Pada tahun 2022, ia dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Barat masa bakti 2022-2027. [3] Audy Joinaldy dipercaya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) periode 2024-2029. [4]
Latar belakang
Audy lahir dalam keluarga Minangkabau. Ayahnya, Joinerri Kahar berasal dari Parak Karambia, Kampung Jua, Padang, sementara ibunya, Desmilia merupakan orang Solok.[5] Joinerri merupakan putra dari Kaharuddin Rajo Jale, seorang pengusaha yang mendapat gelar Datu Niaga Negeri dari pewaris Kesultanan Banjar.[6] Adapun Desmilia merupakan cucu dari Marah Adin Datuk Penghulu Sati, seorang birokrat yang pernah menjabat Kepala Jawatan Pertanian Sumatra Tengah.[7][8][9] Marah Adin tercatat sebagai pendiri Fakultas Pertanian Universitas Andalas (yang semula berada di Payakumbuh) dan Ketua Panitia Pembentukan Kota Solok.[10][11] Nama kakek buyut Audy tersebut diabadikan menjadi nama jalan di Payakumbuh dan Solok.[12]
Audy Joinaldy saat ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai wakil gubernur dengan gelar akademik terbanyak.[16]
Karier politik
Wali Kota Padang Mahyeldi memilih Audy sebagai calon wakil gubernurnya dan mereka mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Barat 2020 dengan dukungan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan pada 9 Agustus 2020.[17]
Mahyeldi dan Audy memenangi pemilihan gubernur Sumatera Barat yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 dengan 726.853 suara atau 32,43% dari seluruh suara.[18] Namun, lawan Mahyeldi dalam pemilu melakukan gugatan pada Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil pemilihan gubernur, sehingga Mahyeldi tidak dapat dilantik pada tanggal yang sama setelah masa jabatan pendahulunya, Irwan Prayitno, berakhir.[19] Gugatan tersebut ditolak oleh MK pada tanggal 16 Februari 2021.[20]
Audy dilantik sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat bersama wakil gubernur dari dua provinsi lainnya oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Februari 2021. Setelah dilantik, Mahyeldi menyatakan bahwa ia akan menjalankan program 100 hari pertama yang telah dicanangkan. Mahyeldi juga menyatakan bahwa prioritas utamanya sebagai gubernur adalah penanganan Covid-19 dan penguatan ekonomi masyarakat.[21]