Astenosfer atau Asthenosphere, adalah lapisan di bawah litosfer dan berada di atas mantel atas Bumi. Nama Astenosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu asthenes yang berarti "lemah" dan sphere yang berarti "lapisan" atau "bulatan". Secara definitif, astenosfer merupakan lapisan yang terletak tepat di bawah litosfer dan menjadi bagian paling lunak dari mantel atas. Lapisan ini berperan penting dalam pergerakan lempeng tektonik serta penyesuaian isotatik. Astenosfer berada pada kedalaman sekitar 100 hingga 700 km di dalam Bumi, menjadikannya zona transisi yang memengaruhi dinamika geologis planet Bumi.[1]
Karakteristik
Terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat Celcius. Astenosfer adalah campuran dari berbagai bahan bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
Lapisan ini kaya dengan silisium, aluminium, dan magnesium, dikenal dengan magma. Wujud cairan magma lebih kental dari cairan aspal, semisolid, dan dapat mengalir. Astenosfer mengalir akibat suhu yang tinggi, dan tekanan yang terjadi sepanjang waktu.[2]