Beruang sigungBeruang sigung[1], (Gulo gulo) atau juga dikenal sebagai Naghay atau Wolverine adalah anggota famili Mustelidae terbesar yang berhabitat di daratan. Hewan ini merupakan karnivor yang kuat dan biasanya hidup sendirian.[2] Ciri khas kekuatan serta agresivitas nagai telah dikenal luas, bahkan terdokumentasi mampu membunuh hewan yang berukuran tubuh jauh lebih besar dari tubuh mereka.
Nagai umumnya mendiami wilayah-wilayah yang terisolasi, seperti hutan boreal di utara subartik, dan juga kawasan tundra alpin yang ada di belahan Bumi Utara. Populasinya paling banyak dapat ditemukan di wilayah utara Kanada, negara bagian Alaska di Amerika Serikat, serta negara-negara Nordik daratan Eropa dan juga di seluruh wilayah Rusia bagian barat dan Siberia. Pada abad ke-19, populasi mereka terus menyusut karena adanya perburuan dengan jebakan, berkurangnya area jelajah, dan juga kerusakan habitat. Sekarang nagai sudah sangat jarang terlihat di habitat alaminya yang berada di wilayah selatan, baik itu di Eropa maupun di wilayah selatan Amerika Utara. Sejarah evolusi dan TaksonomiKlasifikasi![]() Bukti genetik menunjukkan bahwa nagai berkerabat dekat dengan tayra dan amunin. Diperkirakan ketiga spesies tersebut berasal dari leluhur tunggal yang dulunya pernah mendiami kawasan Eurasia.[4] Saat ini, nagai dibagi menjadi dua subspesies utama: jenis Dunia Lama, yang disebut Gulo gulo gulo, dan jenis Dunia Baru, yang dikenal dengan nama G. g. luscus. Beberapa pakar mencatat adanya lebih dari dua jenis, dengan empat subspesies lainnya yang ditemukan di Amerika termasuk subspesies yang terbatas penyebarannya di Pulau Vancouver yakni G. g. vancouvernis juga G. g. katschermakensis di Peninsula Kenai, Alaska. Namun, berdasarkan perspektif taksonomi, G. gulo sebagai takson holarktik memiliki dua subspesies utama yang diakui secara luas.[2][5] EvolusiRiset genetika terkini memperlihatkan bahwa hampir semua nagai di Amerika Utara punya satu leluhur yang sama. Nenek moyang ini diperkirakan datang dari wilayah Beringia saat zaman es terakhir. Dari sana, mereka lalu menyebar dengan pesat. Akan tetapi, kesimpulan ini masih perlu dipastikan lebih lanjut dikarenakan sulitnya memperoleh sampel di wilayah selatan, tempat populasi nagai sangat sedikit.[5] EtimologiNama "nagai" berasal dari kata nàghay (nama spesies ini di habitat alaminya). Kata ini diserap dari bahasa Tutchone Selatan, sebuah bahasa yang dituturkan di selatan Yukon, Kanada.[6] Karakteristik fisikSecara anatomi, fisik nagai berbentuk memanjang dan posisi tubuh cenderung rendah ke permukaan tanah. Hewan ini mempunyai tungkai yang kokoh, kepala bundar yang lebar, dengan mata berukuran kecil serta telinga pendek berbentuk lingkaran. Karakteristik fisik nagai mirip dengan "Pekania pennanti" namun dengan ukuran tubuh yang lebih besar. Walaupun anggota tubuhnya relatif pendek, ukuran telapak kakinya yang besar dengan lima jari, cakar yang menyerupai crampon, serta gaya berjalan plantigrade (menggunakan seluruh telapak kaki) memungkinkan mereka memanjat tebing curam, pepohonan, dan puncak bersalju tanpa hambatan yang berarti.[7] Ukuran tubuh nagai dewasa dapat setara dengan anjing berukuran sedang. Panjang tubuhnya berkisar 65 hingga 109 cm; tinggi bahunya mencapai 36 hingga 45 cm; dan panjang ekornya berkisar 17 hingga 26 cm.[8][9][10][11][12] Untuk jantannya, berat badannya berada di antara 11 kg, sedangkan untuk betina biasanya bobotnya berkisar antara 8 hingga 12 kg. Dalam literatur dari Uni Soviet pernah disebutkan tentang nagai jantan yang sangat besar yang beratnya bisa mencapai 32 kg. Namun, dalam buku Mammals of the Soviet Union, hal ini dianggap tidak masuk akal.