Bodhidharma (Dewanagari: बोधिधर्म; Hanzi: 菩提達摩; Pinyin: Pútídámó; Wade–Giles: Tamo; Jepang ダルマ Daruma; Vietnam: Bồ-đề-đạt-ma) atau juga dikenal sebagai Dharma Taishi atau Tat Mo Cowsu, juga dikenal sebagai Guru Dharma Tripitaka, adalah seorang biksuBuddhis legendaris yang hidup pada abad ke-5 atau ke-6 Masehi. Ia secara tradisional diakui sebagai pendiri dari Buddhisme aliran Zen dan dianggap sebagai patriark pertama silsilah Zen di Tiongkok. Ia juga dikenal sebagai pendiri dari Kung Fu Shaolin,[1][2][3][4] aliran seni bela diri asal Tiongkok yang populer pada abad ke-20.[3][4][1] Menurut sumber-sumber utama Tiongkok, Bodhidharma berasal dari Wilayah Barat,[5][6] yang biasanya mengacu pada Asia Tengah tetapi juga dapat mencakup anak benua India, dan digambarkan sebagai “orang Persia Asia Tengah”[5] atau “orang ... India Selatan”,[a] putra ketiga dari seorang raja India yang agung."[6] Di seluruh seni Buddhisme, Bodhidharma digambarkan sebagai seorang yang tidak ramah, berhidung besar, berjenggot lebat, dan bermata lebar. Dia disebut sebagai “Barbar Bermata Biru” (Tionghoa: 碧眼胡; Pinyin: Bìyǎnhú) dalam teks-teks Chan.[7]
Ajaran Bodhidharma berpusat pada meditasi dan Sūtra Laṅkāvatāra. Berdasarkan teks Zutangji (祖堂集), sebuah teks yang disusun oleh dua biksu Buddhis di tahun 952, Bodhidharma dikenal sebagai Patriark ke-28 dalam silsilah patriark Buddhisme yang tidak terputus dan berasal dari Buddha Gautama.[8]
Silsilah
Berdasarkan Denkoroku (伝光録), silsilah 28 patriark adalah sebagai berikut:[9][10]
Henning, Stanley (1994), "Ignorance, Legend and Taijiquan"(PDF), Journal of the Chenstyle Taijiquan Research Association of Hawaii, 2 (3): 1–7, diarsipkan dari asli(PDF) tanggal 2011-02-23
Cook, Francis Dojun (2003), Transmitting the Light: Zen Master's Keizan's Denkoroku, Boston: Wisdom Publications
Diener, Michael S. (1991), The Shambhala Dictionary of Buddhism and Zen, Boston: Shambhala