Empu DusunMpu Dusun adalah nama pena yang dipakai oleh penggubah kakawin Kunjarakarna. Nama ini memberikan kesan seolah-olah penggubah berasal dari "desa" atau "dusun" (pertapaan) dan bukan dari kalangan istana. Tetapi ditilik dari gaya bahasa "Kakawin Kunjarakarna", ternyata mpu Dusun ini tidak kalah dalam bersyair apabila diperbandingkan dengan kakawin lainnya yang berasal dari kalangan istana. Diperkirakan mpu Dusun hidup pada abad ke 15 Masehi. AnalisisMenurut Prof. Slamet Muljana, judul kakawin Kunjarakarna diambil dari kalimat pada kolofon: "iti kunjarakarna dharma katha na samapta kirtti siddha mpu Dusun", yang berarti "Ini Kunjarakarna, cerita suci, telah selesai, hasil karya Mpu Dusun". Kalimat itu dilanjutkan dengan keterangan tentang tempat penyalinan, nama penyalin, dan tahun disalin: "..telas sinurat ing Kancana tekap ni Artha Pamasah" pada tahun 1660.[1] Nama Mpu Dusun diperkirakan merupakan nama samaran. Slamet Muljana berpendapat bahwa Mpu Dusun tidak lain adalah Mpu Prapanca, yang nama aslinya adalah Dang Acarya Nadendra, seorang bekas Dharmmadyaksa Kasogatan di Majapahit pada zaman Raja Hayam Wuruk. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hal:[1]
Untuk beberapa hal, Slamet Muljana juga merujuk pada pendapat Prof. Poerbatjaraka yang hampir serupa dengan di atas.[2] Referensi
|