Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul

Infobox orangAbdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul
Biografi
Tempat pemakamanPemakaman Syuhada Yamamah Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
KonflikDaftar ekspedisi Muhammad, Pertempuran Badar, Pertempuran Uhud dan Pertempuran Khandaq Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
AyahAbdullah bin Ubay Edit nilai pada Wikidata

Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul (bahasa Arab: عبد الله بن عبد الله بن أبي بن سلول) adalah putra dari Abdullah bin Ubay yang dikenal pimpinan orang-orang munafik (melawan Muhammad) di Madinah.[1] Namanya aslinya Hubab lalu diganti nabi menjadi Abdullah selaku Sahabat Nabi. Nasab lengkapnya Abdullah bin Abdullah bin Abu bin Malik bin Harits bin Ubaid bin Malik bin Salim bin Ghanm bin Auf bin Khazraj.[2]

Kehidupan

Abdullah dikenal taat dalam menjalankan Islam dan terlibat beberapa pertempuran dengan Muhammad, Nabi umat Islam. Saat Perang Uhud hidungnya terpotong lalu Muhammad memintanya menggunakan hidung dari emas.[2]

Ketika Muhammad mengepung Bani Nadhir, Abdullah ikut terlibat, saat tokoh Yahudi, Juday, mencoba meminta bantuan pada ayahnya Abdullah bin Ubay, ia menyaksikan Abdullah anaknya mengambil peralatan perang dan membantu Muhammad. Juday pun putus asa.[3]


Suatu hari Abdullah bin Ubay memprovokasi muslimin di Madinah sehingga hampir perang antara sahabat Muhajirin dan Anshar, Nabi segera datang untuk mendamaikan. Abdullah anaknya, meminta ijin untuk membunuh ayahnya.

“Demi Allah, ia adalah seorang yang hina, wahai Rasulullah, dan engkaulah lebih mulia. Jika kau memperkenankanku membunuhnya, pasti aku akan membunuhnya. Demi Allah, seluruh kaum Khazraj mengetahui bahwa aku adalah orang yang paling berbakti kepada orangtua. Aku takut engkau akan memerintahkan seseorang selain aku untuk membunuhnya. Lalu aku tidak diberi ketabahan melihat orang yang membunuh ayahku berjalan di antara orang-orang sehingga aku membunuhnya. Jika itu terjadi, berarti aku membunuh seorang musiim tanpa alasan yang benar sehingga aku masuk neraka. Karena itu, biarkanlah aku yang membunuhnya.” Namun Nabi berkata kepadanya, “Kita harus membaguskan persahabatan dan memperbaiki pergaulan. Aku tak ingin orang berkata bahwa Muhammad relah membunuh sahabatnya. Berbuat baiklah kepada ayahmu dan perindah persahabatan dengannya.”[1]

Ketika ayahnya menginggal, Muhammad mensolatkannya, Umar meminta untuk tidak mensolatkan Abdullah bin Ubay, lalu turun ayat Quran yang membenarkan Umar agar tidak mensolatkan orang munafik. Abdullah bin Abdullah bin Ubay meriwayatkan 3 hadis dari Muhammad.[4]

Kematian

Abdullah terbunuh dalam Pertempuran Yamamah di daerah Riyadh tahun 632 M melawan musuh pimpinan Musailamah di masa Khalifah Abu Bakar.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Kinnas, Muhammad Raji Hassan (2011). Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi. Jakarta: Penerbit Zaman. hlm. 54. ISBN 978-979-024-295-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ a b Dzahabi, Imam (2017). Terjemah Siyar A'lam an-Nubala Vol.4. Jakarta: Pustaka Azzam. ISBN 978-602-236-270-8
  3. ^ Ath-Thabari (2019). Muhammad di Makkah dan Madinah. IRCiSoD. hlm. 613. ISBN 978-623-7378-00-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ Mursi, Syaikh Muhammad Sa'id. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 78. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
Kembali kehalaman sebelumnya