Djoeir Moehamad
Djoeir Moehamad (21 Desember 1916 – 29 Mei 1999)[3] adalah seorang pejuang kemerdekaan, politisi dan salah seorang tokoh Partai Sosialis Indonesia (PSI). Ia pernah diutus Bung Hatta menemui tokoh-tokoh PRRI dan Permesta untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara pimpinan di daerah-daerah yang sedang bergolak dengan pemerintahan Soekarno di pusat.[4] Dalam suatu kesempatan ketika dalam pertemuan luas Komite Rakyat ia bersama dengan para pemimpin pergerakan dari suamtera barat menyaksikan soekarno berpidato di padang yang didampingi oleh istrinya inggit. dalam kesempatan itu pula Soekarno menyampaikan bahwa ibu Inggit baru saja kecopetan dan semua tabungan, emas seluruhnya hilang. maka dengan sukarela para hadirin yang hadirpun menyumbang dan dikumpulkan dari keseluruhan yang hadir ternyata 3 kali lipat lebih banyak dari tabungan ibu inggit. keesokannya soekarno kembali menyampaikan bahwa dompet yang dicuri telah dikembalikan oleh pencurinya. lalu Soekarno pun memuji nasionalisme orang minang yang sangat kuat dalam pergerakan. Ia pernah menempuh pendidikan di Moderne Islamietische Kweekschool dan melanjutkan pendidikannya ke National University dan Commercial College 1 tahun di New Delhi India.[5] Pada 1997, ia menulis buku otobiografi yang berjudul Memoar Seorang Sosialis. Referensi
|