Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Rajawali Corpora

Rajawali Corpora
Nama sebelumnya
Rajawali Wira Bhakti Utama (1984-1993)
Rajawali Corporation (1993-2008)
Jenis perusahaan
Korporasi
IndustriKonglomerat
Didirikan1 Februari 1984; 41 tahun lalu (1984-02-01)
PendiriPeter Sondakh
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Peter Sondakh
Abed Nego
ProdukAgrikultur
Informasi dan teknologi
Media dan telekomunikasi
Pertambangan dan sumber daya energi
Properti dan hotel
Situs webwww.rajawali.com

Rajawali Corpora (RC) adalah perusahaan investasi Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 oleh Peter Sondakh dengan nama PT Rajawali Wira Bhakti Utama. Setelah melalui beberapa dekade, Grup Rajawali terus mengembangkan usahanya hingga ke tingkat regional lewat beberapa usaha bisnis dan portofolio, yakni; pertanian, infrastruktur, informasi & teknologi, barang konsumen, media & komunikasi, pertambangan & sumber daya energi, properti & hotel, ritel, dan transportasi.[1]

Pada tahun 2004, Chairman dan CEO Rajawali Corpora, Peter Sondakh, mendirikan Rajawali Foundation (RF) sebagai koordinator pelaksana aksi-aksi sosial dan filantropi Rajawali Corpora.[2]

Perusahaan Induk Rajawali

Awalnya, perusahaan Rajawali (atau perusahaan di bawah Peter Sondakh) berada di bawah perusahaan PT Rajawali Wira Bhakti Utama. Perusahaan inilah yang didirikan pada tahun 1984, dengan modal hanya Rp 75 juta.[3] Pada Juni 1995, melalui pengumuman di sejumlah surat kabar, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Rajawali Corporation.[4]

Perusahaan yang pada saat ini menjadi induk perusahaan Rajawali adalah PT Rajawali Corpora, sebuah perusahaan yang berbeda dengan perusahaan yang pertama. Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama PT Telekomindo Primabhakti pada 9 Maret 1990, dan awalnya merupakan anak perusahaan dari PT Rajawali Corporation serta bergerak di bidang komunikasi. Kemudian seiring dengan upaya Peter melepas berbagai bisnis komunikasinya, perusahaan ini ditransformasikan menjadi PT Rajawali Capital, dan selanjutnya menjadi PT Rajawali Corpora pada tahun 2008.[5] Nama PT Rajawali Corporation kemudian tidak terlihat lagi dalam berbagai perusahaan Rajawali, dimana saham-saham dari PT Rajawali Corporation kemudian berpindah ke PT Rajawali Corpora seperti Bentoel International Investama dan Express Transindo Utama. Kemungkinan, ada merger antara kedua perusahaan ini, menghasilkan PT Rajawali Corpora sebagai surviving company.[6][7] Namun, di atas kedua perusahaan ini (PT Rajawali Corporation dan PT Rajawali Corpora setelahnya) ada PT Danaswara Utama yang memegang 99%.[8][9]

Selain PT Rajawali dan PT Danaswara, sebenarnya ada juga perusahaan induk lain seperti:

  • Bella Sapphire Ventures Ltd. (pada 2007-2008, dahulu di Bentoel dan Excelcomindo)[10]
  • PT Rajawali Capital Internasional (di PT Eagle High Plantations)[11]
  • Blue Valley Holdings Pte Ltd (dahulu di Semen Gresik)[12]
  • PT Karya Citra Prima (untuk Fortune Indonesia)[13]
  • PT Mutiara Timur Pratama di PT Golden Eagle Energy[14]

Berbagai perusahaan ini sesungguhnya tetap di bawah kendali Rajawali Group.

Unit bisnis

Mantan perusahaan

Referensi

  1. ^ "About Us – Rajawali Corpora" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2019-01-23.
  2. ^ "RAJAWALI FOUNDATION – Rajawali Corpora" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2019-01-23.
  3. ^ Informasi, Volume 16,Masalah 183-186
  4. ^ Informasi, Volume 16,Masalah 183-186
  5. ^ Prospektus Archi Indonesia 2014
  6. ^ Prospektus Express Transindo 2012
  7. ^ Laporan Q2 Bentoel 2008
  8. ^ Sementara, Rajawali Mendarat di Kamboja
  9. ^ Peter Sondakh dan Rajawali Group
  10. ^ Rajawali dan Alfa Group Masih Malu-malu
  11. ^ Rajawali Capital: Penjualan Saham BWPT Sebesar 37 Persen ke Felda, Sah!
  12. ^ Kendali dari Republic Plaza
  13. ^ PT Karya Citra Prima Bakal Kuasai 80,17% saham PT Fortune Indonesia Tbk.
  14. ^ Mutiara Timur Pratama tambah saham di SMMT
  15. ^ "Rajawali Lepas 56,96 Persen Saham Bentoel". Kompas.com. 2009-06-17. Diakses tanggal 2019-01-23.
  16. ^ "Etisalat Masuk, Pemegang Saham Lokal di XL Ludes". detikcom. Diakses tanggal 2019-01-23.
  17. ^ kabarbisnis.com. "BUMN beli sisa saham Rajawali di Semen Gresik | Pasar Modal". Bisnis.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-23.
  18. ^ Alexander, Hilda B (2017-09-12). Alexander, Hilda B (ed.). "Rajawali Lepas 21 Persen Saham Nusantara Infrastructure". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-01-23.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya