Ray Wagiu Basrowi (dokter)
Ray Wagiu Basrowi (lahir 07 Juli 1977) adalah peneliti kedokteran komunitas, dan narasumber nutrisi, laktasi [1] dan kesehatan masyarakat berkebangsaan Indonesia.[2] Ray merupakan pendiri dan ketua Health Collaborative Centre (HCC) 2019- saat ini (2025).[3][4] Ray aktif sebagai pengajar pada program Magister Kedokteran Kerja FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) dan aktif di organisasi sosial dan ilmiah. Ray telah mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional. Ray juga menulis buku berjudul Sehat Setengah Hati – Interpretasi Paradoks Health Belief Model [5] PendidikanPada tahun 1995 selepas SMA Ray melanjutkan kuliah di Universitas Sam Ratulangi, tanpa ujian saringan masuk. Ray mendaftar kuliah melalui fasilitas tumou tou yaitu jalur prestasi. Pada tahun 2010 Ray melanjutkan S2 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) . Ray meraih magister kedokteran kerja lewat tesis di bidang laktasi dan pemberian nutrisi serta menyusui pada populasi ibu bekerja . Pada tahun 2019 Ray mengambil program doktor dengan disertasi berjudul Formulasi Model Promosi Laktasi di Tempat Kerja di Indonesia pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).[6][7] KarierPada tahun 2000 ketika masih berstatus mahasiswa kedokteran, Ray aktif bekerja sebagai reporter dan pembawa acara program kesehatan di TVRI Menado dan Smart FM. Ray lulus sebagai dokter umum pada tahun 2003. Kemudian Ray bekerja sebagai salah satu dokter jaga di rumah sakit di Manado dan Jakarta. Selanjutnya pada tahun 2004 Ray berkarier di industri nutrisi dan farmasi. Setelah lulus doktor pada Juni 2019 Ray mendirikan Health Collaborative Centre (HCC) sebagai wadah edukasi dan advokasi kesehatan non profit di Indonesia dalam bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas.[6] Karya Ilmiah dan BukuPenelitian Ray di bidang laktasi pada pekerja telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal terindeks dan bereputasi internasional. Pada Mei 2025 Ray meluncurkan buku Sehat Setengah Hati – Interpretasi Paradoks Health Belief Model [5] Referensi
class="assess-stub " style="background:
#ff6666; text-align: center; " |
|