Alice Hamilton
Kisah HidupHamilton merupakan salah satu dari lima bersaudara keluarga pendiri Fort Wayne, Indiana.[3] Sebelum dia menimba ilmu di Universitas Michigan, Hamilton bersekolah dan lulus dari Miss Porter's School bersama saudarinya, Edith Hamilton, seorang penulis; dan dari Sekolah Kedokteran di Fort Wayne.[4] Di Michigan, Hamilton menjadi tertarik pada subjek patologi dan memutuskan untuk menjadi ilmuwan penelitian alih-alih memasuki praktik klinis.[3] Hamilton mendapatkan gelar medisnya di Universitas Michigan pada tahun 1893.[4] Setelahnya, Hamilton sempat melakukan studi pascasarjana di Universitas Michigan lagi, namun tak lama kemudian, dia dan saudarinya, Edith, berangkat ke Jerman untuk menekuni bidang masing-masing. Di Jerman, Hamilton ditolak untuk belajar di Berlin. Dia juga mengalami penolakan di Leipzig dan Munich, namun diterima di Frankfurt. Sekembalinya dari Jerman ke Amerika, dia menjadi asisten peneliti di Johns Hopkins Medical School. Dia terutama bekerja dengan Simon Flexner, seorang ahli patologi yang kemudian mengepalai Institut Rockefeller di New York.[3] Pada tahun 1897, Hamilton ditunjuk sebagai profesor patologi di Northwestern University's Woman's Medical School di Chicago. Dia pindah ke Hull House saat bekerja sebagai profesor patologi, di mana dia bertemu dengan Jane Addams dan para reformis lainnya yang mendorongnya untuk menemukan cara menerapkan pengetahuan ilmiahnya pada masalah-masalah sosial.[5] Saat di Hull House, Hamilton mengoperasikan klinik perawatan bayi untuk warga sekitar. Dia juga menerapkan keahlian medisnya untuk menemukan penyebab tingginya angka penyakit demam tifoid dan tuberkolosis di sana. Dalam studi tuberkolosis, Hamilton mengidentifikasi bahwa kondisi kerja yang buruk menjadi salah satu faktor yang melemahkan resistensi imigran miskin terhadap penyakit tersebut.[3] Hamilton mulai menyelidiki penyakit akibat kerja di bawah arahan gubernur Negara Bagian Illinois yang mengangkatnya ke Komisi Penyakit Kerja Illinois pada tahun 1908. Kemudian pada tahun 1911 hingga 1920, Hamilton menjabat sebagai penyidik khusus di Biro Statistik Tenaga Kerja Federal (Amerika Serikat), dan dia segera menjadi pionir di bidang tersebut. Investigasi Hamilton yang paling terkenal adalah studinya tentang keracunan karbon monoksida pada pekerja besi/baja; keracunan merkuri pada para pengrajin topi; dan kondisi tangan lemah yang dialami oleh para pekerja jackhammer yang disebut dengan sindrom "jari mati".[6] Pada tahun 1919, Hamilton diangkat menjadi Asisten Profesor Industri Kedokteran di Universitas Harvard.[6] Dia menjadi profesor wanita pertama di bidang apa pun di seluruh universitas pada saat itu. Pada tahun 1935, Hamilton pensiun dari Harvard. Setelahnya dia menjadi konsultan di Divisi Standar Tenaga Kerja AS dan menjabat sebagai presiden Liga Konsumen Nasional.[6] KematianHamilton meninggal dunia karena stroke di rumahnya di Hadlyme, Connecticut. Dia meninggal pada tanggal 22 September 1970, pada usia 101 tahun. Tiga bulan setelah kematiannya, Kongres mengesahkan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.[7] Pengakuan/Penghargaan
Referensi
|