Rawon nguling Probolinggo
BahanRawon nguling memiliki bahan utama berupa kluwek yang memberikan kontribusi pada warna kuah dan masakan secara keseluruhan serta menyumbang rasa yang khas.[1] Bumbu rawon di antaranya berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, cabai, kunyit, dan merica.[7] Setelah bumbu dihaluskan dan ditumis maka ditambahkan potongan daging sapi yang telah direbus hingga empuk kemudian ditambahkan air, garam, gula lalu dimasak hingga matang.[7] Daging sapi yang digunakan biasanya berupa bagian sandung lamur atau yang juga dikenal dengan nama brisket.[7] Bagian daging dandung lamur umumnya memiliki sedikit lemak.[7] Persamaan dan perbedaan Rawon Nguling dengan rawon umumnyaMasakan rawon ini memiliki persamaan dengan rawon pada umumnya, dari segi bahan utama berupa kluwek dan isian berupa daging sapi. Teman bersantap rawon nguling juga tak beda dengan rawon yang bisa ditemui di daerah lain seperti Surabaya dan Malang, di antaranya adalah kerupuk udang, telur asin, sambal, empal, dan tauge pendek. Meskipun selintas mirip ada perbedaan yang membuat rawon asal Nguling ini khas. Rawon nguling memiliki warna kuah yang umumnya lebih jernih pekat dibandingkan rata-rata rawon.[1] Kluweknya disangrai dulu sebelum dihaluskan dan kemudian ditumis.[1] Perbedaan lainnya terletak pada bumbu. Dalam rawon nguling tidak ditambahkan asam Jawa, serai, maupun terasi.[1] Selain itu, pada saat pembuatan kaldu, tidak dimasukkan tulang sapi.[1] Yang digunakan untuk membuat kaldu hanya daging dan bagian urat sapi.[1] Di atas meja, teman rawon nguling juga lebih bervariasi, ada aneka jerohan seperti paru, tempe goreng, dan perkedel.[1][4][6] PenyajianPenyajian sop daging berkuah hitam ini seperti halnya dengan penyajian masakan di Jawa Timur, nasi tak dipisahkan dengan kuah.[5] Bagian nasi terletak di bagian dasar, lalu diguyur dengan kuah rawon yang pekat dengan irisan daging sapi yang empuk.[2] Tauge pendek dan sambal diletakkan di pinggir piring, tapi banyak pula yang meletakkannya secara terpisah karena tidak semua orang menyukai tauge dan sambal.[6] Biasanya ia dihidangkan bersama sepiring aneka lauk-pauk seperti empal, aneka jerohan, tempe goreng, dan perkedel.[1][4][6] Referensi
|