Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Opera Prancis

Opera Prancis adalah tradisi opera yang berkembang di Prancis sejak abad ke-17. Genre ini dikenal karena perpaduannya dengan balet, penekanan pada drama puitis, dan peran pentingnya dalam membentuk wajah opera Eropa.[1]

Sejarah

Awal (abad ke-17)

Tradisi opera di Prancis berawal pada masa Jean-Baptiste Lully, komposer istana Raja Louis XIV, yang mengembangkan bentuk tragédie lyrique. Salah satu karyanya yang berpengaruh adalah Armide (1686), yang memadukan drama, musik, dan tarian.[2]

Abad ke-18

Pada abad ke-18, Jean-Philippe Rameau memperluas bahasa musik opera Prancis melalui karyanya seperti Hippolyte et Aricie (1733) dan Castor et Pollux (1737), yang memperkenalkan harmoni dan orkestrasinya yang inovatif.[3] Selain itu, muncul pula genre opéra comique yang memadukan musik dengan dialog lisan, seperti karya André Grétry Richard Coeur-de-lion (1784).[4]

Abad ke-19

Abad ke-19 menyaksikan berkembangnya grand opera dengan komposer seperti Giacomo Meyerbeer, misalnya Les Huguenots (1836), yang menampilkan orkestra besar, adegan spektakuler, dan balet.[5] Charles Gounod menciptakan Faust (1859), opera populer dengan melodi liris yang kuat. Georges Bizet kemudian memperkenalkan Carmen (1875), sebuah opéra comique yang memadukan realisme dramatis dengan melodi berkesan. Walaupun awalnya gagal, Carmen kini menjadi salah satu opera paling sering dipentaskan di dunia.[6]

Akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20

Opera Prancis memasuki era baru melalui karya Jules Massenet seperti Manon (1884) dan Werther (1892), yang menekankan nuansa psikologis dan emosional. Claude Debussy dengan Pelléas et Mélisande (1902) memperkenalkan gaya impresionisme musik dalam opera, dengan warna orkestrasi halus dan suasana simbolis.[7] Selain itu, Maurice Ravel juga berkontribusi dengan karya singkatnya L'heure espagnole (1911) dan L'enfant et les sortilèges (1925).[8]

Ciri khas

  • Integrasi erat antara musik, teks, dan tarian
  • Kehadiran balet dalam banyak pementasan
  • Penekanan pada koral dan adegan spektakuler (grand opera)
  • Inspirasi dari sastra Prancis (misalnya karya Voltaire dan Victor Hugo)
  • Kehadiran realisme dramatis dalam karya abad ke-19

Komposer penting

Pengaruh global

Opera Prancis berpengaruh besar pada perkembangan opera di Italia dan Jerman, serta memberi inspirasi pada komposer Rusia seperti Modest Mussorgsky dan Pyotr Ilyich Tchaikovsky. Bentuk opéra comique juga menyebar luas dan menjadi model bagi opera ringan di seluruh Eropa.[9]

Warisan budaya

Hingga kini, karya-karya opera Prancis masih secara rutin dipentaskan di Paris Opera dan Opéra-Comique, serta menjadi bagian penting dari repertoar internasional.[10]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Opera, French". Grove Music Online. Oxford University Press. Diakses tanggal 23 Agustus 2025.
  2. ^ Cowart, Georgia J. (2008). The Triumph of Pleasure: Louis XIV and the Politics of Spectacle. University of Chicago Press. ISBN 978-0226116384.
  3. ^ Girdlestone, Cuthbert (1969). Jean-Philippe Rameau: His Life and Work. Dover Publications. ISBN 978-0486229573.
  4. ^ Charlton, David (2012). Opera in the Age of Rousseau. Cambridge University Press. ISBN 978-0521175345.
  5. ^ "Grand Opera". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 23 Agustus 2025.
  6. ^ Dean, Winton (1978). Bizet. J. M. Dent & Sons. ISBN 978-0460021753.
  7. ^ Lockspeiser, Edward (1978). Debussy: His Life and Mind. Cambridge University Press. ISBN 978-0521299775.
  8. ^ Orenstein, Arbie (1991). Ravel: Man and Musician. Dover Publications. ISBN 978-0486264299.
  9. ^ Fulcher, Jane (1987). French Opera at the Fin de Siècle: Wagnerism, Nationalism, and Style. Oxford University Press. ISBN 978-0193154765.
  10. ^ "Opéra-Comique". Grove Music Online. Oxford University Press. Diakses tanggal 23 Agustus 2025.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya