Byoode yang terbentuk sejak Oktober 2020. Awal terbentuknya Byoode berawal dari acara drama musikal Kulepas dengan Ikhlas di stasiun televisi Indosiar pada bulan Oktober 2020.
Padahal pada awalnya kelima penyanyi itu hanya sekadar bercanda meminta agar dibuatkan girlband. Namun keinginan mereka kemudian dikabulkan oleh pihak televisi.
Byoode bukan hanya sekadar menyanyi di atas panggung saja. Tetapi, kelima anggota Byoode juga harus bernyanyi sekaligus koreografi.
Maret 2021: Single perdana Cinta Ramadan
Menyambut bulan Ramadan, boybandJD Eleven berkolaborasi dengan girlband Byoode merilis singel religi berjudul Cinta Ramadan ciptaan musisi dangdut Adibal Sahrul di bawah naungan label 3D Entertainment. Video klip lagu diunggah di YouTube pada 14 Maret 2021.[3]
Juni 2021: Singel Jangan Coba-Coba
Pada tanggal 23 Juni 2021, Byoode merilis singel perdana mereka tanpa rekan duet berjenis musik Dangdut-KPop berjudul Jangan Coba-Coba di bawah naungan label 3D Entertainment sebagai label rekaman dan Stream Entertainment sebagai manajemen artis.[4] Acara perilisan disiarkan langsung di Indosiar pada tanggal 23 Juni 2021 pukul 20.30 WIB dalam konser bertajuk Byoode: Jangan Coba Coba.[5]
Pada 2 Desember 2021, singel Jangan Coba-Coba dibuat ulang menjadi lagu tema ulang tahun Indosiar yang ke-27 berjudul Indosiar Luar Biasa, dimana versi ini masih dinyanyikan oleh Byoode dengan aransemen yang masih sama, namun liriknya diubah menjadi tentang program-program Indosiar.[6]
Maret-Mei 2022: Lagu Ramadan oh Ramadan dan Lebaran oh Lebaran
Pada 1 Maret 2022, Byoode bersama JD Eleven kembali berpartisipasi dalam lagu tema Ramadan Indosiar berjudul Ramadan oh Ramadan. Lagu ini sebenarnya diadaptasi dari lagu Perdamaian milik Nasida Ria dan juga pernah dinyanyikan oleh Gigi, tetapi dengan penggubahan lirik mengenai sindiran terhadap fenomena sosial yang terjadi setiap bulan Ramadan. Pada 1 Mei 2022, kedua grup ini pun kembali berpartisipasi dalam lagu tema Idul Fitri Indosiar berjudul Lebaran oh Lebaran dengan mengadaptasi lagu yang sama, serta lirik yang sama-sama mengenai kritik sosial tentang fenomena yang selalu terjadi kala Hari Raya Idul Fitri.[7]