Atahualpa
Atahualpa (Quechua: Atawallpa atau Ataw Wallpa; ca 1502 - Juli 1533) adalah putra mahkota dari Kekaisaran Inka. Ia juga dikenal sebagai penguasa terakhir Kekaisaran Inka. Setelah kematian dari ayahnya, Huayna Capac pada 1525, pecah perang saudara antara Atahualpa dan Huáscar. Akhirnya, Huáscar tertangkap dan dibunuh dan Atahualpa menjadi maharaja penguasa Inka. Sebagai raja, ia dianggap sebagai keturunan dewa matahari dan berkuasa mutlak atas rakyatnya, tetapi diharapkan jujur, dermawan, dan menjalankan tradisi bangsa Inka. Atahualpa ditangkap oleh sejumlah kecil tentara Spanyol pada 1532. Meski ia telah membayar uang tebusan, ia tetap dieksekusi pada 1533 dan bangsa Spanyol, dipimpin oleh Francisco Pizarro menaklukan Inka. Penangkapan dan pembunuhanPada tahun 1532, Francisco Pizarro mendatangi wilayah Kerajaan Inka bersama dengan 102 serdadu dan 62 ekor kuda. Ia ditugaskan oleh Raja Carlos I dari Spanyol untuk menaklukkan wilayah Peru dan sekitarnya. Atahualpa yang saat itu berstatus sebagai raja dari Kerajaan Inka menyambut kedatangannya. Saat pertemuan berlangsung, Francisco Pizarro memerintahkan kepada seorang pendeta bernama Vicente de Valverde untuk mengumumkan bahwa Tuhan yang diyakini oleh orang Spanyol merupakan satu-satunya Tuhan yang sejati. Selain itu, Vicente juga diperintahkan untuk mengumumkan bahwa Raja Spanyol merupakan satu-satunya raja sejati. Pemujaan hanya boleh kepada Tuhan maupun raja orang Spanyol. Atahualpa menolak pernyataan dari pengumuman terebut dan ia membuang Alkitab pemeberian Vicente de Valverde ke tanah. Tindakan ini dianggap penghinaan terhadap Tuhan orang Spanyol dan menyebabkan pertempuran antara pasukan Spanyol dan rakyat Kerajaan Inka. Selama pertempuran tersebut, Atahualpa ditangkap.[2] Atahualpa kemudian disandera oleh pasukan Francisco Pizarro. Francisco Pizarro lalu meminta tebusan dari rakyat Kerajaan Inka berupa emas dan perak. Jumlah tebusan yang diminta ialah sebesar dua kali lipat dari ruangan tempat Atahualpa disandera. Setelah tebusan diberikan dan Francisco Pizarro mengirim tebusan tersebut ke Spanyol, Atahualpa dibunuh. Setelah kematian Atahualpa, Francisco Pizarro dan pasukannya mengambil-alih kekuasaan di wilayah Kerajaan Inka secara bertahap dengan mengadakan pembantaian terhadap penduduk dan bangsawan dari Kerajaan Inka.[3] ![]() Referensi
![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Atahualpa.
|