Dolar Suriname
Dolar Suriname (bahasa Belanda: Surinaamse dollar; bahasa Sranantongo: Sranandala; tanda: $ atau Sur$; kode: SRD) merupakan mata uang Suriname sejak tahun 2004. Dolar ini dibagi menjadi 100 sen. Dolar Suriname biasanya disingkat dengan tanda dolar $, atau Sr$ untuk membedakannya dari mata uang dolar lainnya. Dalam bahasa Belanda Suriname secara lisan, dolar ini secara luas disebut dengan akronimnya SRD (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˌɛsɛrˈdeː]), dengan "dolar" secara umum dipahami sebagai dolar AS. SejarahDolar Suriname menggantikan gulden Suriname pada 1 Januari 2004, dengan satu dolar setara dengan 1.000 gulden.[1] Awalnya, hanya uang koin yang tersedia, dengan uang kertas tertunda hingga pertengahan Februari, yang kabarnya disebabkan oleh masalah pada percetakan, Canadian Bank Note Company. Koin lama yang berdenominasi sen (yaitu 1⁄100 gulden) dinyatakan bernilai sesuai dengan nilai nominalnya dalam sen baru, sehingga tidak perlu lagi memproduksi koin baru. Misalnya, koin 25 sen lama, yang sebelumnya bernilai 1⁄4 gulden, sekarang bernilai 1⁄4 dolar (setara dengan 250 gulden). Perubahan nilai dasar koin secara eksplisit tidak berlaku untuk koin peringatan. Amendemen 121 ISO 4217 memberi mata uang tersebut kode SRD yang menggantikan gulden Suriname (SRG). Masyarakat Suriname sering menyebut mata uang mereka sebagai "SRD" untuk membedakannya dari dolar AS, yang juga digunakan untuk mengutip harga barang elektronik, perabotan dan peralatan rumah tangga, serta mobil. Nilai dolar Suriname (SRD) ditetapkan oleh bank sentral antara tahun 2004 dan 2021. Akibatnya, pertukaran mata uang pasar gelap berkembang pesat. Bank Sentral Suriname menghabiskan sebagian besar cadangan mata uang asing Suriname untuk mendukung nilai tukar resmi karena inflasi dan faktor-faktor lain menyebabkan nilai riil dolar Suriname menurun terhadap mata uang cadangan lainnya. Pada bulan Juni 2021, bank sentral mendevaluasi SRD sebesar 33% dan mengumumkan mata uang tersebut akan mengambang bebas.[2] Pada bulan Juni 2022, nilai tukar resmi mulai mencerminkan nilai tukar riil mengambang.[3] Referensi
|