Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: infosekolah/leftmenudasboard.php
Line Number: 33
Line Number: 34
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Achmadi Hadisoemarto (EYD: Akhmadi Hadisumarto; 5 Juni 1927 – 2 Januari 1984) [1] adalah seorang tentara dan politkus Indonesia.
Pada usia 14 tahun, ia pindah dari kampung halamannya di Ngawi ke Surakarta. Pada usia 18 tahun, ia dipercaya untuk memimpin Laskar Kere, sebuah kelompok milisi kecil selama Revolusi Nasional Indonesia. Pada tahun 1948, Soekarno memberinya pangkat mayor dan menunjuknya sebagai komandan Batalyon 2 KRO (Kesatoean Cadangan Oemoem) TNI. Setelah reorganisasi militer, ia menjadi komandan Detasemen II Brigade XVII TNI, sekaligus komandan Komando Daerah Militer (KMK) Kota Solo, dan komandan Batalyon Mahasiswa Brigade V KRU. Ia memimpin Serangan Umum Surakarta yang cukup berhasil dalam menyerang pasukan Belanda.[1]
Mayor Jenderal Achmadi kemudian menjabat sebagai Menteri Penerangan dalam Kabinet Dwikora yang diperkuat. Ia sempat ditahan di era Orde Baru[2] selama 10 tahun.[1] Ia meninggal pada 2 Januari 1984 dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. Sebagai bentuk penghargaan atas perjuangannya, pemerintah Kota Surakarta membangun patung Mayor Achmadi yang diresmikan pada 7 Agustus 2010 bertepatan dengan Serangan Umum Surakarta.[1]
Artikel bertopik biografi tokoh militer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.