Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bolok

Bolok
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosidae
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Tribus: Ficeae
Genus: Ficus
Subgenus: Ficus subg. Sycomorus
Spesies:
F. lepicarpa
Nama binomial
Ficus lepicarpa
Blume, 1825[1]
Sinonim
Daftar
    • Covellia didyma
    • Covellia lepicarpa
    • Covellia volkameriifolia
    • Ficus malaica
    • Ficus volkameriifolia
    • Ficus cuneifolia

Bolok atau putih susu (Ficus lepicarpa) adalah sejenis tumbuhan yang termasuk kerabat beringin, anggota famili Moraceae. Perdu atau pohon kecil ini biasa ditemukan di hutan semak atau di tempat-tempat yang meliar, di hampir seluruh wilayah Malesia, dari kawasan Indochina hingga Kepulauan Maluku.

Nama lokal

Beberapa nama lokal adalah chalukpo (Thailand), sulu-talobog (Bisaya, Filipina), engeruoh engkusuroh, kara (Iban), bolok (Kutai), putih susu (Indonesia), kelupang gajah (Melayu), iyubyub etem (Jawa), buku-buku (Sunda).[2][3]

Deskripsi

Pohon dioesi yang dapat tumbuh hingga 14 m, diameter 25 cm, tanpa akar udara yang menggantung bebas; penopang pendek. Kulit kayu berwarna abu-abu kecokelatan. Ranting setebal 0,4 cm, abu-abu kecokelatan, bersudut, dengan alur yang menonjol. Stipula lanset, lancip, dengan panjang 1–2 cm, bertahan di ujung ranting. Daun tersusun spiral, tipis-berurat, gundul di kedua permukaan; lonjong, 9-25 x 3-11,5 cm, pangkal simetris, baji runcing, tepi daun utuh, datar, puncak runcing; pelepah daun menonjol di atas, membulat di bawah; urat daun lateral 8-10 pasang, berjarak baik, melengkung, berangkat dari pelepah daun pada sudut yang lebar, menonjol di bawah, samar di atas, pasangan basal jelas, tanpa kelenjar aksila; venasi interkostal berbentuk skalariform, terlihat di bawah, samar di atas; tangkai daun sepanjang 1,5–5 cm. Syconia aksiler, bertangkai pendek, matang berwarna kuning pucat hingga kecokelatan, bulat telur hingga setengah bulat, 1,2-1,5 x 1-1,2 cm; braktea basal 3, panjang sekitar 4–13 mm, ada braktea lateral; tidak ada bulu sikat bagian dalam. Tepal menyatu menjadi perianth tubular.[3]

Referensi

  1. ^ "Ficus Lepicarpa". Plants of the World Online. Diakses tanggal 24 May 2025.
  2. ^ Uji, Tahan (2007). "Keanekaragaman Jenis Buah-Buahan Asli Indonesia dan Potensinya". Biodiversitas (2): 157–167. Diakses tanggal 2025-05-24.
  3. ^ a b "Ficus lepicarpa". Plants of Southeast Asia. Diakses tanggal 2025-05-24.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya