Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Baginda

Baginda, atau Sri Baginda adalah sebutan dari beberapa penguasa monarki, biasanya raja atau kaisar. Kata tersebut merupakan padanan dari kata Majesty, sebuah kata bahasa Inggris yang berasal dari kata Latin maiestas, yang artinya agung. Sebutan tersebut terkadang digabungkan dengan kata sifat "Kerajaan" dan/atau "Kekaisaran" sehingga membentuk Baginda Kerajaan (Royal Majesty dalam Bahasa Inggris), Baginda Kekaisaran (Imperial Majesty dalam Bahasa Inggris), ataupun Baginda Kekaisaran dan Kerajaan (Imperial and Royal Majesty dalam bahasa Inggris). Selain itu, Baginda juga dapat digabungkan dengan frasa sifat seperti "Yang Tenteram dan Berkuasa", sehingga membentuk Baginda yang Tenteram dan Berkuasa (Serene Reigning Majesty dalam Bahasa Inggris).

Sebutan Kepala Monarki

Istilah tersebut mula-mula ditujukan kepada Charles V, yang meyakini bahwa—setelah ia diangkat menjadi Kaisar Romawi Suci pada 1519—ia perlu menambahkan sebuah sebutan yang lebih agung ketimbang Paduka, yang digunakan oleh kaisar-kaisar dan raja-raja pendahulunya. Kemudian, Francis I dari Prancis dan Henry VIII dari Inggris mengikutinya.[1]

Thailand

Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Thailand menggunakan Sri Baginda sebagai padanan dari kata Majesty untuk raja Thailand.[2]

Yogyakarta

Di Yogyakarta, sebutan Jawa yang digunakan untuk Sultan Yogyakarta adalah Ngarsa Dalem,[3] yang dapat diterjemahkan menjadi Baginda.[4]

Referensi

  1. ^ Royal Styles and the uses of "Highness"
  2. ^ "Bangkok - Kebijakan - Hubungan Bilateral". Portal Kemlu. Diakses tanggal 2025-07-14.
  3. ^ crew, kraton. "Yang Bertakhta". kratonjogja.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-14.
  4. ^ Okezone (2022-09-01). "2 Dunia Sultan Hamengku Buwono IX, Raja yang Selalu Tersenyum Ketika Disapa : Okezone Nasional". https://nasional.okezone.com/. Diakses tanggal 2025-07-14.
Kembali kehalaman sebelumnya