An-Nu'man bin Basyir al-Anshari (ca 622–684) atau Nu'man bin Basyir, adalah seorang sahabat Nabi Islam Muhammad dari kaum Anshar, suku Khazraj. Ayahnya Basyir juga sahabat dan ikut Pertempuran Badar. Nu'man lahir 14 bulan setelah Hijrah Muhammad ke Madinah. Ibunya bernama Amrah bin Rawahah, saudara perempuan Abdullah bin Rawahah.[1]
Kehidupan
Nu'man meriwayatkan beberapa hadis, diantaranya, ia bertanya pada Muhammad tentang keutamaan amalan sehingga turunlah ayat Quran Surat at-Taubah ayat 19 yang menyatakan orang yang berjihad lebih utama dari sekedar memberi minum jamaah haji dan meramaikan masjidil haram.[2] Ia juga meriwayatkan hadis tentang bacaan Muhammad saat solat Jumat dan Hari Raya yaitu surat al-A'la dan al-Ghasiyyah. Ia pula yang meriwayatkan hadis tentang hati, yang jika hati itu kotor, maka seluruh tubuh ikut rusak. Dan masih banyak hadis lain sebanyak 114 hadis yang diriwayatkan oleh Nu'man.[3]
Saat Pertempuran Khandaq, Nu'man masih kecil, ia ikut mencangkul parit untuk persiapan tempur, lalu saudarinya datang membawa kurma untuknya dan ayahnya dalam jumlah kecil. Bersamaan itu Muhammad lewat lalu mengambil kurmanya menaruhnya di atas kain lalu mengundang semua sahabat untuk memakan kurmanya hingga mencukupi mereka semua.[4]
Semasa Khalifah Utsman, Nu'man menemukan sahabat Nabi Zaid bin Kharijah wafat, lalu saat keluarganya berkumpul, sehabis maghrib, dari mulut Zaid keluar ucapan-ucapan yang membenarkan Muhammad, dan mengingatkan fitnah yang terjadi pada periode akhir Utsman.[5] Ketika Ali mengumumkan diri sebagai Khalifah, Nu'man menolak berbaiat bersama Hassan bin Tsabit, Ka'ab bin Malik, Maslamah bin Mukhallad, Abu Said al-Khudri, Zaid bin Tsabit dan lainnya.[6]
Pada tahun 678–680, ia diangkat menjadi wali negeri (gubernur) Kufah dan kemudia diangkat menjadi wali negeri Homs oleh Khalifah Yazid I (m. 680–683). Ia dimutasi dari jabatannya di Kufah, karena saat Husain bin Ali hendak ke Kufah, ia memuji Ali sehingga Nu'man digantikan oleh Ubaidillah bin Ziyad.[7] Setelah Pertempuran Karbala dan sebelum Pertempuran al-Harrah, Nu'man diutus Yazid untuk menasihati penduduk Madinah, namun ia ditolak.[8]
Setelah kematian Yazid, ia menyatakan kesetiaannya kepada kekhalifahan tandingan yang didirikan oleh Abdullah bin Zubair.
Kematian
Setelah pasukan pro-Umayyah mengalahkan pendukung Ibnu Zubair di Suriah, ia tewas dibunuh saat melarikan diri dari Homs pada 65 H karena menolak mendukung kembali Bani Umayyah dimasa Marwan.[3]
Putrinya menikah dengan Malik bin Amr al-Ghassani, pemuda yang pemberani dan mengikuti pertempuran sehingga akhirnya terbunuh akibat luka pertempuran. Setelah berduka setahun hingga lidahnya kelu, putrinya dinikahkan dengan seorang putra raja dan dihadiahkan 1.000 ekor unta.[9]
^PHd, WAFI MARZUQI AMMAR , LC , MPD I , MA (2024-07-08). QURAN HADIS SMA 2. Wafi Marzuqi Ammar Press. hlm. 19. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)