Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd, disingkat sebagai Comac (Hanzi sederhana: 中国商用飞机有限责任公司; Hanzi tradisional: 中國商用飛機有限責任公司; Pinyin: Zhōngguó Shāngyòng Fēijī Yǒuxiàn Zérèn Gōngsī), adalah perusahaan kedirgantaraan badan usaha milik negara Republik Rakyat Tiongkok yang didirikan pada 11 Mei 2008 di Pudong, Shanghai. Perusahaan ini memiliki modal terdaftar dari RMB 19 miliar (US$2,7 miliar per Mei 2008). Perusahaan milik negara telah membuat pesawat penumpang besar dengan kapasitas lebih dari 150 penumpang untuk mengurangi ketergantungan negara pada Boeing dan Airbus.
Pesawat pertama yang dipasarkan Comac adalah jet regional ARJ21, yang dikembangkan oleh China Aviation Industry Corporation I (AVIC I). Pesawat ini kemudian diikuti oleh pesawat berbadan sempit C919, yang dapat menampung hingga 168 penumpang dan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2017,[1] dan mulai beroperasi secara komersial pada Maret 2023.[2]
Pada bulan Januari 2021, pemerintah Amerika Serikat menamakan Comac sebagai perusahaan yang "dimiliki atau dikendalikan" oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan dengan demikian melarang badan perusahaan atau perorangan Amerika mana pun untuk berinvestasi di dalamnya.[3] Pada bulan Januari 2025, Comac ditambahkan ke dalam daftar perusahaan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang diduga bekerja sama dengan PLA.[4] Pada bulan Mei 2025, AS memperketat kontrol ekspor pada komponen tertentu yang sebelumnya dikirim ke Comac.[5]
Untuk semua model yang dijual dimulai dengan Comac C919, sistem penamaan Comac untuk pesawat komersial telah mengambil bentuk 9X9. Pada bulan November 2024, Comac mengganti nama ARJ21 menjadi C909 agar sesuai dengan format model lainnya.[6]