Asia DalamPeta Asia Dalam, menampilkan bentangan wilayah yang dikaji oleh Sinor Research Institute for Inner Asian Studies, yang terletak di Universitas Indiana, Amerika Serikat Peta Asia Dalam, menampilkan bentangan wilayah yang dikaji oleh CIAS di Universitas Toronto. Asia Dalam merujuk kepada kawasan utara dan terkurung daratan yang terbetang di Asia Utara, Tengah dan Timur. Wilayah tersebut meliputi belahan Tiongkok Barat dan Timur Laut, serta Siberia Selatan. Wilayah tersebut serupa dengan beberapa definisi "Asia Tengah", kebanyakan pada masa lalu, namun wilayah tertentu yang sering kali masuk dalam Asia Dalam, seperti Manchuria, bukanlah bagian dari Asia Tengah menurut definisinya. Asia Dalam dipandang sebagai "garis depan" barat dan utara Tiongkok sejati dan terikat oleh Asia Timur sejati, yang terdiri dari Tiongkok sejati, Jepang dan Korea.[1] Bentangan Asia Dalam dimengerti secara berbeda dalam masa yang berbeda. "Asia Dalam" terkadang berseberangan dengan "Tiongkok sejati", bahwa, wilayah yang awalnya disatukan di bawah dinasti Qin dengan populasi mayoritas Han. Pada tahun 1800, Asia Dalam Tiongkok terdiri dari empat wilayah utama, yakni Manchuria (kini Tiongkok Timur Laut dan Manchuria Luar), Dataran Mongolia (Mongolia Dalam dan Mongolia Luar), Xinjiang (Turkestan Tiongkok atau Turkestan Timur), dan Tibet. Kebanyakan wilayah tersebut kini baru ditaklukan oleh dinasti Qing Tiongkok dan, pada sebagian besar zaman Qing, mereka diperintah melalui struktur pemerintahan yang berbeda dari provinsi Tiongkok lama.[2] Badan pemerintahan Qing, Lifan Yuan, menaungi wilayah Asia Dalam kekaisaran tersebut, juga dikenal sebagai Tartar Tiongkok. Wilayah garis depan Tiongkok sejati—Gansu, Qinghai, Sichuan dan Yunnan—terkadang juga dimasukkan sebagai bagian dari Asia Dalam.[3][4] Definisi dan penggunaan![]() "Asia Dalam" pada masa sekarang memiliki serangkaian definisi dan penggunaan.[5] Contohnya, Denis Sinor memakai istilah "Asia Dalam" berseberangan dengan peradaban pertanian, menyatakan perbatasannya yang berubah, seperti kala sebuah provinsi Romawi yang direbut oleh bangsa Hun, wilayah Tiongkok Utara diduduki oleh bangsa Mongol, atau Anatolia berada di bawah pengaruh Turki menghapuskan budaya Helenistik.[6] Para cendekiawan dan sejarawan dinasti Qing, seperti orang-orang yang mengkompilasikan Sejarah Qing Baru, sering kali memakai istilah "Asia Dalam" kala mengkaji kepentingan Qing atau pemerintahan di luar Tiongkok sejati,[7] meskipun dinasti-dinasti Tiongkok pada masa sebelumnya seperti dinasti Han, dinasti Tang dan dinasti Ming juga meluaskan kerajaan dan pengaruh mereka ke Asia Dalam. Menurut Morris Rossabi, Asia Dalam tak hanya terdiri dari lima negara Asia Tengah, yang meliputi Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgizstan, dan Kazakhstan, namun juga meliputi Afghanistan, Xinjiang, Mongolia, Manchuria, dan sebagian Iran.[8] The Committee on Inner Asian and Altaic Studies dari Universitas Harvard mengartikan Asia Dalam sebagai sebuah wilayah yang terdiri dari Turkestan Barat, Turkestan Timur (disebut juga Xinjiang), Iran Timur, Pakistan Utara, Afganistan, Tibet, Qinghai, Sichuan, Gansu dan barat laut Yunnan.[3] The Mongolia and Inner Asia Studies Unit di Universitas Cambridge mengartikan Asia Dalam sebagai "sebuah wilayah yang terpusat di Mongolia dan terbentang sepanjang kawasan stepa besar sampai Pegunungan Himalaya", yang meliputi Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Uzbekistan, Turkestan Timur, Tibet, Qinghai, Gansu, Sichuan, Yunnan, Nepal, Sikkim, Bhutan, Mongolia Dalam, Liaoning, Jilin, Heilongjiang, Altai, Tuva, Buryatia dan Chita.[4] Lihat pula
Referensi
Pranala luar |