kebijakan pemerintahKebijakan produksi energi biomassaSwedia menjadi salah satu negara perintis kemandirian energi dengan komitmen terhadap pelestarian lingkungan di Eropa. Pada akhir tahun 1970, Pemerintah Swedia menerapkan teknologi produksi pellet pakan ternak hasil dimodifikasi yang disebut pellet kayu atau pellet energi. Bahan pembuatannya meliputi material kayu dan biomassa lainnya yang lebih padat. Penerapannya melalui pembangunan pabrik pellet kayu pertama di Mora. Produksi pellet kayu pertama kali dimulai pada bulan November 1982.[3] Pada tahun 1987, Pemerintah Swedia dan dunia usahanya mengadakan evaluasi dan perbaikan menyeluruh untuk meningkatkan kualitas pellet kayu dengan mengganti bahan pembuatannya. Sebuah pabrik pellet kayu dibangun di Kil pada tahun 1987 dengan bahan pellet kering. Pabrik tersebut berhasil memproduksi pellet kayu sebanyak 3.000 ton metrik per tahun dan mulai dikomersialkan.[4] Swedia telah menjadi salah satu dari lima negara penghasil sekaligus pengguna pellet kayu terbanyak di dunia.[5] Kebijakan produksi energi dari sampahPemerintah Swedia telah mengadakan pengelolaan sampah untuk menerapkan kebijakan sampah menjadi energi.[6] Sampah dari tiap rumah tangga di Swedia dimusnahkan menggunakan infrastruktur pengelolaan limbah untuk menjadi sumber energi yang berkelanjutan. Tingkat daur ulang sampah di Swedia sekurangnya sebesar 99%. Namun Pemerintah Swedia menerapkan tarif sampah berdasarkan volume sampah yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga yang pembayarannya ditanggung oleh rumah tangga masing-masing. Kebijakan ini selain untuk menghasilkan sumber energi juga mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga.[7] Sedikitnya 50% sampah di Swedia dibakar menggunakan mesin konversi energi yang menghasilkan temperatur tinggi untuk diubah menjadi panas dan energi listrik.[8] Pembangkit listrik tenaga sampah di Swedia yang telah berhasil mengelola sampah menjadi bahan baku untuk menghasilkan energi ialah PLTSa Bouros di Bouros. Bahan baku sampah di PLTSa Bouros diimpor dari Norwegia yang merupakan negara tetangga Swedia. Sampah diubah menjadi energi listrik yang memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri.[9] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|