Tembikar merupakan salah satu bentuk budaya material yang mudah dikenali karena umumnya ditemukan sebagai artefak arkeologi yang mewakili budaya masa lalu.
Budaya material adalah istilah dalam antropologi dan ilmu sosial yang merujuk pada seluruh benda fisik yang diciptakan, digunakan, dan dimaknai oleh manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya material mencakup objek nyata seperti alat, pakaian, rumah, kendaraan, karya seni, hingga bangunan monumental, yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari serta warisan sejarah suatu masyarakat.[1]
Definisi
Menurut Kathy S. Stolley, budaya material mencakup semua produk nyata yang dihasilkan oleh interaksi manusia, yaitu objek fisik yang dapat dilihat, disentuh, dan digunakan.[2] Budaya material berbeda dari budaya non-material, yang meliputi gagasan, nilai, norma, dan kepercayaan yang tidak berwujud fisik.[2]
Karakteristik Budaya Material
Berwujud fisik: Merupakan benda nyata yang dapat diamati dan disentuh.
Hasil kreasi manusia: Produk dari kemampuan berpikir, bekerja, dan berinovasi manusia.
Bersifat fungsional: Dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis maupun estetis.
Dipengaruhi lingkungan: Bentuk dan fungsi benda mencerminkan kondisi geografis dan budaya masyarakat pembuatnya.
Berkembang seiring waktu: Mengalami perubahan sesuai perkembangan teknologi dan dinamika sosial.[3]
Contoh Budaya Material
Beberapa contoh budaya material dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Rumah adat: Seperti Rumah Gadang di Sumatera Barat.
Kerajinan tradisional: Misalnya batik di Jawa.
Monumen: Bangunan yang memperingati peristiwa atau tokoh bersejarah.
Ornamen: Dekorasi arsitektural atau benda seni.
Peralatan rumah tangga: Seperti alat masak, perabot, atau mesin.
Kendaraan: Sepeda, mobil, dan alat transportasi lain.[4][5]
Peran Budaya Material
Budaya material memiliki peran penting dalam masyarakat, antara lain:
Cerminan kehidupan masyarakat: Menunjukkan gaya hidup, tingkat teknologi, dan kebutuhan masyarakat pada masa tertentu.
Identitas kelompok: Barang-barang tertentu menjadi simbol identitas budaya, agama, atau etnis.
Warisan budaya: Banyak benda budaya material menjadi warisan yang dilestarikan untuk generasi berikutnya.[1]
Studi dan Analisis Budaya Material
Dalam antropologi, studi budaya material digunakan untuk memahami hubungan manusia dengan lingkungannya, proses adaptasi, serta perkembangan teknologi dan ekonomi. Analisis budaya material juga erat kaitannya dengan arkeologi, melalui penemuan dan interpretasi artefak masa lalu.[6]
Istilah Terkait
Objek: Komponen budaya material yang dapat diamati secara fisik.
Artefak: Produk fisik atau jejak aktivitas manusia, biasanya dikaitkan dengan masa lalu.
Barang: Objek yang diproduksi dan memiliki nilai dalam sistem pertukaran.
Komoditas: Barang yang dapat dipertukarkan di pasar.
Aktan: Entitas (manusia atau non-manusia) yang dapat bertindak secara sosial dalam konteks budaya material.[5]
^Zulaihah, Sitti (2021). BUKU AJAR PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI(PDF). Jember: UIN KH. Achmad Shiddiq Jember Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)