Amir Ali Hajizadeh
Brigjen Amir Ali Hajizadeh (bahasa Persia: امیرعلی حاجیزاده; lahir 28 Februari 1962 – 13 Juni 2025)[1] adalah seorang perwira militer Iran yang menjabat sebagai komandan Pasukan Dirgantara IRGC, sebuah posisi yang diembannya sejak Oktober 2009 hingga ia tewas dalam serangan udara Israel pada Juni 2025.[2][3] KarierDalam latihan perang Eghtedar-e Velayat pada 8 Maret 2016, Hajizadeh mengatakan: "alasan kami merancang rudal kami dengan jangkauan 2.000 km adalah agar kami dapat menghantam musuh dari jarak yang aman".[4] Hajizadeh juga merupakan salah satu tokoh utama di Iran yang memimpin dan melaksanakan serangan Iran terhadap Israel pada April 2024, yang dikenal di Iran sebagai Operasi Janji Sejati, dan serangan lanjutan pada Oktober 2024 yang dikenal sebagai Operasi Janji Sejati 2. Pada 1 Juli 2024, ia menyatakan: "Kami berharap kesempatan untuk menjalankan Operasi Janji Sejati 2 akan tiba..." dan menyampaikan harapannya untuk kembali melancarkan serangan berskala besar terhadap Israel. Ia juga secara terbuka berbicara tentang dukungan persenjataan Iran kepada sekutu-sekutunya di kawasan, dengan menyatakan, misalnya: "Sebagaimana terlihat dari senjata saudara-saudara kita di Palestina, Lebanon, dan tempat lain, kini jelas bahwa mereka memang dibantu dan dipasok oleh Iran".[5] Dalam sebuah pidato di hadapan para mahasiswa yang disiarkan di IRINN TV pada 1 Desember 2023, Hajizadeh mengatakan: "Lihat, sebagian orang bertanya apa yang telah dilakukan Republik Islam terkait Gaza. Republik Islam telah melakukan apa yang harus dilakukan. Dulu mereka hanya bisa membela diri dengan batu. Hari ini mereka mempertahankan diri dengan roket dan memiliki senjata serta kemampuan yang maju".[6] Ia dianugerahi Bintang Fatah pada tahun 2024.[7] KematianHajizadeh tewas pada 13 Juni 2025 dalam serangan udara Israel yang menargetkan pusat komando militer bawah tanah di Iran.[8][9] Referensi
|