Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Amonium sulfat

Amonium sulfat
Ball-and-stick model of two ammonium cations and one sulfate anion
Nama
Nama IUPAC
Diazanium sulfat
Nama lain
amonium sulfat
amonium sulfat (2:1)
diammonium sulfat
asam sulfurik garam diammonium
mascagnite
Actamaster
Dolamin
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/2H3N.H2O4S/c;;1-5(2,3)4/h2*1H3;(H2,1,2,3,4) YaY
    Key: BFNBIHQBYMNNAN-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/2H3N.H2O4S/c;;1-5(2,3)4/h2*1H3;(H2,1,2,3,4)
    Key: BFNBIHQBYMNNAN-UHFFFAOYAI
  • O=S(=O)(O)O.N.N
Sifat
(NH4)2SO4
Massa molar 132.14 g/mol
Penampilan Granul atau kristal higroskopik putih
Densitas 1.769 g/cm3 (20 °C)
Titik lebur 235 °C (455 °F; 508 K)
70.6 g/100 mL (0 °C)

74.4 g/100 mL (20 °C)
103.8 g/100 mL (100 °C)[1]
Kelarutan tidak larut dalam aseton, alkohol, dan ether
Bahaya
Titik nyala Tidak dapat terbakar
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
2840 mg/kg, rat (oral)
Senyawa terkait
Anion lain
Amonium tiosulfat
Amonium sulfit
Amonium bisulfat
Amonium persulfat
Kation lainnya
Sodium sulfat
Potasium sulfat
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 adalah garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk pengaya hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan. Amonium sulfat mengandung 21% unsur nitrogen dan 24% unsur belerang.

Amonium sulfat akan mengalami penguraian bila dipanaskan hingga suhu 250 °C, dan pertama-tama membentuk amonium bisulfat. Jika dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi, amonium sulfat akan terurai menjadi amonia. nitrogen, sulfur dioksida, dan air.[2]

Pupuk ZA

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang mengandung amonium sulfat yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak.

Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian,[3] tetapi memberi keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang. Dalam budidaya tebu, ZA adalah pupuk yang wajib diberikan karena tidak memberi efek penurunan kadar gula(rendemen), berbeda dari pemberian urea saja.

Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.[4]

Efek negatif

Penggunaan pupuk ZA (Amonium Sulfat) yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek negatif, seperti menurunkan pH tanah, membuat tanaman lebih rentan terhadap hama dan penyakit, serta dapat mengganggu mikroorganisme tanah. Selain itu, pupuk ZA juga bisa menyebabkan pemborosan biaya jika digunakan secara berlebihan karena harganya yang relatif mahal.

Pupuk ZA bersifat asam dan dapat menurunkan pH tanah jika digunakan secara berlebihan, sehingga tanah menjadi lebih masam, kata Pupuk Mahkota. Penggunaan pupuk ZA yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman menjadi sukulen (tumbuh terlalu banyak daun dan kurang buah), sehingga lebih mudah diserang hama dan penyakit. Pupuk ZA dapat mengganggu kelangsungan hidup mikroorganisme yang penting untuk kesuburan tanah.

Pupuk ZA (Amonium Sulfat) aman bagi manusia jika tidak dikonsumsi atau tidak terpapar secara langsung dan berlebihan melalui kulit atau mata. Namun, jika tertelan atau terpapar dalam jumlah besar, pupuk ZA bisa menyebabkan iritasi dan gangguan kesehatan lainnya. Efek Lebih Parah (jika tertelan atau terpapar dalam jumlah besar):

  • Mual, muntah, dan diare.
  • Gangguan pernapasan.
  • Keracunan nitrogen yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan penyakit kronis.

Bahan bacaan terkait

  • Properties: UNIDO and International Fertilizer Development Center (1998), Fertilizer Manual, Kluwer Academic Publishers, ISBN 0-7923-5032-4.

Referensi

  1. ^ Lide, David R., ed. (2006). CRC Handbook of Chemistry and Physics (Edisi 87). Boca Raton, Florida: CRC Press. ISBN 0-8493-0487-3.
  2. ^ Liu Ke-wei, Chen Tian-lang (2002). "Studies on the thermal decomposition of ammonium sulfate". Chemical Research and Application (dalam bahasa Chinese). 14 (6). doi:10.3969/j.issn.1004-1656.2002.06.038. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  3. ^ Karl-Heinz Zapp "Ammonium Compounds" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2012, Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a02_243
  4. ^ "PAKISTAN: 'Anti-terrorist' fertilizer ban hinders farmers". IRIN Humanitarian News and Analysis. 2010. Diakses tanggal April 24, 2013.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya