Doktrin Truman![]() Doktrin Truman adalah kebijakan luar negeri AS yang menjanjikan dukungan Amerika untuk negara-negara demokratis dalam menghadapi ancaman otoriter.[1] Doktrin ini berawal dari tujuan utama untuk melawan pertumbuhan blok Soviet selama Perang Dingin. Doktrin ini diumumkan kepada Kongres oleh Presiden Harry S. Truman pada tanggal 12 Maret 1947,[2] dan dikembangkan lebih lanjut pada tanggal 4 Juli 1948, ketika ia berjanji untuk menentang pemberontakan komunis di Yunani dan tuntutan Soviet dari Turki. Secara lebih umum, Doktrin Truman menyiratkan dukungan AS untuk negara-negara lain yang terancam oleh Moskow. Doktrin ini mengarah pada pembentukan NATO pada tahun 1949. Para sejarawan sering menggunakan pidato Truman di Kongres pada tanggal 12 Maret 1947 untuk menentukan tanggal dimulainya Perang Dingin.[3] Truman mengatakan kepada Kongres bahwa "kebijakan Amerika Serikat harus mendukung masyarakat bebas yang menentang upaya penaklukan oleh kelompok minoritas bersenjata atau tekanan dari luar."[4] Truman berpendapat bahwa karena rezim totaliter memaksa masyarakat bebas, maka secara otomatis mereka menjadi ancaman bagi perdamaian internasional dan keamanan nasional Amerika Serikat. Truman berpendapat bahwa jika Yunani dan Turki tidak menerima bantuan, mereka pasti akan keluar dari lingkup pengaruh Amerika Serikat dan masuk ke blok komunis, dengan konsekuensi yang serius di seluruh wilayah. Doktrin Truman secara informal diperluas menjadi dasar kebijakan Perang Dingin Amerika di seluruh Eropa dan di seluruh dunia.[5] Doktrin ini mengubah kebijakan AS terhadap Uni Soviet dari aliansi masa perang menjadi pembatasan ekspansi Soviet, seperti yang dianjurkan oleh diplomat George F. Kennan. Referensi
|