Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Daftar penguasa Aceh

Sultan Muhammad Daud Syah, sultan Aceh terakhir bersama pengawalnya.

Sultan Aceh merupakan penguasa / raja dari Kesultanan Aceh, tidak hanya sultan, di Aceh juga terdapat Sultanah / Sultan Wanita. Berikut daftar sultan-sultanah yang pernah memerintah di Kesultanan Aceh:

Penguasa Samudera Pasai

Berikut adalah daftar para sultan yang memerintah Kesultanan Samudera Pasai:[1]

No Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting
1 1267–1297 Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu) Pendiri Samudra Pasai
2 1297–1326 Sultan Al-Malik azh-Zhahir I / Muhammad I Koin emas mulai diperkenalkan
3 1326–133? Sultan Ahmad I Penyerangan ke Kerajaan Karang Baru, Tamiang
4 133?–1349 Sultan Al-Malik azh-Zhahir II Dikunjungi Ibnu Batutah
5 1349–1406 Sultan Zainal Abidin I
6 1406–1428 Sultanah Nahrasiyah Masa kejayaan Samudra Pasai[2]
7 1428–1438 Sultan Zainal Abidin II
8 1438–1462 Sultan Shalahuddin
9 1462–1464 Sultan Ahmad II
10 1464–1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III
11 1466–1466 Sultan Ahmad IV
12 1466–1468 Sultan Mahmud
13 1468–1474 Sultan Zainal Abidin III Digulingkan oleh saudaranya
14 1474–1495 Sultan Muhammad Syah II
15 1495–1495 Sultan Al-Kamil
16 1495–1506 Sultan Adlullah
17 1506–1507 Sultan Muhammad Syah III Memiliki 2 makam
18 1507–1509 Sultan Abdullah
19 1509–1514 Sultan Ahmad V Malaka jatuh ke tangan Portugis
20 1514–1517 Sultan Zainal Abidin IV (Pasai) Sultan terakhir Samudera Pasai[3]

Sultan Aceh

Dinasti Meukuta Alam

Di bawah ini merupakan daftar sultan-sultan Aceh dari Dinasti Meukuta Alam.[4]

Sultan Aceh dari Dinasti Meukuta Alam
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
1 Sultan Ali Mughayat Syah bin Sultan Syamsu Syah bin Sultan Munawwar Syah 1496–1528 / 7 Agustus 1530[4] Pendiri kerajaan, putera dari Sultan Syamsu Syah
2 Sultan ‘Adilullah bin Munawwar Syah 1530–1540 putra dari Sultan Munawwar Syah. Wafat tanggal 30 Jumadal Ula 947 Hijriah (1540 M)[5]
3 Sultan ‘Ali Ri’ayah Syah bin Munawwar Syah 1540 putra dari Sultan Munawwar Syah. Wafat tanggal 14 Sya’ban 947 H (1540 M).[6]
4 Sultan Salahuddin bin Ali Malik az Zahir 1540–1548 putra dari No. 1. Wafat tanggal 25 November 1548.[4]
5 Sultan Alauddin bin Ali Malik az Zahir
Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar
1537–1568 / [[28 September 1571[4] putra dari No. 1 dan adik dari No. 4.
6 Sultan Ali bin Alauddin Malik az Zahir
Sultan Husain Ali Riayat Syah
1568 / 1571[4]–1575 / 8 Juni 1579[4] putra dari No. 5.
7 Sultan Muda 1575 / 1579[4] putra dari No. 6. Baru berumur beberapa bulan pada saat dijadikan sultan.
8 Sultan Sri Alam
Sultan Firman Syah ibn Alauddin
1575–1576 / berkuasa hanya pada 1579[4] putra dari No. 5. Juga merupakan Raja Pariaman
9 Sultan Zainal Abidin ibn Abdullah 1576–1577/ berkuasa hanya pada 1579[4] cucu dari No. 5. Putra Sultan Abdullah Raja Aru

Dinasti Diraja Melaka-Perak-Aceh

Sultan Aceh yang keturunan Dinasti Diraja Melaka–Perak–Aceh
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
10 Sultan Alauddin Mansur Syah I ibni Almarhum Sultan Mansur Syah I 1577 / 1579[4]-1586 / dibunuh sekitar 1586[4] akekanda Sultan Ahmad Tajuddin Syah, Sultan Perak 1549-1577.
Menantu dari No. 6.

