Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Resource Alam Indonesia

PT Resource Alam Indonesia Tbk
Nama sebelumnya
PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (1981-2003)
Jenis perusahaan
Perseroan terbatas
Kode emitenBEI: KKGI
IndustriPertambangan
Didirikan8 Juli 1981; 44 tahun lalu (1981-07-08)
Kantor pusatJakarta Pusat, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Pintarso Adijanto[1]
(Direktur Utama)
Hendro Martowardojo[1]
(Komisaris Utama)
ProdukBatu bara dan listrik
JasaKontraktor penambangan nikel
PendapatanKenaikan US$ 294,672 juta (2023)[2]
Penurunan US$ 38,231 juta (2023)[2]
Penurunan US$ 28,361 juta (2023)[2]
Total asetKenaikan US$ 200,537 juta (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan US$ 139,341 juta (2023)[2]
PemilikEnergy Collier Pte. Ltd. (35,63%)
PT Sejahtera Jaya Cita (26,72%)
Karyawan
Kenaikan 644 (2023)
Anak usahaLihat daftar
Situs webraintbk.com

PT Resource Alam Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini menguasai cadangan batu bara terukur sebanyak 148,719 juta ton di Kalimantan Timur.[2][3]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada bulan Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Glue Industries untuk memproduksi lem kayu di Pontianak.[4][5] Perusahaan ini terafiliasi dengan PT Bumi Raya Utama milik Adijanto Priosoesanto[6] yang bergerak di bidang perkayuan, sehingga sekitar 70% dari total produksi perusahaan ini awalnya dijual ke perusahaan tersebut.[7] Pada dekade 1990-an, perusahaan ini pun menjadi salah satu produsen formalin dan termoset terbesar di Indonesia. Pada tahun 1991, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.[8] Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi berbagai bahan perekat lain.[9] Pada tahun 1999, PT Susel Prima Permai digabung ke dalam perusahaan ini.[10]

Pada tahun 2003, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pertambangan batu bara dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.[11] Tiga tahun kemudian, melalui PT Insani Baraperkasa, perusahaan ini mulai mengoperasikan Blok Simpang Pasir dan Blok Tani Bakti.[6][12][13] Sejak saat itu, perusahaan ini terutama berbisnis di bidang pertambangan batu bara, dengan bisnis yang terkait dengan perkayuan semakin diperkecil.[14][15] Pada tahun 2015, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pembangkitan listrik berbasis minihidro dengan mengakuisisi 43% saham PT Khatulistiwa Hidro Energi yang sedang mengembangkan PLTMH Cicatih di Sukabumi.

Pada tahun 2020, perusahaan ini membeli 40% saham PT Palaran Sinergi Mas yang bergerak di bidang pelabuhan batu bara dengan harga Rp 11,353 miliar.[2][3] Pada tahun 2021, perusahaan ini berekspansi ke bisnis kontraktor penambangan nikel dengan mengakuisisi PT Buton Mineral Indonesia dan PT Bira Mineral Nusantara.[16]

Anak usaha

Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 13 anak usaha, yakni:

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Resource Alam Indonesia Tbk. Diakses tanggal 10 Februari 2025.
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Resource Alam Indonesia Tbk. Diakses tanggal 10 Februari 2025.
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Resource Alam Indonesia Tbk. Diakses tanggal 10 Februari 2025.
  4. ^ Sejarah dan Profil Singkat KKGI (Resource Alam Indonesia Tbk)
  5. ^ Indonesian Capital Market Directory
  6. ^ a b Konglomerasi (2): Kembalinya keluarga Adijanto
  7. ^ International Financing Review: IFR., Masalah 876-884
  8. ^ Winarto & Wang's Indonesia Stock Market Handbook
  9. ^ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2
  10. ^ Emiten pasar modal Indonesia
  11. ^ PT RESOURCE ALAM INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN
  12. ^ Resource Alam Indonesia
  13. ^ Swandono Adijanto kibarkan properti Bumi Raya Grup
  14. ^ Resources Alam Diversifikasi Usaha Batubara
  15. ^ HPL Pelangi
  16. ^ "Saat Emiten Batu Bara Ekspansi di Tambang Nikel". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-03-07.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya