PROFILPELAJAR.COM

Prostitusi adalah legal di Makau ^[2] tidak seperti di daratan Tiongkok, karena kota ini merupakan wilayah administrasi khusus negara tersebut. Namun, yang mengoperasikan rumah pelacuran dan pengadaan keduanya dianggap ilegal di Makau, yang dapat dihukum dengan hukuman penjara maksimum 8 tahun.^[3] Prostitusi jalanan adalah ilegal tetapi pekerjaan seks di panti pijat dianggap sebagai legal.^[4] Kota ini memiliki perdagangan seks yang besar meskipun tidak ada distrik lampu merah resmi.^[5] Selain prostitusi jalanan, para pelacur bekerja di gedung sewaan, panti pijat dan rumah pelacuran ilegal, dan kasino, klub malam, sauna, dan beberapa hotel besar.^[6] Namun, sebagian besar hotel mencurigai pelaku prostitusi banyak dipindahkan dari tempat itu.^[7] Banyak trotoar dan underpass kota penuh dengan kartu panggil pelacur.^[2]

Ekonomi Macau sebagian besar didasarkan pada pariwisata dengan pemasukan yang signifikan dari kasino judi, obat-obatan dan prostitusi^[8] yang telah menyebabkan kota ini disebut Kota Dosa (Sin City).^[1] Karena pemerintahan Macau sangat bergantung pada pajak dari prostitusi dan perjudian,^[2] pihak berwenang secara tradisional enggan mengurangi ukuran industri seks.^[8]

Sejarah

Praktek prostitusi dicatat di Makau dimulai sejak abad ke-19^[9] dan ke-20.^[10] Pada abad kesembilan belas, di samping bordil konvensional, Macau memiliki bordil terapung yang dikenal sebagai "perahu bunga" yang melayani kapal asing. Setelah tahun 1851 kegiatan prostitusi mulai diatur, dan pada 1930-an pemerintah berusaha untuk mengakhiri eksploitasi dan penyalahgunaan pelacur.^[11] Pada akhir 1930-an ada 120 rumah bordil di kota dengan 1500 pelacur.^[12]

Pada 1990-an terdapat laporan yang menuduh bahwa anggota triad Cina mengatur pernikahan dengan pelacur Portugis untuk mengamankan kewarganegaraan Portugal. Pada awal 2015 terdapat laporan tabloid tentang aktris film porno Jepang yang datang ke Makau untuk bekerja sebagai pelacur, klien mereka dikatakan adalah orang Cina yang kaya.^[13]^[14]^[15] Upaya anti-korupsi nasional Tiongkok berikutnya telah mengurangi iklan terkait prostitusi dan meningkatkan jumlah inspeksi rumah bordil ilegal.^[16] Beberapa rumah bordil bawah tanah telah ditutup^[17] dan lebih dari 100 orang ditangkap sehubungan dengan keterlibatan dengan kriminal dalam pelacuran di sebuah hotel Macau.^[18]

Perdagangan seks

Sindikat dari Tiongkok dikatakan telah memikat wanita dari Tiongkok daratan untuk bekerja sebagai pelacur di Macau dengan iklan palsu untuk bekerja di kasino, bekerja sebagai penari, atau jenis pekerjaan resmi lainnya.^[19] Ada juga dugaan bahwa perempuan diperdagangkan ke Macau untuk pelacuran dari Mongolia, Rusia, Filipina, Thailand, Vietnam, Burma, Asia Tengah^[5]^[20] dan Afrika Selatan.^[2]^[21] A gang bringing South Korean prostitutes to Macau to serve Chinese men was arrested in 2015.^[22]^[23] Sebuah geng yang membawa pelacur dari Korea Selatan ke Makau untuk melayani laki-laki Tiongkok ditangkap pada tahun 2015.[24] [25] Menurut kedutaan Amerika Serikat di Ulaan Bator, diperkirakan pekerja seks asal Mongolia di Makau berkisar antara 200-300 wanita.^[24] Makau telah dimasukkan ke dalam daftar pengawasan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk perdagangan manusia, yang masuk di Tingkat 2 (wilayah yang tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum dalam Undang-Undang Perlindungan Korban Perdagangan dan Kekerasan 2000).^[6] Perdagangan manusia adalah ilegal di Makau, dengan hukuman penjara maksimum 12 tahun.^[3]

Lihat juga

Prostitusi di Tiongkok

Referensi

^ ^a ^b Coonan, Clifford (July 25, 2009). "China's sin city: Inside the world's biggest gambling den". The Independent. London. Diakses tanggal 22 August 2014.
^ ^a ^b ^c ^d Katie Hunt (18 June 2013). "The dark side of Asia's gambling Mecca". CNN. Diakses tanggal 15 August 2014.
^ ^a ^b Carvalho, Raquel (5 July 2015). "Macau's sex trade dealt a losing hand". South China Morning Post. Diakses tanggal 5 August 2015.
^ Zhidong Hao (2011). Macau History and Society. Hong Kong University Press. hlm. 180. ISBN 9789888028542.
^ ^a ^b "Human Trafficking & Modern-day Slavery". GVnet. Diakses tanggal 15 August 2014.
^ ^a ^b "Macau Sex Ring Bust Shows China Expanding Crackdown on Graft". Bloomberg Business. Shanghai. 16 January 2015. Diakses tanggal 5 August 2015.
^ "Prostitution Solicitations OK At Lisboa Hotel Macau". Thewhistlernews.com. 2013-10-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-14. Diakses tanggal 2014-04-13.
^ ^a ^b Leonard, Barry (2010). Asian Transnational Organized Crime and Its Impact on the United States. DIANE Publishing. hlm. 10. ISBN 9781437929201.
^ Melissa Hope Ditmore (2006). Melissa Hope Ditmore, ed. Encyclopedia of prostitution and sex work, Volume 1 (edisi ke-illustrated). Greenwood Publishing Group. hlm. 212. ISBN 978-0-313-32969-2. Diakses tanggal 29 February 2012. By 1845, the total number of prostitutes increased, to 123. Most were Chinese, with a minority of them being Portuguese (the Portuguese colony of Macao was near), or other nationalities. At those times, prostitutes concentrated in the
^ Roy Rowan (2008). Chasing the Dragon: A Veteran Journalist's Firsthand Account of the 1946-9 Chinese Revolution (edisi ke-illustrated). Globe Pequot. hlm. 172. ISBN 978-1-59921-477-1. Diakses tanggal 29 February 2012. The Central was Macao's glittering gambling casino, packed every night with Portuguese prostitutes, high rollers from Hong Kong, and hundreds of Chinese playing fan tan, their favorite card game.
^ Zhidong Hao 2011, hlm. 64–65.
^ Zhidong Hao 2011, hlm. 180.
^ Kenji Nakano (23 January 2015). "Japan's AV actresses rolling the bones in Macau". Tokyo Reporter. Diakses tanggal 11 May 2015.
^ "Prostitution Scandals in Macau". So Much Poker. Diakses tanggal 11 May 2015.
^ Wesker (31 January 2015). "New non-gambling attractions in Macau". Pokerground. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-05. Diakses tanggal 11 May 2015.
^ "Macau remains a source territory for human trafficking". Macau News. 29 July 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 8 August 2015.
^ Nylander, Johan (31 March 2015). "Where China's High-Rollers Go To Gamble After Macau Crackdown". Forbes. China. Diakses tanggal 5 August 2015.
^ Ying-kit, Lai (13 January 2015). "Stanley Ho's nephew, 96 'prostitutes' and five hotel staff held in Macau hotel vice bust". South China morning Post. Hong Kong. Diakses tanggal 5 August 2015.
^ Hao, Zhidong (2011). Macau History and Society. Hong Kong University Press. hlm. 180. ISBN 9789888028542.
^ Danika Liu Dan; Hazel Wan Zhenxia; Amber Wu Xiaolei (28 July 2014). "Survive in the Cracks — the Sex Industry in Macau". US-China Today. Diakses tanggal 12 May 2015.
^ "SA a human-trafficking hot spot, conference hears". Mail & Guardian. 18 October 2007. Diakses tanggal 15 August 2014.
^ Chung Hyun-chae (18 January 2015). "Korean prostitution gang working in Macau nabbed". The Korea Times. Diakses tanggal 11 May 2015.
^ "Major Korean prostitution ring busted in Macau" (PDF). Macau Daily Times. 21 April 2015. hlm. 3. Diakses tanggal 11 May 2015.
^ "Trafficking in Persons (TIP) Report for Mongolia". cables.mrkva.eu. 13 March 2006. Diakses tanggal 16 December 2014.

[Sin_City-1] Coonan, Clifford (July 25, 2009). "China's sin city: Inside the world's biggest gambling den". The Independent. London. Diakses tanggal 22 August 2014.

[CNN-2] Katie Hunt (18 June 2013). "The dark side of Asia's gambling Mecca". CNN. Diakses tanggal 15 August 2014.

[Carvalho-3] Carvalho, Raquel (5 July 2015). "Macau's sex trade dealt a losing hand". South China Morning Post. Diakses tanggal 5 August 2015.

[4] Zhidong Hao (2011). Macau History and Society. Hong Kong University Press. hlm. 180. ISBN 9789888028542.

[cracks-5] "Human Trafficking & Modern-day Slavery". GVnet. Diakses tanggal 15 August 2014.

[Bloomberg-6] "Macau Sex Ring Bust Shows China Expanding Crackdown on Graft". Bloomberg Business. Shanghai. 16 January 2015. Diakses tanggal 5 August 2015.

[7] "Prostitution Solicitations OK At Lisboa Hotel Macau". Thewhistlernews.com. 2013-10-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-14. Diakses tanggal 2014-04-13.

[Barry-8] Leonard, Barry (2010). Asian Transnational Organized Crime and Its Impact on the United States. DIANE Publishing. hlm. 10. ISBN 9781437929201.

[9] Melissa Hope Ditmore (2006). Melissa Hope Ditmore, ed. Encyclopedia of prostitution and sex work, Volume 1 (edisi ke-illustrated). Greenwood Publishing Group. hlm. 212. ISBN 978-0-313-32969-2. Diakses tanggal 29 February 2012. By 1845, the total number of prostitutes increased, to 123. Most were Chinese, with a minority of them being Portuguese (the Portuguese colony of Macao was near), or other nationalities. At those times, prostitutes concentrated in the

[10] Roy Rowan (2008). Chasing the Dragon: A Veteran Journalist's Firsthand Account of the 1946-9 Chinese Revolution (edisi ke-illustrated). Globe Pequot. hlm. 172. ISBN 978-1-59921-477-1. Diakses tanggal 29 February 2012. The Central was Macao's glittering gambling casino, packed every night with Portuguese prostitutes, high rollers from Hong Kong, and hundreds of Chinese playing fan tan, their favorite card game.

[FOOTNOTEZhidong_Hao201164–65-11] Zhidong Hao 2011, hlm. 64–65.

[FOOTNOTEZhidong_Hao2011180-12] Zhidong Hao 2011, hlm. 180.

[13] Kenji Nakano (23 January 2015). "Japan's AV actresses rolling the bones in Macau". Tokyo Reporter. Diakses tanggal 11 May 2015.

[14] "Prostitution Scandals in Macau". So Much Poker. Diakses tanggal 11 May 2015.

[15] Wesker (31 January 2015). "New non-gambling attractions in Macau". Pokerground. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-05. Diakses tanggal 11 May 2015.

[16] "Macau remains a source territory for human trafficking". Macau News. 29 July 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 8 August 2015.

[17] Nylander, Johan (31 March 2015). "Where China's High-Rollers Go To Gamble After Macau Crackdown". Forbes. China. Diakses tanggal 5 August 2015.

[18] Ying-kit, Lai (13 January 2015). "Stanley Ho's nephew, 96 'prostitutes' and five hotel staff held in Macau hotel vice bust". South China morning Post. Hong Kong. Diakses tanggal 5 August 2015.

[19] Hao, Zhidong (2011). Macau History and Society. Hong Kong University Press. hlm. 180. ISBN 9789888028542.

[20] Danika Liu Dan; Hazel Wan Zhenxia; Amber Wu Xiaolei (28 July 2014). "Survive in the Cracks — the Sex Industry in Macau". US-China Today. Diakses tanggal 12 May 2015.

[21] "SA a human-trafficking hot spot, conference hears". Mail & Guardian. 18 October 2007. Diakses tanggal 15 August 2014.

[22] Chung Hyun-chae (18 January 2015). "Korean prostitution gang working in Macau nabbed". The Korea Times. Diakses tanggal 11 May 2015.

[23] "Major Korean prostitution ring busted in Macau" (PDF). Macau Daily Times. 21 April 2015. hlm. 3. Diakses tanggal 11 May 2015.

[24] "Trafficking in Persons (TIP) Report for Mongolia". cables.mrkva.eu. 13 March 2006. Diakses tanggal 16 December 2014.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

[10]

[11]

[12]

[13]

[14]

[15]

[16]

[17]

[18]

[19]

[20]

[21]

[22]

[23]

[24]

PROFILPELAJAR.COM

Pelacuran di Makau

Sejarah

Perdagangan seks

Lihat juga

Referensi

Read other articles:

Xª Flottiglia MAS (Regno d'Italia)

Yeremia 1

Austrian Airlines

Hagemeister Park

Человек прямоходящий

Masaaki Okabe

HMS Berwick (1809)

Anedjib

Geoff Johns

Selone

Cameron Mitchell (actor)

Hawu Mehara, Sabu Raijua

Nonylphenol

Chief of the Cabinet of Ministers

Ball grid array

Miadzhik

كبير مسؤولي الحلول

Loredana Bertè

Vez (Francia)

Greek dances