Dinasti Diraja Inderapura-Aceh

Sultan Aceh yang keturunan Inderapura
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
11 Sultan Ali ibni Almarhum Sultan Munawar Syah
Sultan Buyung
1589 / 1586[4]-1596 / 28 Juni 1589[4] anak seorang raja Indrapura.[4] (Sultan Munawar Syah)

Dinasti Darul-Kamal

Sultan Aceh dari Dinasti Darul-Kamal
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
12 Sultan Alauddin Riayat Syah Sayyid al-Mukammil 1596 / 1589[4]–1604 cucu dari saudara ayahnya No. 1. putra dari Firman Syah, keturunan Inayat Syah, raja Darul-Kamal.[4]
13 Sultan Ali Riayat Syah 1604–1607 putra dari No. 12.[4]

Peleburan dari kedua dinasti tersebut

Sultan Aceh peleburan dari Dinasti Makota Alam dan Dinasti Darul-Kamal
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
14 Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam 1607–27 Desember 1636 cucu (melalui ibu) dari No. 12 dan cicit dari No. 5 melalui ayah.[4]

Dinasti Diraja Melaka-Pahang-Aceh

Sultan Aceh keturunan Diraja Melaka-Pahang-Aceh
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
15 Sultan Iskandar Tsani Alauddin Mughayat Syah ibni Almarhum Sultan Ahmad Muayat Syah II 1636–15 Februari 1641 putra Sultan Pahang, Sultan Ahmad Muayat Syah II, Menantu dari No. 14 dan suami dari No. 16.

Sultanah Aceh

Sultanah Aceh
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
16 Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam 1641–1675 Putri dari No. 14 dan istri dari No. 15
17 Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam 1675–1678
18 Sri Ratu Zaqiatuddin Inayat Syah 1678–1688
19 Sri Ratu Zainatuddin Kamalat Syah 1688–1699 Saudari angkat dari No. 18, istri dari No. 20,
serta ibu dari No. 21 dan No. 22

Dinasti Diraja Syarif

Sultan Aceh dari Dinasti Diraja Syarif (Maulana)
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
20 Sultan Badrul Alam Syarif Hasyim Jamaluddin 1699–1702 suami dari No. 19, serta ayah dari No. 21 dan No. 22
21 Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui 1702–1703
22 Sultan Jamalul Alam Badrul Munir 1703–1726
23 Sultan Jauharul Alam Amaddin 1726
24 Sultan Syamsul Alam 1726–1727 Putera dari No. 21

Dinasti Diraja Bugis Wajo-Aceh

Keturunan sultan-sultan terakhir Aceh yang masih memiliki garis keturunan Diraja Bugis Wajo-Aceh.[7]

Sultan Aceh keturunan Diraja Bugis Wajo-Aceh
# Nama Masa pemerintahan Keterangan
25 Sultan Alauddin Ahmad Syah 1727–1735
26 Sultan Alauddin Johan Syah 1735–1760 putra dari No. 25
27 Sultan Alauddin Mahmud Syah I 1760–1764 putra dari No. 26, ditumbangkan oleh
28 Sultan Badruddin Johan Syah 1764–1765 dipulihkan dan dikembalikan kepada
29 Sultan Alauddin Mahmud Syah I 1765–1773
30 Sultan Sulaiman Syah 1773 dipulihkan dan dikembalikan lagi kepada
31 Sultan Alauddin Mahmud Syah I 1773–1781
32 Alauddin Muhammad Syah 1781–1795 putra dari No. 27
33 Sultan Alauddin Jauhar al-Alam 1795–1823 putra dari No. 30. Wali dari No. 29 sampai tahun 1802. Digugat oleh
34 Sultan Syarif Saif al-Alam (Dinasti Diraja Syarif / Maulana) 1815–1820
35 Sultan Alauddin Jauhar al-Alam 1795–1823 Dikembalikan posisinya dengan bantuan Raffles, Inggris.[8]
36 Sultan Muhammad Syah 1823–1838 putra dari No. 31.
37 Sultan Sulaiman Ali Iskandar Syah 1838–1857 putra dari No. 33. Wali dari No. 35 sampai 1850, digugat oleh No. 35 pada 1870
38 Sultan Mansur Syah 1857–1870 putra dari No. 30.
39 Sultan Mahmud Syah 1870–1874 putra dari No. 34.
40 Sultan Muhammad Daud Syah 1874–1903 cucu dari No. 35. Berwalikan Tuanku Hasyim Banta Muda sampai 1884. Ditangkap oleh Belanda dan turun takhta pada 1903.

Galeri

Lihat Pula

Sumber

  1. ^ Muhammad, Taqiyuddin: "Daulah Shalihiyyah di Sumatera", hal. 115-186. CISAH, 2011.
  2. ^ "Sejarah Kerajaan Samudera Pasai: Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-02-27.
  3. ^ "Kajian Surat Sultan Zainal 'Abidin (Wafat 923 H/1517 M). Sultan terakhir yang bertahta di Kota Sumatra". PORTALSATU.com. 2019-07-24. Diakses tanggal 2021-02-27.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r LOMBARD, Denys. Kerajaan Aceh: Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Kepustakan Populer Gramedia, 2006. ISBN 979-9100-49-6
  5. ^ "Ini Fakta Baru Dua Sultan Aceh Darussalam". Diarsipkan dari asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 2015-05-29.
  6. ^ "idem". Diarsipkan dari asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 2015-05-29.
  7. ^ REID, Anthony. Asal Usul Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. Halaman 335. ISBN 979-461-534-X
  8. ^ REID, Anthony. Asal Usul Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. Halaman 9. ISBN 979-461-534-X

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya