Dwi Satriyo Annurogo
Dwi Satriyo Annurogo (lahir 13 Desember 1967) adalah Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia sejak 17 Juni 2025.[1] Sebelum itu, ia pernah ditunjuk sebagai Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Iskandar Muda sejak 16 Januari 2016 Hingga 23 Februari 2017.[2] Kemudian ia dipercaya menjadi Direktur Utama Sub Holding Supporting Co PT Perkebunan Nusantara X sejak 24 Februari 2017[3][4] dan ia ditugaskan mengemban amanah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XI hingga 24 Agustus 2020.[5] Kemudian ia dipercaya menjadi Direktur Utama PT Petrokimia Gresik sejak 25 Agustus 2020 Hingga 16 Juni 2025.[6] Saat ini ia aktif di berbagai organisasi antara lain Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur,[7] Wakil Bendahara III Persatuan Insinyur Indonesia,[8] dan Ketua Harian II Ikatan Alumni ITS. Atas kontribusinya selama ini, berbagai penghargaan telah ia dapatkan, dan yang terbaru ia menerima penghargaan "Jer Basuki Mawa Beya Perak" dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur atas peranannya sebagai Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur dalam mengatasi krisis oksigen medis di tengah tingginya kasus Covid-19 Jawa Timur tahun 2021.[9][10][11][12] Riwayat HidupPendidikanDwi pernah menempuh pendidikan di SMPP Malang di Lawang (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan) yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Lawang kemudian pindah ke SMA Negeri 1 Surabaya sampai lulus pada tahun 1985. Ia kemudian melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Teknik Kimia dan lulus pada tahun 1991. Kemudian ia melanjutkan kembali pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengambil pendidikan strata dua jurusan Magister Teknik dan lulus pada tahun 2007. Dari almamaternya, ia menerima penghargaan Wira Adhiwasesa, yang mana diperuntukkan bagi alumni ITS Surabaya yang memiliki kontribusi dan segudang prestasi untuk menyejahterakan masyarakat.[13] Penghargaan tersebut diberikan pada acara puncak Dies Natalis ke-62 ITS Surabaya. KarierPT Petrokimia GresikIa mengawali karier sebagai karyawan di PT Petrokimia Gresik pada tahun 1992 sebagai Kepala Urusan Perencanaan dan Pengendalian Produksi II sampai pada akhirnya menjabat sebagai General Manager Pabrik III mulai tahun 2014. Selama berkarier sebagai karyawan, potensi Dwi terasah dengan baik. Hal ini terbukti dengan didapatkannya beasiswa pendidikan dari Petrokimia Gresik melalui Tugas Belajar S2 di ITS. Selain itu, berbagai penghargaan ia dapatkan, seperti Peserta Terbaik I pada Kursus Pimpinan Dasar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia pada tahun 1992, penghargaan Adhicipta Rekayasa III dari organisasi profesi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) setelah melakukan inovasi berupa peningkatan Pabrik PF-I untuk produksi NPK Phonska dari desain pabrik 1.320 ton per hari menjadi 2.100 ton per hari dan juga mendapatkan paten NPK untuk teknologi proses gabungan Solid-Liquid Base. Berbagai karier manajerial ia emban mulai dari Kepala Departemen Produksi II B, Kepala Kompartemen Pabrik II, dan General Manager Pabrik III, sebelum akhirnya dipercaya menjadi salah satu Direksi di PT Pupuk Iskandar Muda. PT Pupuk Iskandar MudaPada 16 Januari 2016 Hingga 23 Februari 2017 ia ditunjuk sebagai Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan di Pupuk Iskandar Muda Aceh yang merupakan produsen pupuk asal Aceh dan masih bagian salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) Grup. Bersama dengan jajaran Direksi lainnya, ia mempersiapkan grand design perusahaan untuk berkembang menjadi kompleks pabrik pupuk lengkap dan pabrik kimia yang terintegrasi (Pabrik Pupuk Urea, Pupuk NPK, Pupuk ZA, Amoniak, Asam Sulfat dan Asam Fosfat). Selain itu juga ia mempersiapkan reaktivasi Pabrik Amoniak I yang sudah lebih dari 10 tahun tidak beroperasi, dengan tujuan agar perusahaan dapat beroperasi dengan dua pabrik, sehingga bisa menurunkan biaya pokok produksi. Ia juga melakukan reaktivasi Tangki Amoniak PT. Asean Aceh Fertilizer (AAF) untuk support aktivitas perusahaan.[14][15][16] PT Perkebunan Nusantara XPada 24 Februari 2017 hingga 27 Mei 2020, ia diberikan amanah menjadi Direktur Utama di PTPN X yang merupakan perusahaan produsen gula terbesar di Indonesia.[17] Ia melakukan transformasi budaya dan perbaikan sistem di perusahaan tersebut pada tahun pertama penugasan. Ia berhasil memperbaiki kinerja perusahaan yang tahun sebelumnya rugi pada tahun 2016 sebesar Rp 155 miliar menjadi laba pada tahun 2017 sebesar Rp. 60 miliar, bahkan saat itu perusahaan memmpunyai obligasi jatuh tempo sebesar Rp 700 miliar. Berbagai upaya ia lakukan sehingga pada tahun-tahun berikutnya kinerja perusahaan terus meningkat, laba tahun 2018 sebesar Rp 105 M dan laba tahun 2019 sebesar Rp 113 M atau 139% dibanding RKAP. Ia melakukan peningkatan peran R&D sehingga didapatkan varietas unggul baru tebu, diversifikasi dan hilirisasi produk. Ia juga melakukan penghentian operasi pabrik gula yang tidak optimal, pengolahan limbah menjadi bahan produk, pembangunan unit gula retail, pengembangan produk bioethanol, pembuatan unit produksi pupuk Biokompos, pembangunan Unit Gula Retail, penjualan ekses power ke PLN, sampai dengan komersialisasi aset untuk pariwisata. Atas kinerja dan kontribusi selama bertugas sebagai Direktur Utama di PTPN X, ia mendapatkan berbagai penghargaan antara lain, The Best CEO Aplikasi dan Program Revolusi Mental 2019,[18] CEO Terbaik kategori Strategic Orientation dalam ajang Anugerah BUMN 2019,[19] CEO terbaik untuk Implementasi IT dalam ajang IT Award 2018 dan 2019,[20] serta mengantarkan PTPN X sebagai BUMN terbaik untuk Strategic Orientation dalam ajang BUMN Award 2019. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI)[21] pada tahun 2019 dan Ketua Badan Pengarah Asosiasi Gula Indonesia (AGI) pada tahun yang sama.[22] PT Perkebunan Nusantara XIAtas kinerja baiknya, ia ditarik ke PTPN XI sebagai Direktur Utama pada 28 Mei 2020 hingga 24 Agustus 2020. Di bawah kepemimpinan yang terbilang cukup singkat, tiga Pabrik Gula (PG) PTPN XI mendapat penghargaan kinerja terbaik Semester I 2020 untuk Komoditas Tebu PTPN Group, yaitu PG Prajekan peringkat 1, PG Soedhono peringkat 2, dan PG Semboro peringkat 4.[23] Ia melakukan optimalisasi aset yang ada yaitu dengan melakukan operation excellent untuk aset yang produktif, melakukan kerjasama pemanfaatan untuk aset yang menganggur, dan melepaskan aset yang sudah tidak produktif agar tidak membebani keuangan perusahaan.[24] PT Petrokimia GresikPada 25 Agustus 2020 hingga 16 Juni 2025, ia ditunjuk sebagai Direktur Utama di Petrokimia Gresik yang merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang masih bagian Pupuk Indonesia Grup.[25] Sebagai individu yang sangat peduli dengan pengelolaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia untuk pengembangan inovasi perusahaan, ia selalu menyampaikan pesan sebagai berikut, “Ide dan kreativitas tidak memiliki struktur hierarki atau jabatan. Siapapun di Petrokimia Gresik harus bersama-sama berpikir inovatif, sehingga tidak terpaku hanya pada bidangnya dan memiliki pemikiran terbuka untuk kemajuan perusahaan.”[26][27] Dia mendirikan Rumah Transformasi sebagai wadah bagi karyawan untuk menyampaikan gagasan untuk ditindaklanjuti perusahaan dalam rangka memberikan nilai tambah secara nyata bagi perusahaan.[28] Ia juga mendirikan Digital Learning Center sebagai pusat pembelajaran virtual bagi karyawan, peserta magang, serta stakeholder lainnya dan juga sebagai salah satu anak perusahaan BUMN yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi virtual reality.[29] Di bawah kepemimpinannya, PT Petrokimia Gresik bertransformasi menjadi perusahaan solusi agroindustri. Ia melakukan transformasi bisnis perusahaan dalam rangka menghadapi era New Normal dan persiapan perubahan kebijakan subsidi pupuk melalui digitalisasi proses bisnis, peluncuran berbagai produk baru, serta pembangunan beberapa pabrik dan infrastruktur untuk mendukung ekspansi perusahaan. Ia mengantarkan PT Petrokimia Gresik memperoleh penghargaan Propernas Emas untuk pertama kalinya sepanjang sejarah perusahaan[30] dan juga penghargaan bergengsi lainnya. Selain itu, berbagai penghargaan individu juga ia dapatkan atas kinerjanya di PT Petrokimia Gresik, yang terakhir ia mendapatkan penghargaan “The Most Committed Leader to TJSL Initiative on Developing Healthy Villages” dalam ajang TJSL & CSR Award 2022 yang diselenggarakan Majalah BUMN Track bersama Indonesia Shared Value Institute (ISVI).[31] Pupuk IndonesiaPada 17 Juni 2025, Ia <Dwi Satriyo Annurogo> ditunjuk sebagai Direktur Operasi di Pupuk Indonesia (Pupuk Indonesia yang merupakan induk/holding BUMN Danantara yang bergerak di bidang produksi pupuk guna terwujudnya swasembada pangan nasional berkelanjutan). Melalui Program Pupuk Indonesia Grup Jaksa Garda Desa Ia <Dwi Satriyo Annurogo> melakukan pendampingan budidaya pertanian di empat kabupaten (Tangerang, Lebak, Serang, dan Pandeglang) Provinsi Banten. Ia berharap melalui Program Pupuk Indonesia Grup Jaksa Garda Desa dapat memberikan solusi meningkatkan produktivitas pertanian (produktivitas pertanian dalam artian dapat mengoptimalisasi lahan pertanian bersama guna swasembada pangan nasional berkelanjutan dapat terwujud seperti yang dicita-citakan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto). Ia berharap juga melalui Program Pupuk Indonesia Grup Jaksa Garda Desa mampu mengakselerasi pemerataan ekonomi masyarakat sekitar (4kabupaten Provinsi Banten tersebut). Melalui Petronite Festival Ia <Dwi Satriyo Annurogo> berharap Petrokimia Gresik (Perusahaan yang masih bagian Pupuk Indonesia Grup) ikut berkontribusi pemerataan/menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar. Petronite Festival terdapat beragam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjual aneka ragam kuliner, menjual aneka ragam kerajinan. Selain itu Petronite Festival terdapat aneka ragam wahana permainan yang dapat melepas rasa jenuh rutinitas sejenak. Melalui kegiatan ini (Petronite Festival), Pupuk Indonesia Grup ingin mendekatkan diri (mendekatkan diri dalam artian menyebarkan semangat kolaborasi pemerataan ekonomi masyarakat sekitar selalu terjaga) kepada masyarakat sekitar.[32][33] Melalui penandatanganan Pupuk Indonesia Grup (Pupuk Indonesia yang merupakan induk/holding BUMN Danantara yang bergerak di bidang produksi pupuk guna terwujudnya swasembada pangan nasional berkelanjutan) dengan mitra strategis Petronas Chemicals Group Berhad <PCG> Ia <Dwi Satriyo Annurogo> berharap hilirisasi (hilirisasi dalam bentuk transfer pengetahuan penguatan teknis tata kelola operasional perusahaan serta transfer ilmu teknologi guna pengembangan kapasitas produksi pabrik Pupuk Indonesia Grup) industri pupuk dan petrokimia di Indonesia bisa berjalan lancar efisien berkelanjutan. Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bapak Rahmad Pribadi dan Direktur Operasi Pupuk Indonesia Bapak Dwi Satriyo Annurogo dengan mitra strategis Petronas Chemicals Group Berhad <PCG>. Beliau <Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia Dwi Satriyo Annurogo> mengatakan Kerja sama ini (Pupuk Indonesia Grup dengan Petronas) menjadi bukti komitmen Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional berkelanjutan (komitmen tersebut berupa menjaga ketersediaan bahan baku pasokan urea dan amoniak) dengan memperkuat rantai pasok pupuk. Transfer ilmu teknologi berupa pengembangan teknologi pabrik metanol, metanol diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor sehingga dapat mendorong kemandirian energi nasional berkelanjutan.[34][35] Melalui penandatanganan Pupuk Indonesia Grup (Pupuk Indonesia yang merupakan induk/holding BUMN Danantara yang bergerak di bidang produksi pupuk guna terwujudnya swasembada pangan nasional berkelanjutan) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan Jawa Timur Ia <Dwi Satriyo Annurogo> berharap Geospasial digitalisasi lahan pertanian <akurasi data ini> akan menjadi dasar kebijakan kami dalam menyalurkan pupuk subsidi lebih merata tepat sasaran untuk membantu meningkatkan produktivitas lahan pertanian para petani <kesejahteraan para petani bisa terwujud melalui produktivitas lahan pertanian> secara berkelanjutan dan komitmen Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional berkelanjutan. Geospasial digitalisasi lahan pertanian berisi data data meliputi lahan lahan pertanian akan terintegrasi langsung ke nama pemilik lahan lahan pertanian tersebut sehingga kami mengetahui jumlah spesifik dosis pupuk yang digunakan harian para petani ke beragam jenis budidaya tanaman yang ditanam di lahan lahan pertanian tersebut. Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Operasi Pupuk Indonesia Bapak Dwi Satriyo Annurogo dengan Bupati Bangkalan Lukman Hakim. Ia mengatakan penandatangan tersebut merupakan langkah awal menuju transformasi pertanian presisi berbasis Geospasial digitalisasi lahan pertanian di Indonesia.[36] Kegiatan Organisasi dan Narasumber/PembicaraOrganisasi
Narasumber/Pembicara
Referensi
|