Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Cagar Alam Gunung Papandayan

Cagar Alam Papandayan kawasan yang dilindungi karena kekayaan flora dan faunanya. Tegal Panjang sendiri dikenal dengan keindahan savananya yang terletak di kawasan Papandayan.
Cagar Alam Gunung Papandayan, kawasan yang dilindungi karena kekayaan flora dan faunanya. Tegal Panjang sendiri dikenal dengan keindahan savananya yang terletak di kawasan Papandayan.

Cagar Alam Gunung Papandayan adalah kawasan konservasi yang terletak di perbatasan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 14 Februari 1924 berdasarkan GB No.36 Stbl. 43, dengan perluasan dan penetapan ulang melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 226/Kpts/11/1990 pada tanggal 8 Mei 1990.[1]

Karakteristik Umum

Luas 6.807 hektare[1]
Ketinggian Hingga 2.665 meter di atas permukaan laut[1]
Koordinat Geografis 7°11′52″ – 7°21′28″ LS dan 107°45′31″ – 107°40′24″ BT[1]
Iklim Tipe B menurut klasifikasi Schmidt & Ferguson[1]
Curah Hujan ±3.000 mm/tahun[1]
Kelembapan 70–80%[1]
Suhu Rata-rata ±10°C[1]

Sejarah Penetapan

  • 1924: Penunjukan awal sebagai Cagar Alam seluas 885 Ha di masa Hindia Belanda.[2]
  • 1978: Sebagian kawasan (221 Ha) dialihfungsi menjadi Taman Wisata Alam (TWA).[3]
  • 1979: Perluasan menjadi 6.000 Ha.[4]
  • 1990: Penetapan final seluas 6.807 Ha untuk Cagar Alam dan 225 Ha untuk Taman Wisata Alam.[5]

Keanekaragaman Hayati

Flora

Jenis tumbuhan khas yang ditemukan meliputi:[1]

  • Edelweis (Anaphalis javanica)
  • Puspa (Schima wallichii)
  • Saninten (Castanopsis argentea)
  • Jamuju (Podocarpus imbricatus)
  • Manglid (Magnolia sp.)
  • Vaccinium varingifolium, Ficus variegata, dan lainnya

Fauna

Kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai satwa liar, termasuk:[1]

Hidrologi

Cagar alam ini menjadi hulu bagi DAS Cimanuk dan DAS Cikandang[6] serta berkontribusi untuk beberapa anak sungai penting seperti sungai Ciakar, Cikamiri, Cisaladah, Cibodas, Cibeureum, Cikembang.[1]

Potensi Wisata Alam

Walaupun sebagian besar kawasan adalah cagar alam yang tidak terbuka untuk wisata umum, terdapat zona TWA yang dapat dikunjungi:[1]

  • Kawah Papandayan: Kawasan gunung berapi aktif seluas ±10 Ha dengan lubang-lubang magma yang mengeluarkan asap dan suara unik
  • Blok Pondok Saladah: Padang rumput seluas ±8 Ha di ketinggian 2.288 mdpl, dilintasi Sungai Cisaladah dan populer sebagai lokasi berkemah
  • Blok Sumber Air Panas: Mata air belerang di perbatasan Blok Cingeunah, dimanfaatkan untuk terapi kulit

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l "Cagar Alam Gunung Papandayan". BBKSDA Jabar. Diakses tanggal 2025-07-11.
  2. ^ GB No.36 Stbl. 43 tanggal 14 Februari 1924
  3. ^ Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 610/Kpts/Um/10/1978
  4. ^ Keputusan Menteri Pertanian No.68/Kpts/Um/1/1979
  5. ^ Keputusan Menteri Kehutanan No. 226/Kpts/11/1990
  6. ^ "Peta Interaktif SIGAP Kementerian LHK". Geoportal MenLHK Indonesia. Diakses tanggal 2025-07-11.

7°20′55″LS, 107°43′55″BT

Kembali kehalaman sebelumnya