Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tawas Ut


Akar Tawas Ut yang digunakan sebagai ramuan herbal suku Dayak.

Tawas Ut atau Tawas U’ut (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.), atau disebut juga Panamar Peri adalah salah satu tumbuhan herbal untuk menyembuhkan infeksi dalam hingga luka luar. Tawas Ut memiliki bentuk mirip seperti ubi, hanya ukurannya lebih kecil.[1]

Tawas Ut sangat mudah ditemukan di pasar dengan harga yang terjangkau. Akar Tawas Ut biasanya dijual dalam kemasan kering yang sudah diiris kecil-kecil.[2]

Setelah umbi Tawas Ut dikemas dalam bentuk simplisia, bahan ini perlu dibuat lagi menjadi ekstrak. Ekstrak tersebut bisa dalam bentuk ekstrak kental atau ekstrak cair yang proses pembuatannya disesuaikan dengan bahan aktif yang dikandung serta maksud penggunaannya, apakah dalam bentuk kapsul, tablet, pil, dan lain-lain.[3]

Manfaat Tawas Ut

Pengobatan Diabetes

Tawas Ut merupakan salah satu tumbuhan herbal yang secara empiris telah digunakan sebagai obat Diabetes melitus oleh masyarakat suku Dayak, Kalimantan Tengah. Tawas Ut memiliki senyawa fitokimia yang meliputi flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin, di mana kandungan ini berpotensi untuk digunakan sebagai agen antidiabetes dan antihiperlipidemia.[4]

Ramuan Paska Melahirkan

Dalam rangka pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan (post partum), masyarakat suku Dayak umumnya juga menggunakan ramuan herbal Tawas Ut. Tumbuhan ini dipercaya sebagai obat luka luar dan luka dalam setelah melahirkan dan operasi. Cara pembuatan ramuan Tawas Ut dimulai dengan merebusnya ke dalam air mendidih, kemudian air rebusan tersebut diminum sang ibu sampai ia merasa pulih.[2]

Melindungi Sel Hati

Tumbuhan Tawas Ut (Ampelocissus rubiginosa L.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah sebagai hepatoprotektor. Hepatoprotektor adalah senyawa yang berkhasiat melindungi sel hati terhadap pengaruh zat toksik yang dapat merusak hati. Perbaikan sel hati tersebut dapat terjadi karena kandungan zat aktif pada meniran, yaitu phyllanthin dan hypophyllanthin yang merupakan golongan flavonoid dan dapat mengaktifkan sel Kupffer dalam regenerasi sel hati.[5]

Referensi

  1. ^ "TAWAS U'UT » Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2025-06-26.
  2. ^ a b Aden, Christine; Heriteluna, Marselinus (2020). "Efektivitas Makanan Berbasis Lokal Tawas Ut (Ampelocissus Rubuginosa L) terhadap Status Kesehatan Ibu Post Partum di Kota Palangka Raya". Jurnal Surya Medika (JSM). 6 (1): 144.
  3. ^ Qamariah, Nurul; Handayani, Rezqi; Wulandari, Reni (2019). "Standardisasi Ekstrak Etanol Umbi Tawas Ut (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) asal Kalimantan Tengah". Jurnal Surya Medika (JSM). 5 (1): 133.
  4. ^ Trinita, Melinda Ayu (2023-07-20). "Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Akar Tawas UT (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) terhadap Kadar Glukosa Darah, Kolesterol Total dan Trigliserida Mencit Diabetes yang Diinduksi Aloksan" (dalam bahasa other). Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  5. ^ Astuti, Karunita Ika; Anwar, Khoerul; Biworo, Agung (2016). "Uji Aktivitas Infusa Akar Tawas Ut (Ampelocissus rubiginosa L.) Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Mencit Putih Jantan Balb/C Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4)". Jurnal Pharmascience. 3 (2): 57–58.
Kembali kehalaman sebelumnya