Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!" (TB)[13]
Jikalau umat itu mau mencari Tuhan, sekelompok sisa dapat diselamatkan dari malapetaka yang dibicarakan Amos (lihat Amos 5:15). Di dalam hidup ini, mencari Tuhan setiap hari diperlukan untuk menerima kasih karunia dan kasih sayang-Nya. Saudara seharusnya khawatir jikalau mulai mengabaikan doa dan perenungan Firman Allah.[14]
Ayat 21
"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu." (TB)[15]
Allah membenci upacara keagamaan, kehadiran gereja dan nyanyian pujian oleh orang yang mengaku percaya tetapi mencari kesenangan berdosa dunia ini.
Allah menginginkan penyembahan dan pujian hanya dari orang yang hatinya berpaling kepada-Nya dalam kasih dan pemujaan yang sungguh-sungguh dan yang berusaha hidup saleh.
Kemunafikan religius adalah kekejian bagi Allah, dan akan mendatangkan hukuman istimewa atas mereka yang melakukannya (lihat 1 Korintus 11:27).[14]
Ayat 24
"Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir." (TB)[16]
"Tatkala kamu mengusung kemah Molekh" (TL): Secara harfiah: "tatkala kamu mengusung kemah rajamu" karena kata Ibrani untuk "raja" dapat berbunyi sama dengan "Molokh".[23] Kata untuk "dan kamu mengusung" (bahasa Ibrani: ונשאתם, ū-nə-śā-ṯem, tidak mempunyai bentuk waktu yang jelas, sehingga ada yang menafsirkan sebagai waktu mendatang "kamu akan mengangkut" (TB), tetapi jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya lebih sesuai ditafsirkan dalam waktu lampau "tatkala kamu mengusung" (TL) atau "dan kamu (telah) mengangkut", καὶ ἀνελάβετε (Septuaginta); et portastis (Vulgata); "and you have borne" (KJV).[24] Alasan yang dikemukakan oleh Amos sebelumnya, mengapa ia menyangkal bahwa mereka telah mempersembahkan korban kepada Allah di padang gurun adalah: "Apakah kamu mempersembahkan korban kepada-Ku, sedangkan kamu mengusung...?" yaitu, "padahal kamu mengusung...". Kedua hal ini tidak sepadan, karena ketika mereka "mengusung kemah raja" mereka (= "kemah Molokh" mereka), mereka tidak sungguh-sungguh menyembah Allah, mengingat berhala yang mereka pilih sebagai "raja" mereka adalah ilah mereka.[23]
"Kemah Molekh" (TL; "Molekh" = "Molokh"): τὴν σκηνὴν τοῦ Μολόχ (Septuaginta); tabernaculum Moloch vestro (Vulgata). Frasa "kemah Molokh" ini secara harfiah dapat dibaca "kemah Molokh-mu" atau "kemah Raja-mu", dari mana berhala Molokh mendapatkan namanya.[23] Kata "kemah" (bahasa Inggris: tabernacle) diterjemahkan dari bahasa Ibrani סכות, si-kūṯ yang hanya ditemukan di sini, dan telah dijelaskan dalam berbagai cara. Aquila menerjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai συσκιασμούς; sedangkan Theodotion menerjemahkannya sebagai ὅρασιν, "penglihatan," sehingga bacaan itu seluruhnya menjadi: Καὶ ἤρατε τὴν ὅρασιν τοῦ Θεοῦ ὑμῶν ὑμῶν ἄστρον τοῦ Θεοῦ ὑμῶν. Banyak sarjana modern menerjemahkan sebagai, "tiang, kolom, kuil" ("stake, column, shrine"), sedangkan yang lain menganggapnya setara dengan Sakkuth, suatu nama bahasa Asyur untuk "Molekh (=Molokh)" atau "Adar", sebagaimana Terjemahan Baru memuatnya sebagai nama "Sakut"; tetapi penyamaan ini sangat diragukan (lihat 'Studien und Kritiken.' 1874, p. 887), karena penyesuaian paralel membutuhkan kata ini dalam bentuk appellative dan bukan suatu nama sebutan.[24] Pulpit Commentary melihatnya sebagai suatu "kuil yang dapat dipindah-pindahkan" (portable shrine), seperti yang disebutkan dalam Kisah 19:24 dalam kaitan dengan penyembahan dewi Diana.