Daerah aliran sungai![]() Daerah aliran sungai (disingkat DAS) adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai.[1] Air daerah aliran sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.[2] Daerah aliran sungai juga diartikan sebagai sebuah unit hidrologi dimana presipitasi (hujan) menjadi input utamanya dan debit (Q) merupakan outputnya.[3] Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.[2] Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan terserap ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembapan air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai.[2] Pembagian zonaSebagai suatu kesatuan ekosistem, DAS terbagi menjadi tiga sistem ekologi yaitu: daerah hulu; daerah tengah, dan daerah hilir.[4]
Daerah hulu dan hilir secara biofisik memiliki keterkaitan, yaitu proses-proses yang terjadi di daerah hulu akan memberikan dampak terhadap daerah hilir. Erosi yang terjadi di daerah hulu selain mengakibatkan penurunan produktivitas pada wilayah yang tererosi, tetapi juga menyebabkan perubahan fluktuasi debit dan meningkatnya pengangkutan sedimen sehingga lebih lanjut dapat menyebabkan penurunan kapasitas tampung badan sungai dan meningkatkan risiko terjadinya banjir. Daerah hulu merupakan bagian yang penting karena memiliki fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS. Oleh sebab itu daerah hulu seringkali menjadi fokus perencanaan pengelolaan DAS.[4] JenisDAS dibedakan menjadi dua, yakni:
BentukBentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
Delineasi![]() Delineasi daerah aliran sungai adalah proses pemetaan dan penentuan batas wilayah atau area yang mengalirkan air hujan atau sungai ke satu titik tertentu dalam suatu sungai atau sistem sungai. Batas DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. Metode perhitungan banyaknya hujan
Masalah
Lihat pula
Referensi
|