Atriplex
Atriplex (/ˈætrɪplɛks/[2]) adalah sebuah genus tumbuhan yang mencakup sekitar 250 spesies. Genus ini termasuk dalam subfamili Chenopodioideae dari famili Amaranthaceae dalam arti luas (s.l.). Atriplex merupakan kelompok tumbuhan yang sangat beragam dan tersebar luas secara geografis, mencakup spesies-spesies yang tumbuh di daerah gurun, pesisir, dan lahan dengan kadar kelembapan tinggi. Nama generiknya berasal dari bahasa Latin dan digunakan oleh Plinius Tua untuk menyebut beberapa spesies dari genus ini yang dapat dimakan.[3] DeskripsiTumbuhan dalam genus Atriplex dapat berupa herba semusim atau menahun abadi, semak kecil (subshrub), hingga semak besar. Permukaan tubuh tumbuhan sering kali dilapisi oleh rambut-rambut seperti kantung kecil yang pada akhirnya mengempis dan menciptakan tampilan berkilap atau bertepung; kadang kala juga terdapat trikoma berbentuk memanjang. Daun-daunnya tersusun secara berseling pada batang, jarang berpasangan berseberangan, dan dapat memiliki helaian lekat atau tangkai daun; beberapa spesies menggugurkan daunnya. Bentuk helaian daun sangat beragam, dari yang utuh, bergigi hingga yang berlekuk.[4][5][6][7][8] Bunga muncul di ketiak daun atau pada ujung batang dalam bentuk bulir atau malai mirip bulir. Bunga bersifat uniseksual, dengan sebagian spesies berumah satu (berbunga jantan dan betina dalam satu individu) dan lainnya berumah dua (berbunga jantan dan betina pada individu terpisah). Bunga jantan memiliki 3–5 lobus selubung bunga dan jumlah benang sari yang sama, sedangkan bunga betina biasanya tidak memiliki selubung bunga, tetapi terbungkus oleh dua daun tangkai berbentuk daun, dengan tangkai putik pendek dan dua kepala putik.[4][5][6][7][8] Setelah pembuahan, daun tangkai dapat membesar, menebal, atau membentuk tonjolan tambahan, dan akan membungkus buah meskipun tidak menyatu dengannya.[4][5][6][7][8] Angka dasar kromosom genus ini adalah x = 9, kecuali untuk Atriplex lanfrancoi yang memiliki x = 10.[9] Sebagian kecil spesies Atriplex menggunakan jalur fotosintesis C3, tetapi mayoritas merupakan tumbuhan C4, dengan anatomi daun khas yang dikenal sebagai anatomi kranz.[9] GaleriReferensi
Kesalahan pengutipan: Tag
|