[24]Versi Suryani dan Arab menerjemahkannya dengan makna "kemah" sehingga teguran ini membandingkan langsung penyembahan berhala palsu dengan penyembahan Allah sejati dalam Kemah Suci.[24] Kuil-kuil semacam itu digunakan oleh orang-orang Mesir, menurut Herodotus (2:63, lihat catatan Rawlinson) dan Diod. Sic. (1:97), dan banyak contohnya dapat dilihat dalam Egyptian room di British Museum.[24] Keil mengutip Drumann, 'On the Rosetta Inscription,' p. 211, "Ini adalah kapel-kapel kecil, umumnya dilapisi dan dihiasi dengan bunga-bunga dan cara-cara lain, dimaksudkan untuk mengusung suatu patung berhala kecil ketika dilangsungkan prosesi, dan diangkut atau ditarik ke mana-mana," yang mengacu pada Mesir sebagai sumber penyembahan berhala semacam itu.[24]
"Kiun" (TL); "Kewan" (TB): Ini disamakan dengan "Chevan", yang dalam bahasa Arab dan bahasa Persia merupakan nama untuk planet "Saturnus", sebagaimana dinyatakan oleh Aben Ezra dan Kimchi; dan diterjemahkan demikian oleh Montanus untuk ayat ini.[25] Dalam bahasa Mesir kuno disebut "Revan", "Refan" (= "Rephan"), atau "Remphan"; sebagaimana digunakan oleh Septuaginta untuk ayat ini, dan dalam Kisah Para Rasul 7:43.[25] Sejumlah orang membacanya "Cavan", dan menganggapnya menyatakan suatu "kue" (bahasa Inggris: "cake"); yang dalam nuansa ini kata itu digunakan dalam Yeremia 7:18; dan menerjemahkannya, "kue berhalamu" atau "kue gambaranmu" ("the cake of your images");[26] dan melihatnya sebagai kue dengan gambar dewa-dewa dicetak di atasnya.[25] Calmet menafsirkannya sebagai "tumpuan berhalamu" ("pedestal of your images)";[27] dan sesungguhnya kata ini dapat bermakna suatu "alas" atau "landasan", sehingga diterjemahkan demikian oleh beberapa tulisan;[28] dan dapat diterapkan untuk Molokh sebagai raja mereka, yang menjadi alas dan landasan kerajaan dan umat.[25] Ada pula yang menganggap Molokh dan Kiun sebagai dewa-dewa yang terpisah, satu untuk matahari dan satu untuk bulan, tetapi tampaknya disamakan dan keduanya dirupakan sebagai "lembu" dan "anak lembu" Mesir oleh orang Israel di padang gurun, suatu berhala yang dapat diangkut dalam kemah-kemah yang dapat dipindah-pindahkan, dalam peti-peti atau kuil-kuil kecil; seperti Succothbenoth, atau "kemah-kemah Venus" (tabernacles of Venus), 2 Raja–raja 17:30; dan untuk Diana, Kisah 19:24.[25]
"Patungmu, bintang dewatamu" (TL): R. Isaac Caro mengatakan semua astrolog menganggap Saturnus sebagai bintang Israel dan kemungkinan ada gambar suatu bintang pada kepala patung berhala untuk melambangkan planet Saturnus, sehingga "patung" ("berhala" atau "gambaran") itu bersesuaian dengan "bintang" dalam klausa paralel.[9] Suatu bintang dalam hieroglif melambangkan Allah (Bilangan 24:17). "Berhala-berhala" dapat berupa suatu Hebraisme untuk satu "gambaran," atau banyak patung/gambar yang dibuat melambangkan Kiun.[9]
Ayat 27
"Dan Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan jauh ke seberang Damsyik,"
firman TUHAN, yang nama-Nya Allah semesta alam. (TB)[29]
^ abcBarnes, Albert. Notes on the Old Testament. Amos 5. London, Blackie & Son, 1884. Reprint, Grand Rapids: Baker Books, 1998.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
^ abcdefJoseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
^ abcdeJohn Gill. John Gill's Exposition of the Entire Bible. Exposition of the Old and New Testament. Published in 1746-1763.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.