Beondegi
Makanan ringan yang direbus atau dikukus ini disajikan dalam gelas kertas dengan tusuk gigi.[2][3] Aromanya digambarkan sebagai "rasa kacang, seperti udang, dan sedikit seperti jagung kalengan" dan jenis kalengannya berbau sangat mirip "karet ban", sedangkan teksturnya padat dan kenyal.[4] SejarahMeskipun serikultur di Korea sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu, konsumsi kepompong ulat sutra (produk sampingan dari industri ini) relatif baru. Beondegi telah dimakan di desa-desa pembudidaya sutra setidaknya sejak tahun 1920-an. Konsumsi yang meluas dimulai setelah Perang Korea, ketika pemerintah sangat mempromosikan industri sutra. Kepompong ulat sutra merupakan sumber protein selama kemiskinan pada saat itu.[4] Referensi
|