Orientasi gelombang elektromagnetik terpolarisasi linier ditentukan oleh arah vektor medan listrik. Sebagai contoh, jika vektor medan listrik vertikal (bergantian naik dan turun seiring gelombang merambat), radiasi tersebut dikatakan terpolarisasi vertikal.[1]
Jenis Polarisasi
Tiga jenis polarisasi antena utama adalah Linear, Sirkular, dan Elips. Polarisasi linear melibatkan medan listrik yang berosilasi dalam satu garis lurus (baik vertikal maupun horizontal). Polarisasi sirkular menggambarkan gelombang yang medan listriknya berputar dalam lintasan heliks, dan dapat ke kanan atau ke kiri. Polarisasi elips adalah kombinasi linear dan sirkular, di mana medan listriknya mengikuti lintasan elips.
Polarisasi linear terjadi ketika vektor medan listrik gelombang elektromagnetik berosilasi dalam satu bidang. Orientasi bidang ini dapat vertikal atau horizontal, menghasilkan dua keadaan polarisasi linear ortogonal.
Polarisasi Vertikal: Medan listrik berosilasi tegak lurus terhadap permukaan bumi.
Polarisasi Horizontal: Medan listrik berosilasi sejajar dengan permukaan bumi.
Polarisasi Miring: Suatu bentuk polarisasi linear di mana medan listrik membentuk sudut terhadap bidang horizontal dan vertikal.
Polarisasi melingkar terjadi ketika vektor medan listrik gelombang elektromagnetik berputar dalam gerakan melingkar. Rotasi tersebut dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam, menghasilkan dua keadaan polarisasi melingkar ortogonal.
Polarisasi Sirkular Kanan (RHCP): Medan listrik berputar searah jarum jam saat gelombang bergerak maju.
Polarisasi Sirkular Kiri (LHCP): Medan listrik berputar berlawanan arah jarum jam saat gelombang bergerak maju.
Polarisasi elips merupakan generalisasi dari polarisasi linear dan melingkar, di mana vektor medan listrik menelusuri lintasan elips. Polarisasi elips dapat dicirikan oleh rasio aksialnya, yaitu rasio sumbu mayor terhadap sumbu minor elips.