Bahasa tertuturBahasa tertutur atau bahasa tuturan adalah bentuk komunikasi yang dihasilkan melalui artikulasi suara atau, dalam beberapa kasus, melalui gerak isyarat tubuh, yang mana berlawanan dengan bahasa tertulis. Bahasa lisan atau bahasa suara adalah bahasa tertutur yang dihasilkan menggunakan saluran suara, sedangkan bahasa isyarat dihasilkan dengan tubuh dan tangan. PengertianIstilah "bahasa tertutur" kadang digunakan untuk hanya bermakna bahasa lisan, terutama oleh para ahli bahasa, sehingga tidak termasuk bahasa isyarat, yang membuat istilah 'bahasa suara', 'lisan', dan 'tertutur' berpadanan. Namun yang lain juga mengacu bahasa isyarat sebagai 'tuturan', apalagi untuk membedakan dengan transkripsi tertulis yang berupa tanda.[1][2][3] Hubungan antara bahasa tertutur dan tertulisHubungan antara bahasa tertutur dan tertulis itu rumit. Dalam bidang ilmu bahasa, mufakat saat ini adalah bahwa tuturan adalah kemampuan bawaan manusia, sedangkan bahasa tertulis adalah temuan budaya.[4] Namun, beberapa ahli bahasa, apalagi yang dari aliran Prague, berpendapat bahwa bahasa tertulis dan tertutur memiliki sifat berbeda yang akan menentang ketergantungan bahasa tertulis pada bahasa tertutur untuk keberadaannya.[5] Pemerolehan bahasa tertuturAnak-anak memperoleh bahasa yang giat digunakan di lingkungan sekitar sebagai bahasa ibu mereka, entah itu berupa suara maupun isyarat. Anak-anak tuli juga dapat melakukan demikian dengan bahasa isyarat jika bahasa ini digunakan di sekitar mereka. Bahasa suara juga bisa diajarkan kepada mereka sama halnya bahasa tertulis diajarkan ke anak-anak yang mampu mendengar. [6][7] Guru-guru biasanya memberi penekanan tertentu saat menggunakan atau mengajarkan suatu bahasa pada anak-anak yang bahasa ibunya berbeda. Untuk si anak, dianggap penting, secara sosial dan pendidikan, untuk mempunyai kesempatan dalam memahami lebih dari satu bahasa.[8] Lihat pulaRujukan
|