[13][14][15] Rata-rata ukuran tubuh nagai jantan lebih besar dari betinanya dengan rincian 10–15% lebih panjang dan 30–40% lebih berat. Beberapa sumber menuliskan bahwa nagai yang mendiami kawasan Eurasia memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan nagai dari Amerika Utara dengan bobot tubuh dapat menyentuh angka 20 kg. Akan tetapi, bisa jadi hal ini hanya berlaku pada wilayah tertentu seperti Siberia sebab informasi mengenai nagai dari Fennoskandia menunjukkan bahwa rata-rata nagai di sana memiliki ukuran yang sama dengan nagai yang mendiami Amerika.[14][16][17][18][19] Sebagai keluarga Mustelidae darat yang terbesar; ukuran mereka hanya tertandingi oleh kerabatnya yang hidup di laut, yaitu berang-berang laut, berang-berang raksasa yang mendiami Lembah Amazon, serta berang-berang tak bercakar Afrika yang semi-akuatik. Sementara teledu madu kadang bisa seberat nagai, khususnya saat musim gugur tiba, ketika berat badan mereka cenderung bertambah. Nagai memiliki bulu yang tebal, hitam, serta mempunyai minyak yang sangat hidrofobik (tahan terhadap air), membuatnya tak mudah membeku. Karena karakter itu, bulu mereka menjadi populer di kalangan pemburu dan penjebak untuk dijadikan lapisan jaket dan parka saat menghadapi dinginnya cuaca Arktik. Di bagian wajah nagai pada beberapa individu terdapat corak yang unik berwarna silver muda dan juga ada garis yang samar berwarna kekuningan yang membentang menyilang dari bahu nagai hingga sepanjang sisi tubuh, melintasi bagian belakang tepat di atas ekornya dengan rincian panjang 25-35 cm. Beberapa individu nagai juga mempunyai bercak putih yang sangat jelas pada tenggorokan atau dada mereka.[7] Seperti halnya banyak anggota keluarga Mustelidae lainnya, nagai punya kelenjar anal (kelenjar bau pada area dubur) yang sangat kuat, berfungsi sebagai tanda wilayah serta sebagai sinyal seksual atau daya tarik bagi pasangan saat masa kawin. Aroma tajam yang dihasilkan itu membuat nagai mendapat julukan "beruang sigung" dan "kucing menjijikan". Penelitian terhadap sekresi dari kelenjar anal enam individu mengungkapkan kompleksitas dan variasi dalam kandungannya. Secara keseluruhan, ditemukan 123 senyawa. Setiap individu memiliki jumlah senyawa yang berbeda, berkisar antara 45 hingga 71. Dari semua sampel yang dieksplorasi dan diekstraksi, hanya enam senyawa yang teridentifikasi, yaitu asam 3-metilbutanoat, asam 2-metilnutanoat, asam fenilasetat, alfa-tikoferol, kolesterol, dan satu senyawa yang mungkin adalah asam 2-metikaldonat. Sementara itu, senyawa thietan dan ditiolan, yang punya aroma menyengat yang terdapat dalam kelenjar anal beberapa jenis Mustelinae seperti feret, mink, cerpelai, dan ermin (Mustela spp.) juga zorila (Ictonyx spp.) tak teramati pada nagai. Susunan kelenjar anal pada nagai sendiri menunjukkan kemiripan dengan dua spesies Mustelinae dari genus Martes yaitu amunin batu dan amunin tusam.[20] Layaknya hewan lainnya dari keluarga mustelidae, nagai punya geraham atas yang unik. Gigi ini dapat diputar sampai sudut 90 derajat ke arah dalam mulut. Kemampuan tersebut sangat berguna bagi nagai saat mereka mencabik atau mengoyak daging buruan maupun bangkai yang membeku dan mengeras.[21][22] Dibandingkan dengan mamalia karnivora lainnya, nagai ternyata memiliki kekuatan tekan (daya tahan) tulang trabekular (trabecula) terkuat per satuan volume di kondilus mandibula (Condyloid process), mencapai 940,8 Newton. Setelah nagai, citah menyusul dengan angka 784,4 Newton, kemudian fenaluk (Fossa fosana) mencatatkan 714,4 Newton, berlanjut ke teledu madu (Mellivora capensis) sebesar 710,8 Newton, dan terakhir kinkajou (Potos flavus) dengan 693,2 Newton.[23] Agihan dan habitat![]() ![]() Umumnya nagai tinggal di kawasan terpencil di arktik, hutan boreal, serta wilayah pegunungan alpin di bagian Utara Kanada, Alaska, Siberia, dan Fennoskandia; mereka juga termasuk hewan endemik Rusia Eropa, serta menghuni kawasan negara-negara Baltik, dan wilayah Rusia Timur Jauh, termasuk timur laut Tiongkok dan Mongolia.[24][25][26][27] Fragmen maksila nagai dari zaman Pleistosen akhir ditemukan di situs Kaniv, Ukraina membuktikan bahwa mereka pernah mendiami daerah tersebut. Saat ini, mereka telah punah di sana, dan tidak jelas apakah pada masa lalu populasi mereka stabil atau hanya muncul untuk sementara waktu.[28] Di pengujung Juli 2022, muncul sebuah foto yang mengklaim penampakan nagai di Latvia (meskipun keasliannya masih diperdebatkan karena kualitasnya kurang jernih); konon, pada abad ke-16 dan ke-17 populasi mereka cukup banyak, tapi kini, nagai tidak lagi mendiami daerah tersebut.[29] Sebagian besar spesies Dunia Baru ditemukan di Kanada dan Alaska.[30] Namun, mereka juga pernah dicatat keberadaannya di Colorado,[31] wilayah barat daya Amerika Serikat seperti Arizona dan New Mexico, Midwest meliputi Indiana, Nebraska, Dakota Utara dan Selatan, Ohio, Minnesota, serta Wisconsin, New England termasuk Maine, New Hampshire, Vermont, dan Massachusetts, serta di New York[32] dan Pennsylvania..[33] Di Sierra Nevada (AS) pada tahun 1995, ketika musim semi datang, nagai muncul di dekat Danau Winnemucca. Setahun kemudian, tepatnya di tahun 1996, makhluk ini juga teramati di Danau Toe Jam yang terletak di utara perbatasan Yosemite. Pada tahun 2008 dan 2009, mereka berhasil diabadikan dalam foto di area sekitar Danau Tahoe.[34][35][36][37] Menurut laporan yang diterbitkan oleh U. S Fish and Wildlife Service pada tahun 2014, nagai dapat dijumpai di North Cascades, Washington, serta di area pegunungan Rocky Utara yang meliputi Idaho, Montana, Oregon (Pegunungan Wallowa), dan Wyoming. Beberapa nagai juga diketahui telah bergerak kembali ke habitat asal mereka di Pegunungan Sierra Nevada, California, dan Pegunungan Rocky Selatan, Colorado, namun belum ada laporan mengenai populasi yang menetap dan berkembang biak di sana.[38] Pada tahun 2022, Taman dan Margasatwa Colorado mempertimbangkan rencana untuk mengintroduksi nagai ke negara bagian tersebut.[39] Nagai juga ada di Utah tetapi sangat sulit untuk ditemukan, dengan hanya enam pengamatan yang terkonfirmasi sejak pengamatan pertama yang tercatat pada tahun 1979. Dari enam pengamatan yang tercatat, tiga di antaranya telah direkam dalam bentuk video.[40] Pada akhirnya, seekor nagai jantan berhasil ditangkap dan diberi tanda pada tahun 2022 sebelum dilepaskan lagi guna penelitian lebih lanjut tentang daya jelajahnya.[41][42] Pada bulan Agustus 2020, Jawatan Taman Nasional (National Park Service) menginformasikan bahwa nagai kembali muncul untuk pertama kalinya di Gunung Rainier, Washington (negara bagian) setelah absen lebih dari seabad lamanya. Nagai yang terlihat itu berjenis kelamin betina dan sedang merawat dua anaknya.[43] Pada tahun 2004, seorang pakar hewan liar dari Departemen Sumber Daya Alam Michigan memotret seekor nagai di Ubly, Michigan setelah sekian lama tak muncul dari awal abad ke-19.[44] Kemudian, nagai yang telah dipotret pada tahun 2004 tersebut ditemukan mati di Minden City Game Area yang terletak di Sanilac County, Michigan di tahun 2010.[45] Perilaku dan ekologiMangsa dan makanan![]() Nagai merupakan hewan pebangkai.[46] Artinya, bangkai adalah menu utama mereka, khususnya saat musim dingin dan pada awal musim semi. Mereka dapat mencari bangkai secara mandiri, mengonsumsi sisa-sisa bangkai dari predator lain (biasanya dari serigala), atau bahkan merampasnya dari pesaing lain. Mereka kerap membuntuti serigala dan kucing-kutub (lyinx) untuk mengais-ngais sisa makanan kedua hewan tersebut. Mereka terlihat rakus saat memakan makanannya entah itu mangsa hidup maupun yang sudah menjadi bangkai. Karena sifat itu, maka lahirlah julukan "glutton" untuk mereka. Istilah ini dijadikan juga nama ilmiah hewan in. Akan tetapi, gaya makan yang rakus itu diyakini sebagai cara adaptasi nagai terhadap kelangkaan makanan, khususnya saat musim dingin.[47] Mereka juga termasuk hewan yang kuat dan cakap. Mangsa utamanya terdiri dari mamalia yang berukuran kecil hingga berukuran sedang. Kendatipun begitu, mereka juga dapat membunuh mangsa yang jauh lebih besar seperti rusa dewasa. Mangsa-mangsa nagai diantaranya ialah; landak, bajing, cipmunk (bajing belang), biwara, marmot, mole (tikus tanah), gofer (tikus pipi-kantong), kelinci, vole (tikus-padang), tikus (mice), tikus (rat), celurut, leming, karibu (rusa kutub), rusa roe, rusa ekor putih, rusa bagal, domba, kambing, cattle (sapi?), bison, moose (rusa besar),[48] dan elk.[49] Predator-predator yang berukuran lebih kecil dari mereka kadang dijadikan mangsa pula, di antaranya; amunin, mink, rubah, lynx eurasia,[50] cerpelai,[50] koyote dan anak serigala. Mereka juga tercatat pernah membunuh lynx kanada di Yukon.[51] Nagai juga kerap memburu mangsa hidup yang terbilang mudah tuk ditaklukkan atau ditangkap. Mangsa-mangsa itu ialah; hewan yang terkena perangkap, mamalia yang baru dilahirkan, dan rusa (termasuk elk dan moose dewasa) saat hewan-hewan tersebut berada dalam kondisi lemah akibat musim dingin atau tidak dapat bergerak karena tebalnya salju. Mereka juga punya suplemen makanan. suplemen-suplemen itu terdiri dari; telur burung (khususnya soang), akar-akaran, biji-bijian, larva-larva serangga, dan beri-berian. Meski tergolong hewan karnivor, nagai dewasa bukanlah ancaman nyata bagi elang emas. Kendatipun demikian, mereka pernah teramati memangsa anak elang emas yang berada dalam sarang di Taman Nasional dan Cagar Alam Denali.[52] Tercatat pula di Swedia Utara, nagai pernah membunuh seekor elang emas yang sedang mengerami telurnya. [53] Nagai yang mendiami Dunia Lama (khususnya, Fennoskandia) berburu lebih aktif daripada kerabat mereka yang tinggal di Amerika Utara.[54] Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya predator pesaing di Eurasia yang memungkinkan nagai Eurasia berburu secara mandiri daripada menunggu hasil buruan hewan lain lalu mencoba merampasnya. Mereka sering memakan sisa-sisa bangkai buruan serigala yang membuat keterkaitan populasi sehingga naik turunnya populasi serigala dapat mempengaruhi populasi nagai juga.[55] Kadang-kadang mereka juga memakan materiel tumbuh-tumbuhan.[30] Nagai sering menyimpan makanan di waktu-waktu ketika pasokan melimpah. Kebiasaan ini sangat penting bagi betina nagai yang sedang menyusui di musim dingin dan awal musim semi, ketika makanan mulai sulit ditemukan.[56] PerkembangbiakanNagai merupakan hewan ovulator terinduksi (hewan) induced ovulator (Artinya betina nagai baru akan melepaskan sel telur apabila ada rangsangan tertentu, biasanya setelah kawin. Tak seperti manusia yang ovulasinya terjadi secara rutin).[57] Umumnya nagai jantan nagai yang dominan punya pasangan seumur hidup lebih dari satu, yakni dua atau tiga. Nagai jantan dominan ini akan mengunjungi betina-betinanya secara berkala. Sementara itu, pejantan lainnya yang kalah dalam persaingan mencari pasangan terpaksa harus hidup sendirian tanpa betina.[58] Musim kawin nagai terjadi pada musim panas, tetapi penempelan embrio (blastokista) di uterus tertunda hingga awal musim dingin, sehingga perkembangan janin juga tertunda. Nagai betina sering kali tidak akan menghasilkan anak jika terjadi kelangkaan makanan. Masa gestasi mereka berkisar 30-50 hari, dan umumnya mereka melahirkan dua atau tiga ekor anak (disebut "kit") saat musim semi. Anakan nagai tumbuh dengan cepat, ukuran tubuh mereka akan sama dengan ukuran individu dewasa dalam waktu satu tahun saja. Umur rata-rata nagai yang berada di penangkaran berkisar 15 hingga 17 tahun, sedangkan umur rata-rata nagai yang hidup bebas di alam liar lebih pendek, yakni hanya 8 hingga 10 tahun saja.[59] Pejantan nagai akan mengunjungi anak-anaknya hingga para nagai betina berhenti menyapih mereka pada usia 10 minggu. Usai berumur sekitar 6 bulan, anakan nagai tersebut akan berjalan bersama-sama ayahnya (nagai pejantan) untuk sementara waktu.[58] Interaksi antarpesiesPredator besar seperti serigala, beruang hitam amerika, beruang cokelat, dan puma dapat memangsa individu nagai yang sudah dewasa, sementara predator yang lebih kecil seperti elang emas hanya mampu membunuh individu nagai yang masih muda dan kurang berpengalaman.[60] Serigala adalah ancaman utama bagi nagai di alam liar. Diduga kuat kehadiran serigala adalah pemicu kepergian nagai dari wilayahnya.[61] Meski nagai mempunyai tubuh yang relatif kecil, tapi mereka dibekali rahang yang kuat, cakar yang tajam dan kulit yang tebal[62] membuatnya sangat kuat tak sepadan ukuran tubuhnya sama kebanyakan Mustelidae lainnya. Mereka bahkan mampu menghadapi pemangsa yang bobotnya jauh lebih besar seperti beruang serta predator yang berkawanan seperti serigala.[63] Namun, musuh utama mereka yang paling berbahaya sampai saat ini adalah serigala abu-abu. Banyak kematian nagai di Amerika Utara dan Eurasia disebabkan oleh serigala tersebut.[64][65][66][67] Di Amerika Utara, predator lainnya yang lebih jarang menyerang nagai adalah puma.[68] Ada pula laporan mengenai upaya seekor nagai untuk mencuri mangsa dari seekor beruang hitam amerika, yang berakhir tragis bagi nagai tersebut.[69] Terdapat sejumlah laporan mengenai beruang cokelat yang menyerang dan membunuh nagai. Meskipun pada beberapa lokasi seperti Taman Nasional Denali beruang tersebut dapat diusir oleh nagai, tampaknya nagai berusaha untuk menjauh dari pertemuan dengan beruang grizzly, sama halnya dengan mereka menghindari area yang dimasuki oleh serigala yang mulai memburu mereka.[70][71] Urin sebagai penanda wilayahNagai memakai urin dari tubuhnya untuk menandai wilayahnya. Analisis hedspeis (Headspace analysis) dari gas yang dihasilkan oleh penguapan urin nagai berhasil menemukan 19 tipe senyawa kimia yang diduga berfungsi sebagai penanda bau (semiokimia). Senyawa utama yang teridentifikasi terdiri dari kelompok keton seperti 2-heptanon, 4-heptanon, dan 4-nonanon, serta kelompok monoterpen seperti alfa-pinen, beta-pinen, limonena, linalool, dan geraniol. Pada mamalia lainnya, pelepasan monoterpen melalui urin jarang terjadi. Diduga, monoterpen tersebut berasal dari jarum pohon pinus dan tanaman serupa yang terdapat dalam kotoran nagai.[72] CatatanReferensi
|