Aeronomi
dalam KBBI aeronomi artinya ilmu yang berhubungan dengan kondisi fisik dan kimia dari atmosfer di bagian atas, terutama perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat radiasi ruang angkasa[1] Ilmu atmosferIlmu atmosfer merupakan cabang ilmu yang mempelajari atmosfer bumi beserta berbagai proses fisik yang terjadi di dalamnya. Meteorologi mencakup kajian kimia dan fisika atmosfer, dengan penekanan utama pada peramalan cuaca. Sementara itu, klimatologi menitikberatkan pada perubahan atmosfer, baik jangka pendek maupun panjang, yang membentuk pola iklim rata-rata serta pergeserannya akibat faktor alami maupun aktivitas manusia. Adapun aeronomi berfokus pada lapisan atmosfer bagian atas, di mana proses disosiasi dan ionisasi memiliki peranan penting. Kajian ilmu atmosfer juga berkembang hingga mencakup penelitian mengenai atmosfer planet lain dan satelit alami dalam tata surya.[2] Berbagai instrumen digunakan dalam penelitian atmosfer, di antaranya satelit, roket, radio, balon cuaca, dan laser. Istilah aerologi—berasal dari bahasa Yunani aēr (udara) dan -logia (ilmu)—kadang dipakai sebagai sebutan lain untuk studi atmosfer bumi. Dalam pengertian lain, aerologi hanya terbatas pada atmosfer bebas di atas lapisan batas planet. Tokoh-tokoh perintis dalam bidang ini antara lain Léon Teisserenc de Bort dan Richard Assmann. Fisika atmosferFisika atmosfer merupakan cabang dari ilmu fisika yang mempelajari karakteristik dan dinamika atmosfer. Para fisikawan atmosfer berusaha membuat model mengenai atmosfer Bumi maupun atmosfer planet lain dengan memanfaatkan persamaan aliran fluida, model kimia, keseimbangan radiasi, serta mekanisme perpindahan energi di atmosfer dan keterkaitannya dengan sistem lain seperti lautan.[3] Dalam pemodelan cuaca, digunakan berbagai pendekatan seperti teori hamburan, model perambatan gelombang, fisika awan, hingga mekanika statistik dan statistik spasial yang sarat dengan perhitungan matematis serta erat hubungannya dengan konsep fisika. Bidang ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan meteorologi dan klimatologi, serta mencakup pengembangan instrumen penelitian atmosfer, baik untuk pengamatan langsung maupun penginderaan jauh, sekaligus analisis data yang diperoleh. Sejak dimulainya era luar angkasa dan penggunaan roket pengamat, berkembang pula subdisiplin aeronomi yang menitikberatkan kajian pada lapisan atas atmosfer, di mana proses disosiasi dan ionisasi menjadi dominan. Referensi
|